Vomenjuseyoooo chingudeul 🌟
.
.
.
.
.Author pov.
Kevin pun terbangun dari tidurnya. Di lihatnya kursi belakang tempat cs nya duduk. Ternyata mereka masih tidur juga. Chessa pun juga ikut bangun dan terkejut karna sudah tidak sopan tidur di bahu Kevin.
"Uhmm..
Maaf kak, gue ngga sengaja tidur di bahu kakak."Ucap Chessa sedikit canggung dan mulai membenarkan posisi duduknya."Biasa aja kali bahasanya. Nggak usah formal, Iya nggak papa kok lu tadi tidur nyenyak banget, pasti masih ngantuk ya?" Kevin mengangguk sambil menegakkan badannya untuk mengumpulkan tenaga.
Chessa mengangguk, lalu mulai mengeluh dengan bibir yang cemberut, diam-diam Kevin gemas melihatnya, "Iya, soalnya tadi abang subuh-subuh udah bangunin gue biar nggak telat, liat kan kantong mata gue yang udah mau membesar kayak mata panda..??"Tanya Chessa sambil mengusap wajahnya dengan tisu basah agar wajahnya tampak segar. Dirinya tidak menyadari bahwa obrolan mereka membuat mereka perlahan dekat.
Kevin terkekeh,
"Udah keliatan.
Ngomong-ngomong gue minta maaf ya soal kelakuan gue kemarin, udah bikin lu kesel." Kevin yang merasa sudah lebih bersemangat sedikit semangat mengajak mengobrol dan mengajukan tangannya."Oke, gue juga minta maaf karna udah sensi sama lu"
"Makasih banget ya Chessa, Gue fikir lu bakalan nggak mau maafin gue.
Oh ya bangunin yang lain yuk, udah sampe nih."Ajak kevin sambil berdiri."Gue liatin dari sini aja deh" mata chessa mengikuti kevin yang berjalan ke bangku belakang.
"Yahh.. Masih pada molor nih beban keluarga,
HOIII, KEBAKARAN!! KEBAKARAN!!!"
tak lama teman-temannya terbangun dengan jawaban yang cukup lucu,"Hah hah hah?!! Kebakaran?!!! Mama!! Sempak Boboiboy Keenan ma!!!"
"Bunda, motor Daniel!!!"
Sedangkan Rafi dan Gladys hanya terkejut lalu membuka mata mereka.
"Ee lu Vin, gendang telinga gue bisa pecah nih bentar lagi !!"Daniel yang tersadar, langsung kesal dan memukul pelan kepala Kevin."Berisik bangsat!"Sahut Rafi sambil menutup telinganya.
"Ente kadang-kadang ente ya Kevinjing!!" Keenan berdecak sebal dan segera mengusap wajahnya dengan tisu basah agar lebih segar.
"Kak kevin jahat amat yak, kuping Gladys sakit nih, Dengung tau" Gladys yang masih peregangan pun mengeluh, mengucek matanya dengan sebelah tangan. Dan tangan yang satunya lagi menutup telinga.
"Vin, tanggung jawab!
Pacar gue lu bikin sakit telinganya," Keenan menatap horor kevin yang hanya cengengesan"Kok pada nyalahin gue sih,!
Siapa suruh lu semua kaya kebo!!"
Udah ayo anjir".
Kegiatan pun langsung di mulai dengan mendirikan tenda lalu di lanjut dengan serangkaian acara sambutan dari kepsek, wakil kesiswaan, guru pramuka, dan yang terakhir dari ketos kita.
Yaa,, Kevin Arkananta.
Setelah acara itu selesai anak anak di bebaskan oleh kepsek dan guru pramuka untuk lebih mengenal alam sekitar. Tapi tidak boleh pergi terlalu jauh dari area perkemahan.
Kevin cs dan Chessa juga Gladys memutuskan untuk pergi ke bukit terdekat dan bersantai disana.Chessa pov
Seneng akhirnya bisa liat ciptaan Tuhan yang begitu indah dan menakjubkan.
Indonesia memang negeri yang penuh dengan pesona keindahan alamnya yang tak di miliki oleh negara manapun.
Nggak buruk juga acara persami kali ini. Tapi yang bikin buruk itu, si cowok rese ini slalu deketin aku terus.
Siapa lagi kalau bukan Kevin.
Dari awal sebelum berangkat ke puncak, dia slalu nempel aku terus kayak cicak.
Tapi kok aneh ya tiap kali dia di deket aku, rasanya jantungku udah mau keluar dari tempatnya.
Apa apaan ini?? Oh My God !!
Sampai pada akhirnya waktu kita lagi di bukit, si Kevin bilang pengen ngajak aku ke tempat lain dan ngomong berdua sama aku.
Lah kan aneh."Ches,, bisa kita ngobrol berdua aja ??"Tanya Kevin.
Akupun hanya mengernyitkan dahiku, dan mengangguk.
Happy reading.!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Love [ KEVIN ARKASANA ]
Short Story"Tolong kamu jaga ini ya.. dan jangan pernah kamu lepasin , setelah dewasa nanti, saat umurku sudah 17 tahun,aku akan kembali buat kamu dan saat umurku 23 tahun, aku akan melamarmu.." Ucap Kevin sambil mengenakan gelang berbandul bintang di tangan k...