[3] STRANGE MARRIAGE

BAB 15: NO

~ Happy Reading ~

STRANGE MARRIAGE

Jaehyun bilang acara perayaan pernikahan mereka yang diadakan di rumah nya hanya di gelar sederhana. Tapi bukti sederhana yang dikatakan suaminya itu tidak terbukti sama sekali. Pria itu menyuruh bawahannya datang langsung ke kampung untuk mendekorasi tempat berlangsung nya acara sampai se-mewah mungkin.

Keluarga sampai tetangga heran saat sebuah dekorasi outdoor party yang di gelar di halaman rumah nya sudah mirip seperti pesta orang-orang konglomerat. Rosé mencoba untuk memaklumi status suaminya, hanya saja acara ini terlalu mewah bagi orang yang tinggal di kampung.

Jaehyun mennyadari mood istrinya yang sepertinya tidak begitu baik. Karena sejak tadi wanita itu hanya diam dan sesekali tersenyum untuk menyambut tamu yang datang. Istrinya itu memang sempat mengeluh pusing dan mual beberapa kali sampai harus bolak-balik kamar mandi untuk muntah. Tapi sebenarnya Jaehyun tau kalau istrinya itu memang sudah tidak satu pikiran dengannya tentang pesta pernikahan ini.

Dia memang memutuskannya sepihak karena menurutnya tidak penting juga kalau harus mendengar pendapat istrinya karna sudah pasti kalau wanita itu tidak akan setuju dengannya.

Bahkan sampai acara selesai pun Rosé masih mendiaminya dan hanya merespon saat dia bertanya hal yang penting. Jaehyun yang pada dasarnya tidak terbiasa dengan mood ibu hamil, jadi merasa kalau istrinya menyebalkan.

"Suamiku, kau tidur dengan Minhyung saja ya? Aku sedang ingin tidur sendiri malam ini." ucap Rosé yang sudah siap berbaring di kasur sedang nya.

Jaehyun mendelik tajam begitu mendengar ucapan istrinya barusan. "Apa-apaan itu? Kenapa kau malah mengusirku?"

"Aku tidak mengusir mu. Tapi sepertinya aku sedang tidak ingin berdekat-dekatan denganmu dulu."

"Kenapa? Kau mulai membenciku?" Jaehyun bertanya dengan nada tidak terLeea.

Rosé menghela nafasnya. Suaminya ini tidak pernah membiasakan diri untuk berpikir positif. Hanya ada kenegatifan saja di otak nya yang penuh nilai saham itu. "Mengidam, suamiku. Anak-anak mu sedang tidak ingin dekat denganmu." katanya sambil mengusap perutnya yang masih rata.

"Hah?" ujar Jaehyun cengo. Dia menatap istrinya semakin tajam. "Kau hanya sedang mengada-ngada saja, Rosé."

"Wanita hamil memang suka mengidam sesuatu yang aneh. Kau harus lebih banyak belajar tentang hal ini."

Jaehyun yang merasa kesal pun langsung beranjak dari ranjang dengan tampang kusut. Rosé memanggil suaminya dan mengatakan untuk terbiasa dengan mood nya selama hamil karena dia takut kalau suaminya melakukan hal nekat untuk melampiaskan kekesalannya.

Pria itu keluar kamar dan berniat pergi keluar untuk mencari angin segar. Ponsel yang ada di kantung celana nya sejak tadi berdering menandakan banyak sekali panggilan masuk dan pesan masuk yang tak minat ia lihat. Suasana hati nya sedang tidak baik, dan dia tidak ingin orang yang menghubunginya mikut terkena imbas dari kekesalannya.

"Tuan Jaehyun, kau bisa meluangkan waktu untuk rakyat kecil sepertiku?"

Park Minhyung yang sejak tadi ada di dapur berjalan di belakang Jaehyun dan berbicara sampai membuat Jaehyun hampir terkejut. "Ini tentang kakak ku. Ada yang ingin aku bicarakan."

Jaehyun mengangguk dan mengikuti adik ipar nya ke halaman depan rumah. "Sebelumnya terimakasih karena sudah menyediakan waktu untuk ku."

"Tidak usah se-formal itu. Sekarang aku kakak ipar mu. Bersikap biasa saja agar kita bisa akrab."ucap Jaehyun dengan nada yang terkesan dingin.