hargai karya orang lain!!!
Bacalah jika suka, kalo tidak maka hargai:)
Di follow dulu yuk and vote nya ya.
𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫 𝐭𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐝𝐢 𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐢𝐚𝐩𝐚
𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐛𝐮𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐭𝐢. 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐞𝐛𝐮...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Karena tak ada yang lebih tulus dari hati yang mencintai dalam perih, dan mendoakan dalam diam." (Zulaikha Ghibribah)
🦋
"Wallahu a'lam bisshowab."
Fahri menutup kitab yang ia baca pada siang hari ini. Karna, ia di minta untuk menggantikan posisi sang Abi dalam keseharian di Pondok Pesantren Baiturrahman.
Seperti sekarang, ia di suruh untuk menggantikan sang Abi untuk memulai pengajian, karna beliau tidak bisa menghadiri pengajian tersebut di sebabkan ada keperluan lain.
Dengan senang hati, ia menyetujui permintaan itu. Namun, di saat ia dalam perjalanan menuju dhalem, terdengar ada seorang wanita yang sedang memanggilnya.
"Tunggu gus Fahri." Ucap perempuan itu, yang sedang berjalan menghampiri.
Fahri yang mendengar suara perempuan itu, langsung saja menundukkan pandangan nya. "Assalamu'alaikum." Ucap ia, karna tidak mendengar perempuan tersebut mengucapkan salam.
"Hehe, maaf gus, lupa." Sahut ia cengengesan. "Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam." Jawab Fahri. "Ada perlu apa?" Tanya ia, yang masih setia menundukkan pandangan nya.
"Emm... Ini gus, saya masakin makanan kesukaan gus, lagian, saya masak lebih ko hari ini." Ucap ustazah Syahira, yang membawakan makanan berupa Ayam masak kecap kesukaan Fahri.
Ustazah Syahira, adalah teman dari kecil bersama dengan Fahri. namun, setelah beranjak dewasa, dan mengerti akan batasan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, Fahri segera menghindar dan bersikap biasa.
"Emm... Terima kasih Ira." Ucap Fahri seadanya, karna ia tidak ingin berlama-lama bersama seorang wanita yang bukan mahram.
"Iya... Gus, sama-sama, jangan lupa di makan ya nanti." Ucap ustazah Syahira cengengesan.
"Hem... baiklah, kalau begitu saya pamit dulu." Ucap Fahri, yang ingin sekali segera menuju dhalem.
"Baiklah... Sampai ketemu lagi gus." Jawab ustazah Syahira, dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari bibir nya.
Fahri pun tidak melayani ucapan Syahira di depan nya itu, karna ia merasa risih, jika bersama dengan seseorang yang bukan mahram baginya. "Assalamu'alaikum." Pamit Fahri, yang segera melangkahkan kaki nya dengan cepat.