08. Kamu kenapa?

756 59 7
                                    

01.30 pagi.

Hyunsuk membuka pintu apartemennya dengan airmata yang terus mengalir lalu berlari memasuki kamar. Saat membuka pintu kamar, kamar itu terlihat bersih dan rapih Hyunsuk seketika panik lalu berlari dan membuka laci.

Benar saja, cutternya dan obat-obatannya tidak ada disana bercak darah yang berada di dinding pun memudar. Seketika emosi Hyunsuk memuncak dan ia tidak bisa mengontrolnya.

Ia menggebrak kamar Jihoon dan menampakkan Jihoon yang sedang tertidur. Jihoon langsung terbangun saat mendengar gebrakan pintu.

"Kamu mau ngapain?" Ucap Jihoon dengan suara khas bangun tidur.

"Balikin."

"Hm?" Jihoon nampak kebingungan

Otaknya agak sedikit ngelag karena nyawa nya belum sepenuhnya terkumpul.

"Balikin semua barang gue yang ada dilaci" Hyunsuk mengepalkan tangannya.

Jihoon membolakan matanya dirinya sudah sepenuhnya sadar, Jihoon beranjak dan menarik Hyunsuk ke dalam kamar lalu mengunci pintu kamar itu.

"Balikin barang gue!!!" Teriak Hyunsuk.

"Itu semua buat apa?"

"Gak perlu tau itu buat apa, balikin barang-barang itu!"

"Saya tau barang-barang itu, pecahan kaca dan bercak di dinding itu semua ulah kamu buat nyakitin diri kamu sendiri, Hyunsuk"

"Gausa.Ikut.Campur.Urusan.Gua." Hyunsuk geram.

"Kenapa saya gak boleh tau sama masalah yang kamu punya, saya suami kamu Hyunsuk"

"Halah bacot" Hyunsuk muak mendengar basa basi Jihoon.

ia memutuskan keluar dari kamar tetapi tangannya ditahan oleh Jihoon.

Jihoon menarik baju lengan panjang Hyunsuk agar terlihat lengannya, dan benar saja di lengannya penuh dengan goresan yang tak beraturan.

Goresan-goresan itu terlihat masih baru beberapa terlihat mulai mengering tetapi sepertinya luka yang sudah mulai mengering kembali ia gores agar menjadi luka baru.

"Kamu gila!!?"

Hyunsuk menepis tangan Jihoon. Hyunsuk mencengkram kuat telinganya, lalu tangannya bergerak menarik rambut lalu memukul kepalanya dengan kencang.

"Bacot. Bacot BACOT!!!!!" Jerit Hyunsuk.

Prang!!

Hyunsuk melempar semua barang yang berada dimeja rias, tak peduli barang itu murah atau mahal atau barang dari siapa.

"GUE CAPEK!" Teriak Hyunsuk yang terdengar sangat pilu.

"Gue gamau nikah sama lo..hiks gue mau bebas, gue mau hidup tanpa tuntutan dari orang..hiks"

Jihoon merasa kasian mendengar penuturan Hyunsuk, walaupun Jihoon tidak tau masalah yang Hyunsuk punya.

"Gue ga percaya sama yang namanya cinta sejati, LOVE IS BULLSHIT!!"

Prang!!


Dug.




Dug.



"Hyunsuk!!" Jerit Jihoon, lalu segera membawa Hyunsuk ke rumah sakit.

~~~

02.50 Pagi.

Jihoon panik saat tiba-tiba Hyunsuk membenturkan kepalanya di cermin dengan kuat hingga cermin yang berada di dinding pecah.

Sekarang ia sedang menunggu dokter keluar dari ruang operasi. Tak lama dokter itu keluar.

Luluh •HoonSuk•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang