FM 8 : PROJECT

22 2 0
                                    

"Oke, cut!"

Liputan untuk majalah dan video tentang perkebunan saat ini tengah dalam proses penggarapan. Seohyeon baru saja kembali dipercaya oleh salah satu rumah produksi dan media cetak ternama yang bekerjasama dengan studio yang kini diambil alih olehnya. Semua tahap proses cukup menghabiskan banyak waktu hingga ia menyadari jika beberapa waktu belakangan ini dirinya merasa kehilangan kesempatan untuk melakukan pencarian keberadaan seseorang yang teramat dicintainya. Bahkan detektif Simon pun nyatanya hingga saat ini masih belum bisa mendapatkan informasi baru terkait kasus hilangnya Taehyung, dan Hyungsik kali ini juga tengah disibukkan dengan pekerjaannya di kantor.

"Oppa, harusnya kau ada disini. Harusnya kau merasakan bagaimana semua kerja kerasmu selama ini telah membuahkan hasil. Harusnya kau yang melakukan semua ini dan aku menyiapkan semua untuk menemanimu dan kita akan banyak membicarakan hal membahagiakan ini berdua." Hatinya tak bisa berbohong, bibirnya hanya diam namun batinnya terus saja bercakap sendirian.

Ini bukan hal yang diinginkan Seohyeon, mengurus hal sepenting ini seorang diri. Tapi kenyataan memberi hal luar biasa. Kata yang dulu ia ucapkan pada Taehyung sebelum kehilangan pria itu harus ia tanggung.

Jika dulu ia mengatakan bahwa ada satu nyawa yang harus Taehyung jamin kelangsungan hidupnya saat itu, maka kini Seohyeon memang harus bertanggungjawab atas satu kehidupan baru yang berada dalam perutnya-buah cintanya dengan Taehyung.

"Nyonya, sesi pengambilan video telah berakhir. Kita bisa berkumpul dengan Tuan Choi disana bersama crew yang lain." Clarkson, tangan kanan Taehyung mengajak Seohyeon yang nampak kelelahan dan menunggu di bawah payung tempat mereka beristirahat sejenak untuk berkumpul bersama.

"Tentu."

Suara saling menyahut tentang ketertarikan bisnis perkebunan anggur terdengar begitu riuh. Semua dari mereka laki-laki, kecuali Seohyeon. Wanita itu hanya tersenyum dan terkadang menyahut jika pertanyaan atau percakapan mereka mengarah pada studio miliknya. Pembicaraan tentang rasa dan kenikmatan wine bukan keahliannya. Itu adalah salah satu keahlian suaminya. Taehyung yang paling handal, pria itu penikmat jenis wine. Tapi satu hal yang jauh lebih istimewa dari Taehyung, dia tahu untuk membatasi diri saat meneguknya. Taehyung tak pernah mabuk sekalipun, ia hanya akan meneguk minuman itu sebagai jenis perasa bukan untuk bermabuk-mabukkan. Dan itu yang paling disukai Seohyeon.

"Ahh Nona Han. Kau sungguh luar biasa. Wanita sepertimu pantas untuk mendapatkan sebuah sulangan. Kau wanita cerdas dan bertalenta, pantas saja jika studiomu selalu mendapatkan penilaian tertinggi di mata para pelanggan. Dan apa kau tahu, Tuan Mark adalah seorang pejabat yang sering merekomendasikan galerimu pada rekan-rekannya. Namun dulu ia mengatakan jika pemimpinnya adalah seorang pria muda yang luar biasa. Dan kurasa meski sekarang kau pemegang kendalinya, semua tetap luar biasa Nona." Mr. Hanson menggemakan suaranya, mengangkat sebuah gelas berisi wine yang baru saja ia tuang untuk memberi pujian dan menunjukkan kebanggaannya.

Seohyeon tersenyum malu. Pujian rasa-rasanya telah banyak ia terima sejak pengambilan potret bahan anggur sepekan lalu. Tuan Choi Siwon telah begitu mengelu-elukannya. Dan kini team dari majalah bisnis dan rumah produksi juga menambah satu pujian untuk dirinya.

"Anda terlalu berlebihan Tuan. Studio kami hanya mengandalkan profesionalitas dan kualitas untuk menjaga kepuasan para pelanggan. Tak lebih. Semua keberhasilan yang kami terima juga tak lepas dari kerjasama seluruh team di dalamnya. Jadi bukan saya yang hebat, melainkan team saya Tuan."

"Nona Seohyeon. Kau sungguh membuat kami kagum padamu." Tawa ringan bersela di antara ucapan pria berkemeja biru itu selaku direksi dari majalah bisnis ternama di London. "Mari bersulang untuk Nona Han."

Semua mengangkat gelasnya dan saling mengetukkan gelas kaca itu hingga berdenting. Sebuah perayaan kecil atas apa yang usai mereka lakukan setengah hari di perkebunan anggur.

Feel MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang