Persami Day-1

4 1 0
                                    


Author pov.

Hari ini sekolah SMA MERAH PUTIH akan melaksanakan perjalanan menuju puncak untuk acara persami.
Seluruh murid kelas sepuluh sudah mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan mereka bawa.
Tak ketinggalan juga oleh enam orang ini, Kevin, Rafi ,Keenan, Daniel, Chessa ,dan Gladys.
Mereka sudah akan bersiap-siap berangkat dari tempat masing-masing.
Chessa dan Gladys akan berangkat di antar oleh Arkana, sedang Kevin cs berangkat naik mobil Kevin.

.

Chessa pov.

"Sayang, kamu hati-hati disana ya! Jangan aneh aneh loh."mama menasehatiku sambil memeluk dan mencium keningku.

"Iya iya macan, kan disana juga ada Gladys  yang nemenin." Balasku sambil memasukkan ranselku ke jok mobil.

"Gladys, tante nitip Chessa ya, Chessa itu orangnya teledor, jangan kamu tinggalin, Pulang persami tante ajak kalian jalan-jalan, Okey..!!" Ucap mama sambil memeluk Gladys  dan mencium keningnya.

"Elahh.. Mamahku lebay amat yak?
Ayokkkk udah siap kan ??
kalian bisa ketinggalan bis nanti."Ucap bang Arkana sambil menengokku keluar jendela mobil setelah selesai memanasinya.

"Iya iya bang..
Abang nyebelin banget sih?!
Ya udah kalian hati2 yaa disana." mama cemberut sambil mengantarku masuk ke mobil, aku terkekeh melihat nya.

"Oke mama!
Jangan lupa sama janji mama loh.
Chessa sama Gladys berangkat dulu Assalamualaikum macan!"

"Tante jangan galau ya kalo nggak ada kita. Hehehe.." Gladys menggoda mama yang sudah terlihat sedih.

"Bakal tante coba Glad, Waalaikumussalam.." mama melambaikan tangannya ke arahku dan mobil kami akhirnya pergi meninggalkan halaman depan.

Untung saja Jakarta pagi ini belum terlalu macet.
Kita berangkat pukul enam pagi karna jam tujuh bis sudah akan berangkat. Jarak antar rumah dan sekolahku tak terlalu jauh. Hanya butuh waktu dua puluh menit untuk sampai kalau tidak kejebak macet. Beda halnya dengan Gladys. Rumah Gladys ke sekolah berjarak kurang lebih butuh waktu tiga puluh menit. Jadi dia menginap di rumahku semalam agar tak ketinggalan bis karna harus datang pagi pagi.

.

Kevin pov.

Akupun tiba di sekolah pukul 6:15. Sudah banyak murid kelas sepuluh yang datang dan menunggu absen untuk bisa masuk bis. Teriakan teriakan histeris dari para gadis selalu membuat telingaku berdengung.

Bayangkan saja, tiap hari saat aku menginjakan kakiku dari mobil, mereka selalu teriak-teriak nggak jelas, Seperti induk ayam kehilangan anaknya. Huh dasar!!
Tapi untung aja ada Keenan, Daniel san Rafi  yang selalu siaga di sampingku untuk melindungiku dari cewek cewek gila.

"Mereka mana yaa kok belum datang sih ?? Padahal kan bentar lagi udah jalan."Gerutuku sambil menengok ke samping halte sekolah.

"Ciye yang nyariin Chessa ciyee.."Ucap Daniel  sambil menepuk pundakku.

"Astaghfirullohalazim,, setan lu Niel!!
Pagi pagi udah bikin sport jantung gue.
Anak anjay lu!!"Teriakku sambil menyentil jidat Daniel.

"Hehe.. Abisnya lu nglamun aja bos dari tadi. Bentar lagi mau jalan tuh bisnya. Cewek lo kemana ??" Daniel cengengesan sambil memakai jaket dan headphone, nah mulai mode kalemnya.

"Nggak tau, moga aja dia ngga telat."

"Ada apaan sih lu berdua. Gue sama Keenan  nyariin juga eh ngga taunya disini."Ucap Rafi menghampiri Daniel dengan tampang polosnya sambil meminum Lmen nya.

