Sebuah Mimpi

107 16 15
                                    

Pagi harinya Sakura menerima pesan dari Tahomaru yang di kirimkan lewat Riku

"Siapa yang mengirim pesan sepagi ini Sakura" ucap Shinjurou yang tengah berdiri di depan kamarnya yang terbuka

"Ini dari kaisar ayah... Beliau kata hari ini kami tidak jadi pergi ada kerjaannya yang belum dia selesaikan disini, kemungkinan besok kami akan berangkat" jelasnya

"Begitu... Jadi apa kau sudah menyiapkan barang-barang mu yang akan di bawa kesana?"

"Sudah ayah... Tidak banyak yang kubawa, nanti siang aku pulang ke rumah membawa barang ku kemari dan aku minta kaisar menjemput ku kemari besok. Tidak apa kan ayah aku berangkat dari sini...?"

"Tentu saja tidak masalah nak ayah juga sekalian ingin memberitahu kaisar untuk menjaga mu disana"

"Nee-san apa memang harus pergi...?"

Suara pemuda itu datang dari belakang Shinjurou pemuda itu berwajah sedih karena tidak ingin Sakura meninggalkan mereka

"Maaf Senjurou-kun tapi ini sudah dari perjanjian dan keputusan yang di tetapkan... Nee-san tidak bisa membantah nya" ucapnya tersenyum sedih

"Ngomong-ngomong dimana dia? Jangan bilang dia langsung pigi pagi-pagi tadi" Tanya Shinjurou kepada putra pertamanya karena tidak melihat batang hidung anaknya sejak semalam

"Kyojurou-kun pulang kerumah ayah dia mau menenangkan diri dulu..."

"Haaa dasar anak itu, apa dia selalu begitu menyelesaikan masalah dengan pergi seakan semuanya akan berjalan baik saja?"

"Ayah... Jangan terlalu keras pada Kyojurou-kun, ini juga salah ku karena tidak berhasil mempertahankan pernikahan ini, maaf... Sakura tidak bisa bertindak banyak untuk menentang keputusan itu, sangat banyak yang Sakura tidak bisa ayah... Maaf" ucapnya mulai tersedu

"Tidak nak kau jangan menyalahkan dirimu... Harusnya ayah lah yang minta maaf karena ketidaktahuan ayah, yang ayah pikir kalian berdua sama-sama memiliki perasaan tapi ternyata Kyojurou memiliki wanita lain dihatinya, karena permintaan kami berdua dengan perjodohan ini membuat hubungan kalian berdua hancur dan sama-sama tersakiti"

"Iya ayah tak pa-pa lagian ini sudah selesai dengan baik-baik kok, ayah tenang aja kedepannya kami berdua akan menemukan kebahagiaan masing-masing hehe" ucapnya tersenyum menutupi kesedihan di hatinya

"Yang kumau Nee-san jangan pergi dari sini... Kalau Nee-san pergi pasti aku tidak bisa lagi berjumpa dengan Nee-san lagi" pemuda itu mulai terisak di samping ayahnya, Shinjurou langsung mengusap kepala anaknya baginya Sakura sudah seperti ibu di dalam hidupnya Senjurou yang memberi nya kasih sayang yang tidak bisa dia dapatkan dari sepeninggal nya Ruka

Sakura berdiri dan langsung memeluk Senjurou erat "jangan khawatir Senjurou-kun... Nee-san pasti akan menemui Senjurou-kun lagi dan juga ayah, Nee-san tidak akan melupakan kalian"

Pelukan hangat yang diberikan Sakura membuat nya menangis di pelukan kakak nya dia pasti akan merindukan semua hal yang Sakura berikan

"Setelah kami bercerai nanti aku masih boleh kan memanggil mu ayah...?" Tanya nya sendu pada Shinjurou, baginya Shinjurou sudah seperti ayahnya sendiri karena dia Sakura bisa hidup dengan baik dan memberikan sebuah keluarga baru yang hangat setelah mendapatkan kenangan kelam di masa kecilnya

Pria paruh baya itu memeluk Sakura "Tentu saja boleh! Kau sudah ku anggap anak ku Sakura.."

"Terimakasih ayah..." Air mata mulai menetes dari matanya Senjurou juga ikut masuk kedalam pelukan keduanya saling membagikan perasaan mereka

🌸🌸🌸

Di siang hari Sakura kembali ke rumah dan mengambil barang yang di kemas tempo lalu, saat dirumah suasana sangat sepi dia berkeliling di dalam rumah apakah pria itu ada di dalam... Namun sayangnya pria itu tidak ada disini, padahal dia sudah membawakan bungkusan syal yang akan dia berikan pada pria itu sekaligus mengucapkan selamat tinggal karena ini adalah hari terakhir nya di tempat ini

My Lovely Cherry Blossom {Rengoku Kyojurou}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang