BAB 05: PANIC ATTACK

2.6K 331 44
                                    


~ Happy Reading ~




STRANGE MARRIAGE

Semalaman suntuk dia tidak bisa tidur. Pikirannya berkecamuk akan rasa bersalah dan bingung. Suaminya tidak tidur di kamar dan dia yakin kalau masalah ini tidak akan selesai dengan cepat.

Dia memang mengaku salah saat menawarkan pria lain masuk ke dalam rumah yang saat itu hanya ada mereka berdua. Tapi dia juga tidak mungkin melarang kakak ipar nya untuk mampir ke rumah mereka. Walau dia sendiri juga merasa tidak nyaman dengan kakak ipar nya.

Rosé bangun dari tidur nya dan beranjak bangun. Kepala nya sangat pening dan perutnya seperti di aduk-aduk. Sangat mual dan dia langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan makanan yang dia makan kemarin.

Mulutnya pahit setelah memuntahkan isi perutnya. Tapi rasanya jauh lebih baik ketimbang tadi. Dia keluar kamar mandi lalu melirik sisi ranjang yang tempat tidur suaminya. Semalam rasanya sangat dingin karena dia tidur tanpa pelukan suaminya.

Melihat betapa marah nya Jaehyun kemarin, Rosé ragu kalau hari ini suaminya mau berbicara dengannya. Jangankan bicara, melihat saja pun sepertinya enggan. Dia masih tidak tau bagaimana menghadapi sifat kaku suaminya walau mereka sudah menjadi suami–istri selama 6 bulan lebih. Rasanya Rosé belum benar-benar mengerti suaminya.

Langkah gontai nya menuntunnya ke dapur. Tepat di depan dapur yang bersebrangan dengan ruang makan, dia dapat melihat pintu jati ruang kerja suaminya masih tertutup rapat dan tidak ada tanda-tanda orang keluar dari dalam.

Wajahnya menunduk sedih. Selama mereka menikah ini adalah pertengkaran hebat pertama kalinya. Sebelumnya tidak pernah seperti ini walau tidak bisa dibilang baik-baik saja. Bagi Rosé menghadapi suaminya yang sedingin es lebih mudah dibanding suaminya yang sedang marah.

"Aku akan membuatkannya sarapan. Terserah dia mau memakannya atau tidak, yang penting aku sudah menyiapkan kebutuhannya." ucapnya yang langsung menyiapkan bahan-bahan masakan untuk memasak sarapan.

Hanya butuh waktu singkat pancake oatmeal yang ia buat sudah tersaji cantik di piring. Bekal salad buah untuk suami nya juga sudah siap. Sambil menunggu mesin kopi yang tengah menyeduh kopi nya matang, dia berjalan kembali ke kamar untuk menyiapkan pakaian kerja suaminya.

Perasaannya boleh saja tidak karuan, tapi tugas sebagai istri harus tetap jalan. Suami kalau tidak ada istri mau jadi apa? Untuk memilih pakaian kerja dan mencari sepatu nya saja sudah kebingungan sendiri.

Seorang suami seharus lebih pengertian dengan istrinya. Bukan begitu tuan Jeong Jaehyun yang terhormat?

Rosé kembali ke dapur dan menyajikan kopi hitam untuk suaminya. Kepala nya langsung mendongak begitu telinga nya menangkap suara pintu di buka. Dan benar saja, suaminya dengan rambut acak-acakan dan muka mengantuk keluar dari ruang kerja nya. Pakaian suaminya masih seperti semalam, hanya saja kini kemeja berwarna biru gelap itu sudah lecek dan ujung nya keluar dari celana.

Wanita memalingkan wajah nya dan kembali menyibukan diri saat menyadari kalau suaminya melirik ke arah nya. Saat suaminya sudah masuk ke dalam kamar mereka, dia kembali mengatur nafasnya yang tadi sempat ia tahan karena terlalu tegang.

"Dia bisa pakai sepatu dan dasi nya sendiri tidak, ya?" ucapnya pada diri sendiri.

Ah, untuk apa memperdulikan Jaehyun kalau pria itu saja tidak mau memperhatikan nya. 

Rosé ingat kalau suaminya sudah terbiasa meminta bantuanya saat memasang sepatu dan dasi. Bahkan untuk memakaikan jas saja kadang pria itu meminta bantuannya. Dan dia sebagai istri jelas harus mematuhi perintah suami.

[3] STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang