Leon dan Lynn berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan , mereka berdua menculik satu persatu musuh menikam dari belakang.
Leon Mencoba membuka pintu besar yang ada di depan , namun sepertinya tidak bisa terbuka , terpaksa mereka mencari jalan lain untuk masuk.
Mereka berdua menemukan pintu kecil , Lynn dengan hati hati membuka pintu tersebut.
Saat mereka memasuki ruangan , terlihat ada pintu yang harus di buka.
"Pintu ini , kita harus mencari tombol nya agar warna ini berubah menjadi hijau" ucap Lynn
"Alright,aku akan mencari ,kau tinggal lah di sini." Jawab Leon
Leon meninggalkan Lynn di depan pintu itu.
Tak berselang lama pintu tersebut terbuka , Lynn yang berdiri di depan pintu tak berani masuk , ia menunggu Leon kembali.
Saat Leon kembali , mereka berdua berjalan masuk.
Mereka berdua melihat Ashley yang sedang terbaring.
"Ashley! Ashley!" Panggil Leon
"Ashley , wake up!" Teriak Lynn
Tidak ada jawaban dari Ashley , sepertinya ashley dalam keadaan sedang pingsan.
"Aku rasa dia pingsan" ucap Lynn
"Sh-t , bertahan di sana" Ucap Leon
"Jalan nya, seperti hancur ?" Tanya Lynn
"Seperti nya" jawab Leon.
Ia melompat turun dan mengulurkan kedua tangannya untuk membantu Lynn turun.
"Here..aku akan menangkap mu" ucap Leon
Lynn melompat kebawah , Leon menangkap Lynn.
Leon menatap Lynn , mereka berdua sempat bertatapan.
"Oh come on ,bukan waktu nya untuk menjadi romantis,Leon." Ucap Lynn mengejek Leon
Lynn berjalan menjauh dari Leon.
"Huh? Really?" Gumamnya Leon
Lynn melihat dua musuh di depan , satu nya memakai kepala sapi.
"Dia lagi?" Batin Lynn
Leon menembak pria yang menggunakan kepala sapi itu dengan sniper nya , sedangkan Lynn melindungi Leon.
Leon dan Lynn memasuki ruangan tersebut, mereka berdua melihat pintu tempat ashley berada.
"Need key card" ucap Leon
Mereka berdua harus mencari kartu untuk masuk keruangan tersebut.
Lynn dan Leon menaiki tangga yang ada di sana untuk naik ke ruangan di atas.
Mereka berdua memasuki ruangan lagi yang di sana terdapat bnyk musuh , Leon menembak sedangkan Lynn menggunakan pisau kecil nya, Lynn tak mau menghabiskan peluru nya hanya untuk dua musuh.
Semua musuh sudah terkalahkan, Leon dan Lynn kembali mencari jalan.
Saat Lynn dan Leon memasuki ruangan terlihat pintu , Mereka membuka pintu itu.
Ternyata di dalam pintu tersebut, terdapat ruangan yang memiliki lorong di sana , lorongan itu sangat terlihat seram.
"be careful, babe" ucap Leon
Lynn Terkejut mendengar panggilan "babe" dari Leon , Lynn menoleh ke arah Leon dengan kebingungan.
"babe , huh? What do you mean?" Tanya Lynn
"just forget it" jawab Leon
Lynn memasang mata malas nya.
Mereka berdua memasuki ruangan lagi , ternyata banyak sekali ruangan di dalam sana yang membuat Lynn pusing.
Sangat sepi , tidak ada tanda tanda musuh.
Lynn merasakan pusing di kepala nya dan juga mual , yang membuat diri nya tidak fokus.
"What's wrong with me?" Tanya Lynn
"Maybe you pregnant?" Ucap Leon dengan nada bercanda
"Shut up, it's impossible, who's the father if I'm pregnant?" Jawab Lynn
"Me" ucap Leon
"F you Leon." Jawab Lynn
Saat mereka maju mendekati lemari depan , muncul api yang keluar beserta orang yang terbakar membuat Lynn terkejut dan langsung menembak.
"WHAT?!" ucap Lynn dengan nada kagetnya.
Mereka berdua kembali masuk ke dalam ruangan lagi , Lynn dan Leon menemukan pintu yang harus menggunakan key card.
"Key card , again?!" Ucap Lynn
"This way" ucap Leon
Mereka berdua kembali memasuki ruangan gelap dan mengerikan , di sana terdapat banyak sekali pintu yang memerlukan key card.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE LAST TIME || LEON X READER
FanfictionWARN : CERITA INI KARANGAN KU SAJA, KARAKTER "LYNN" TIDAK ADA DI DALAM GAME , HANYA BERBAGI HASIL IMAJINASI KU!. Lynn,seorang gadis yang berasal dari racoon city kejadian di racoon city membuat dia kehilangan satu anggota keluarga nya yaitu adalah k...