"Lu nggak liat ni anak emak lagi gelisah galau merana gara-gara ceweknya blom dateng.??"Tanya Daniel sambil merebut susu Lmen dari tangan Rafi.

"Ohh anak emak lagi galau ya?
Uluh uluh uluhh sini peyuk dulu biar ngga galau lagi" Rafi dengan gaya alay mengangkat ketiaknya dan siap-siap memelukku.

"Dih, najis di peluk ama jomblo akut, Keteknya bau comberan!
Mending di peluk ama Chessa wangi dan ngangetin, jauh-jauh lu. Huss," aku  menghindar sambil memberikan tatapan geli ke Rafi.

"Si paling bucin anjir!!
Dasar Sempak Fir'aun!!"

Tak lama, ada mobil datang dan masuk ke halaman sekolah, ternyata itu mobil yang membawa Chessa dan Gladys.
Mereka pun turun dari mobil, tak ketinggalan juga cowo tinggi yang ikut turun sambil membawa ransel Chessa dan Gladys. Gladys menoleh ke arah kamu setelah mendengar makian si Rafi.

"Samperin ayo" ucap Chessa di angguki Gladys,

"Kalian ini kenapa deh?? Pagi pagi udah ribut aja. Sini bang ransel aku sama Gladys, kita masuk duluan ya Assalamualaikum!!
Bye bang" Chessa pamitan sambil mencium tangan cowo itu yang ternyata adalah bang arkana.
Tapi bang arkana tak menjawab lantaran kaget melihatku.

"Loh, Kevin?!" Bang Arkana kaget melihatku,
Chessa menoleh ke arahku dan menatap bingung, akupun langsung mengalihkan ucapan bang Arkana sambil berbicara tanpa suara untuk tidak memberitahu Chessa soal ini

"Ehh,,emm iyaa!
Ya udah kamu hati-hati ya dek. Waalaikumsalam." Bang Arkana gelagapan.

"Hari ini semua orang kenapa deh??
eh kalian berlima!! Ayok buruan masuk bis, noh nggak denger Bu Maulla udah ngabsen??"Chessa berteriak sambil berjalan ke arah lapangan karna guru pramuka sedang mrngabsen murid kelas sepuluh dan anggota osis lainnya yang ikut dalam persami.

"Hehe.!!
Iya bawel.. Yuk guys"Balas Gladys sedikit berlari mengejar Chessa di ikuti anggukan oleh Keenan, Rafi dan Daniel.
Aku berjalan di belakang mereka karna aku masih mau ngomong sesuatu ke bang Arkana.

"Abang apa kabar ?? Gua kangen lo bang, abang jangan bilang kalo gua kevinnya chessa, gua mau ngusahain dapetin dia bang. Abang tenang aja, Chessa aman sama gua"Jelasku sambil menepuk pundak bang Arkana.

"Gue udah kenal lu luar dalem kev, bahkan dari zaman lu dan chessa masih orok!
Gue titipin chessa ke lu, jangan sakitin dia Kalau sampe dia nangis gara-gara lo, jangan ngarep lu bisa nafas setelah itu." Jawab bang Arkana dengan nada serius.

Gua mengangguk,
"Iya bang, gue sayang ama Chessa Jadi gue nggak akan mungkin nyakitin Chessa. Yaudah gue berangkat dulu. Assalamualaikum."

"Hati-hati ya Kevin, Gue nitip chessa"
Aku mengacungkan jempolku sebagai jawaban, lalu bang Arkana kembali ke mobil dan pulang.

.

Author pov.

Kini Chessa dan Kevin duduk sebangku di bis. Gladys dengan Keenan sedang Rafi dengan Daniel.
Ntah kenapa Chessa nyaman jika ada Kevin. Bis yang mereka tumpangi berangkat pukul tujuh dan untuk menuju puncak membutuhkan waktu empat jam.
Kevin juga merasakan apa yang Chessa rasa. Hingga akhirnya Chessa tertidur sambil menatap jendela.

"Aku sayang kamu Ches." Kevin berbisik pelan bahkan sangat pelan hingga murid-murid yang duduk di bangku penumpang sebelah tak mendengarnya.



.
.
.
.
.

Vomenjuseyoooo chingudeul 🌟

My Last Love [ KEVIN ARKASANA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang