FM 5 : HOSPITAL

19 2 0
                                    

Seohyeon memperhatikan kegaduhan yang terjadi di seberang jalan yang kini ia lalui. Gadis itu sedikit melongokkan pandangannya agar dapat melihat insiden seperti apa yang berhasil menarik perhatian beberapa orang di sekitarnya. Gadis itu terhenyak saat ambulance dari rumah sakit yang empat hari lalu ia sambangi berhenti di seberang jalan di depannya dan beberapa orang berseragam senada terlihat berusaha memasukkan brankar yang ditiduri seorang pria yang nampak lemah. Seketika jantungnya terasa berhenti. Ia kembali teringat dengan sosok yang beberapa hari ini ia cari keberadaannya.

“Kau mau kemana Seohyeon-ah?” Hyungsik yang bari saja kembali dengan membawa dua potong sandwich di kedua tanggannya nampak heran melihat sahabatnya berdiri dengan wajah pias nya.

“Oppa. Taehyung Oppa. aku melihat Taehyung Oppa, Hyung-ah.” Wanita muda itu berujar menggebu sambil mengisyaratkan sahabatnya agar segera menuju ambulance yang kembali menyalakan sirine lantangnya.

Hyungsik kembali menghela napas lelah saat netranya menangkap logo rumah sakit yang ia kenal di bagian samping ambulance yang melintas di depannya.

“Kumohon hentikan Hyeon-ah. Aku tahu kau ingin suamimu segera diketemukan, namun tak semua pasien pria adalah suamimu. Pria itu terlihat diiringi beberapa orang yang membawanya menuju rumah sakit. Dia besama keluarganya Hyeon-ah.”

“Apa kau memintaku berhenti mencari suamiku, Hyung-ah?? Kau pikir aku sudah gila merelakan suamiku yang tak tahu ada dimana keberadaannya sekarang?? Aku masih waras untuk tak mengikuti perkataanmu saat ini.” Gadis itu menggertakkan giginya untuk menahan luapan emosi saat sahabatnya memintanya untuk berhenti berjuang.

“Bukan begitu Han Seo Hyeon. Aku tak memintamu berhenti mencari Taehyung. Aku pun akan tetap membantumu menemukan suamimu itu. Bahkan saat ini kita pun masih mencari petunjuk agar dapat segera menemukan Taehyung. Tapi Hyeon-ah, tak semua pasien pria dari rumah sakit pusat berindikasi suamimu Hyeon-ah. Kita bahkan telah mengecek langsung beberapa hari lalu.” Hyungsik mencoba menjelaskan perlahan dengan menahan kedua tangan sahabatnya agar tak langsung mengikuti nalurinya untuk mengejar ambulance yang melintas.

“Namun masih ada kemungkinannya Hyung-ah. Ada kemungkinan kita dapat menemukan Taehyung Oppa di rumah sakit itu. Bukankah kita harus menggali berbagai kemungkinan Park Hyungsik-ssi??” Suara yang beberapa saat lalu menggebu kini terdengar mulai parau saat kenyataan serasa menamparnya yang belum bisa menemukan jejak keberadaan suaminya bahkan hingga hampir satu minggu berlalu.

Helaan napas berat kembali Hyungsik urai kala sahabatnya menggunakan aksen formal padanya.

“Sebaiknya kau tenangkan dirimu dulu sebelum kita kembali mencari Lee Tae Hyung. Aku akan mencoba mengecek pasien pria yang baru saja kau identifikasikan sebagai suamimu ke rumah sakit pusat.” Hyungsik terdengar menekan suaranya di kalimat terakhir yang ia ucapkan.

“Sungguh Hyung-ah??” mata bulat yang berbinar itu menjelaskan betapa harapan yang gadis itu gantungkan masih begitu besar. Dan Hyungsik bertekad untuk tak akan memadamkan kobaran semangat Seohyeon untuk kembali bersatu dengan suami tercintanya.

“Aku akan menemukan Taehyung untukmu Hyeon-ah. Kujanjikan itu.” Batin pria itu mengikrarkan janji tersirat pada sahabat yang amat ia sayangi.

“Ya, aku akan melakukannya. Namun kau harus tetap disini dan habiskan makan siangmu.” Pria itu menundukkan pandangannya pada sandwich yang tergeletak di bangku trotoar yang tadi gadis itu singgahi.

“Aku akan ikut denganmu Hyung-ah.” Tekad Seohyeon dari suaranya yang mulai menggebu.

“Tidak, kau akan tetap disini mengahabiskan makananmu, dan aku yang akan menuju rumah sakit seorang diri. Habiskan atau tidak sama sekali.” Pria itu memberikan ultimatum pada gadis yang terlihat kekeh ingin mengikutinya mengorek informasi tentang pasien yang menjadi objek perdebatan keduanya.

“Aku hanya tak ingin melihat raut kecewa dan kesakitanmu saat kau tak mendapatkan hasil yang kau harapkan Hyeon-ah.” Pria itu hanya mampu menuntaskan kalimatnya dalam hening.

“Baiklah, aku akan menunggumu disini dan menghabiskan sandwich pemberianmu.” Gadis itu hanya mampu menuruti perintah sahabatnya yang terlihat sungguh-sungguh dengan kalimatnya.

“Bawakan aku segala petunjuk yang bisa kau dapat Hyung-ah. Tolong..” gadis itu memohon, seakan menumpukan seluruh harapannya pada Hyungsik untuk saat ini.

“Heum, akan kusampaikan segala hal yang kudapat dari sana nanti. Namun kau harus siap menerima segala informasi yang kudapat nantinya. Sebaik atau seburuk apapun itu nanti, kita pasti akan menemukan suamimu segera. Percaya itu!” Hyungsik kembali mencoba menenangkan gadis yang nampak kacau dihadapannya.

“Ya. Aku percaya hal itu Hyung-ah.”

Feel MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang