BAB 24: RENCANA UNTUK BERDUA

1.9K 324 57
                                    

~ Happy Reading ~





STRANGE MARRIAGE

Mereka memutuskan pergi pagi buta untuk berangkat ke rumah orang tua Rosé dikarenakan untuk menghemat waktu. Istrinya itu masih dalam keraguan meninggalkan si kembar bersama orang tua nya. Bukan karena tidak percaya, tapi lebih ke insting seorang ibu yang tidak siap di pisahkan dari anak-anak nya.

Maklum, Rosé baru saja jadi ibu baru yang langsung merawat dua bayi sekaligus. Selama 3 bulan ini perkembangan Chaeri dan Jaehwan memang terbilang pesat, tapi Jaehwan lah yang sering bertingkah aktif sampai membuat papa nya berdecak sebal karena kewalahan.

Berbanding terbalik dengan Chaeri yang lebih kalem dan pendiam. Si bayi perempuan itu dari segi fisik memang lebih mirip dengan papa nya ketimbang mama nya. Bahkan dari sikap pun sepertinya si kakak akan mewarisi sikap dingin sang papa.

Rosé sebenarnya agak menyayangkan kenapa anak-anak nya harus ada yang menurun sifat buruk si papa. Padahal lebih baik kalau si kembar tidak ada yang menurun sifat papa nya. Wanita itu tidak ingin lagi menghadapi es batu di dalam keluarga baru mereka. Cukup suaminya saja yang membuatnya pusing tujuh keliling bertarung dengan ego.

Dan saat jam menunjukkan pukul 8 pagi mereka sudah sampai di rumah keluarga Park. Kakek dan nenek Park menyambut mereka dengan antusias. Bahkan si paman tampan pun merelakan berangkat telat ke kampus demi menyambut 2 keponakannya yang super duper lucu.

Hubungan antara ayah dan suaminya yang sempat bersitegang beberapa waktu lalu sama sekali tak di ketahui Minhyung. Rosé sudah bilang untuk tidak memberitahu Minhyung. Bisa gawat urusannya kalau adiknya itu mengetahui bagaimana sikap buruk keluarga Jaehyun saat menyambut kedatangan orang tua nya dulu.

Bisa-bisa Jaehyun hanya tinggal nama dan status saja di tangan Minhyung.

Mereka sudah menitipkan anak-anak ke kakek dan nenek Park. Dan saat ini mereka sedang berada di tengah perjalanan menuju lokasi liburan. Jaehyun melirik istrinya yang sejak tadi hanya diam sambil menatap keluar jendela.

"Apa lagi yang kau pikirkan?" tanyanya.

Rosé menoleh melirik suaminya sesaat. "Aku takut anak-anak rewel dan menyusahkan ayah dan ibu."

"Sebelumnya kau sudah memberi mereka asi, kan?"

Istrinya mengangguk sendu. "Sudah. Aku juga sudah menyiapkan asi di kantung asi. Tapi aku takut stok asi yang aku siapkan kurang."

"Jangan khawatirkan apapun. Ibu mu sudah berpengalaman mengurus bayi. Mereka pasti tidak akan rewel bersama kakek dan nenek nya. Minhyung juga bilang akan pulang lebih cepat untuk membantu ayah dan ibu mengurus si kembar, kan?"

"Ya, dia bilang begitu. Bahkan tadi niatnya ingin bolos kuliah agar bisa menjaga si kembar. Tapi aku tolak, dia tetap harus kuliah."

"Kalau begitu apa lagi yang kau khawatirkan?"

Rosé menoleh ke arah suaminya. "Ini pertama kalinya aku meninggalkan si kembar. Banyak yang aku khawatirkan. Namanya juga seorang ibu, mana bisa tidak kepikiran kalau meninggalkan anak-anak nya."

Jaehyun hanya memilih diam. Dia tidak begitu niat menanggapi ocehan istrinya yang mengandung emosi. Semenjak kehamilan bahkan setelah melahirkan pun emosi Rosé jadi tidak stabil. Kadang mudah menangis, kadang juga kekeras kepalaan nya semakin menjadi-jadi.

Tapi Jaehyun tahu kalau istrinya itu masih menyimpan sedikit perasaannya sendiri. Apa yang di lontarkan dari mulutnya tidak semua tentang isi hatinya.

"Tidurlah. Setidaknya tidur bisa membuatmu lebih rileks nantinya. Aku tidak mau liburan dengan orang penuh emosi."

[3] STRANGE MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang