BAB~11

2K 201 92
                                        

hai ketemu lagi ya!

Jangan lupa vote, komen, and follow yaa!!

Maaf typo masih bertebaran.

Happy Reading
.
.
.
.

"Jika memang memendam rasa kepadamu begitu sulit dan menyakitkan, tapi mengapa hatiku enggan menyerah hingga detik ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jika memang memendam rasa kepadamu begitu sulit dan menyakitkan, tapi mengapa hatiku enggan menyerah hingga detik ini."
(Ghifari Hadi Reihan)

🦋

Tok...tok...tok

Terdengar sebuah ketukan, yang berasal dari balik pintu kamar Zulaikha. "Kakak, bangun dulu yuk... Sholat subuh dulu, nanti kesiangan." Teriak bunda Lyly, yang belum melihat anak gadis nya terbangun dari tidurnya,

Kadang, Zulaikha tidak tertinggal dengan kebiasaan yang selalu ia lakukan. seperti, mengambil air di dapur, jika ia sudah selesai sholat subuh.

Tapi, sampai jam 05:45 Zulaikha tidak terlihat mengambil air kedapur, berarti ia belum bangun dari tidur nya.

Maka dari itu, Lysandra berinisiatif membangun kan anak gadis nya itu.

"Sayang... Ayo bangun, nanti kesiangan nak." Teriak bunda Lyly, yang masih berusaha membangunkan Zulaikha.

Di dalam kamar, terlihat Zulaikha yang terusik dalam tidur nya, karna sebuah ketukan yang berulang kali terdengar di telinga-Nya,

Setelah mengumpulkan nyawa, Zulaikha menoleh untuk melihat, jam berapa sekarang, dan ya! Jam menunjukkan pukul 05:50, sebentar lagi ia akan kesiangan sholat subuh, atau bahkan, ia sudah kesiangan!

"Zulaikha... Zulaikha, bangun sayang." Teriak sang bunda, yang masih setia membangunkan-Nya.

Zulaikha yang mendengar itu, segera menuju ke arah pintu, untuk menemui bunda nya berada.

Ia sadar, karna tadi malam, ia terlalu larut dalam kesedihan, hingga ia kelelahan dan tidak terbangun walau azan subuh berkumandang.

"Iyaa... Buna, tunggu sebentar." Sahut Zulaikha dari dalam kamar.

Cekrek

Pintu itu terbuka, memperlihatkan sang bunda yang sedang menunggu di luar kamarnya.

"Loh, kakak? Kamu abis nangis ya? Matanya sembab gitu?" Tanya sang bunda, melihat kedua mata Zulaikha bengkak. "Kamu kepikiran ucapan Ayah ya, kak?" Sambung ia yang tak tega dengan putri satu-satu nya ini.

Zulaikha yang mendengar itu tersenyum. "Engga... Buna, Zulaikha gpp ko, ini mungkin karna kelamaan tidur aja." Ucap ia menenangkan sang bunda.

"Sayang... Kalo ada apa-apa, bilang sama buna ya!" Ucap bunda Lyly Sambil mengusap pipi sang anak. "Kalo gitu, kamu ambil wudhu dulu aja, nanti kesiangan, hari ini kamu ada kelas kuliah pagi kan." Perintah sang bunda kepada Zulaikha.

GENGGAMAN HALAL-NYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang