KSL Chapter 4

2.9K 121 4
                                    

Selamat membaca.....


"Lukas, periksa rumah ini dan temukan pelayan itu"Titah Arthur saat ia tidak sengaja melihat ada bayangan yang sedang mengawasi mereka

Di bimbing kepala pelayan mereka berjalan menuju kamar para pelayan

Saat mereka masuk ke sana, kamar itu sudah berantakan dan tidak ada siapa-siapa di sana

Sementara itu, Arthur pergi ke arah gerbang dan tanpa di duga ia membawa seorang Wanita yang bayangan nya ia lihat tadi

Perempuan itu meronta-ronta, namun para prajurit memegangnya

Lukas dan yang lainnya baru saja ingin melaporkan bahwa pelayan itu sudah kabur namun urung saat melihat kejadian di depannya.

"Apa dia orangnya, pelayan yang kau maksud"tanya Arthur pada kepala pelayan

"benar yang mulia"jawab kepala pelayan

"Lukas, periksa jari-jarinya"titah Arthur

Saat Lukas memeriksa jari-jarinya, di temukan ada bekas luka di salah satu jarinya tepatnya bagian jari tengah sebelah kiri.

"yang mulia"seru Lukas sambil menunjukan jari tersebut

Mereka pun tidak menduga bahwa ternyata pencurinya seorang pelayan

"Kalian lihat bukan, untuk lebih memastikan lagi, segera interogasi pelayan itu dan tanyakan alasan dia menjebak anak-anak ku"Titah Arthur

Luke dan Evaline yang melihat hal itu pun merasa malu, karena sudah salah menuduh.Harga diri mereka telah tercoreng hari ini di hadapan orang-orang di rumah tersebut.

Selir Lilyana dan anak-anaknya tersenyum melihat hal tersebut

"Bukankah kalian harus minta maaf karena telah salah menuduh"Ucap Arthur pada Luke dan Evaline dengan raut wajahnya yang datar

"Aarish, Aaresh Bibi mohon maaf karena salah menuduh kalian"Ucap Evaline dengan nada bujukannya yang kentara

"Paman juga minta maaf yaa"sambung Luke

"Kami sudah memaafkan Paman dan Bibi tapi kami tidak akan melupakannya dan untuk menghindari peristiwa ini terjadi di masa depan sebaiknya sebelum menuduh seseorang bersalah, haruslah di selidiki terlebih dahulu"Jawab Aarish

Sontak muka Luke dan Evaline memerah menahan malu dan marah karena perkataan Aarish

"Sial, jika saja tidak ada yang mulia raja di sini, anak itu pasti akan ku hajar, berani sekali berbicara seperti itu"batin Luke

Mereka pun kembali menormalkan ekspresi wajahnya

"Tentu, paman akan mengingat pesan Aarish dengan baik"balas Luke dengan senyuman

"Karena masalah ini sudah selesai, ayo kita ke ruang makan"

Mereka pun makan malam bersama

Saat ini Arthur sedang berada di kamar ayah mertuanya di temani oleh sang istri

Setelah meihat kondisi ayah mertua yang masih terbaring tidak sadarkan diri, mereka pun mengantar anak-anak ke kamar lalu berlanjut ke kamar mereka sendiri.Arthur dan Lilyana bersiap untuk tidur, mereka berbaring di ranjang dengan mengisi bagian yang ada.

Lilyana sebenarnya merasa canggung tidur bersama suaminya setelah sekian lama, untuk mengalihkan perasaan itu ia memikirkan kejadian tadi, ia bersyukur suaminya ada di sana tapi darimana suaminya tahu bahwa pelakunya adalah seorang pelayan, tidak mungkin jika suaminya cenayang.

berbeda dengan Arthur ia malah merasa senang, setelah semalam tidur bersama Catherine maka malam ini ia tidur bersama istrinya yang lain.Ia merasa bersalah karena sempat mengabaikan keluarganya dan hanya peduli pada Rosa dan Arguz

Setelah keterdiaman yang cukup lama, Lilyana pun bertanya untuk menuntaskan rasa penasarannya

"Yang mulia, bagaimana anda bisa mengetahui bahwa pelakunya adalah seorang pelayan?"tanya Selir Lilyana

"Karena kejadian ini pernah terjadi di masa lalu" batin Arthur

Saat itu ia menyesal karena telah menghukum anak-anaknya dengan hukuman cambukan sampai mereka tidak sadarkan diri

"Lukas yang memberitahuku"jawab Arthur tentu saja bohong bagaimana mungkin Lukas tahu informasi itu, ia hanya mengarang agar istrinya percaya.

"hm syukurlah, terima kasih yang mulia karena telah membantu membuktikan ketidakbersalahan anak-anak"Ucap Selir Lilyana dengan tulus

"tidak perlu berterima kasih, mereka juga anak-anak ku"balas Arthur

Mereka kembali diam

"Bagaimana kabar ayahmu, kenapa beliau tiba-tiba jatuh sakit"tanya Arthur kali ini ia menyampingkan badannya menghadap sang istri

"Saat aku datang ke sini ayah sudah tidak sadarkan diri, menurut penjelasan dokter ayah terkena penyakit langka yang sulit di sembuhkan sehingga membuatnya  tidak sadarkan diri hingga kini"jelas Lilyana dengan rauh wajah sedih

Melihat hal tersebut, Arthur pun memajukan badannya dan memeluk sang istri

"Sudah jangan bersedih, aku yakin ayah pasti baik-baik saja"ucap Arthur yang berusaha menenangkan istrinya

Setelah sekian lama pelukan suaminya ia rasakan kembali, ia pun membalas pelukan sang suami.Pelukan Arthur merupakan pelukan terhangat kedua setelah ayahnya, ia merasa nyaman dan aman seolah merasa terlindungi oleh suaminya.

Mereka tidur sambil berpelukan hingga pagi

Setelah sarapan bersama, Arthur beserta istri dan anak-anaknya kembali ke Istana

Keluarga inti tersebut duduk di kereta kuda dengan Arthur yang memangku Aarish dan Lilyana yang memangku Aaresh, mereka sudah menolak karena merasa dirinya sudah besar tetapi orang tua mereka bersikeras untuk melakukannya.

Walaupun baru berusia tujuh tahun , namun kecerdasan Arthur menurun pada anak-anaknya jadi tidak aneh apabila anak nya juga memiliki kemampuan yang di atas rata-rata.

Terdengar ada yang mengetuk jendela kereta

"Ada apa?"tanya Arthur

"yang mulia, sepertinya kita di hadang oleh sekelompok orang"lapor Lukas

"apa kau sanggup menyelesaikannya bersama para prajurit?"tanya Arthur

Lukas menganggukan kepalanya sebagai tanda kesanggupan

"Habisi mereka dan sisakan satu orang untuk di interogasi"titah Arthur

Mereka pun mulai berkelahi

Srengg bunyi pedang yang beradu

zrak zrakk suara tebasan pedang

"yang mulia, ada apa ?"tanya Lilyana dengan raut wajah khawatir

"hanya sampah-sampah tidak berguna yang mencoba menganggu kita, jangan khawatir Lukas akan menyelesaikannya"ujar Arthur sambil mengelus lengan istrinya

Sekelompok orang tadi pun berhasil di habisi oleh Lukas, ia menyeret seorang pria yang terluka di bagian lengan karena tumpasan pedang Lukas.

"Yang mulia, hamba sudah menyisakan satu orang untuk di interogasi"lapor Lukas

Arthur turun dari kereta kuda dan melihat ke sekelilingnya, mayat bertebaran di tanah dengan kondisi yang mengenaskan, sebagian prajurit mereka pun turut menjadi korban.Arthur mendekati Lukas dan pria tersebut, saat akan bertanya dari arah pepohonan timbul suara, saat ia membalikan badan

wush, anak panah melesat ke arah Arthur dan tekkk bunyi anak panah yang bertemu dengan bagian tubuh.

"yang mulia"seru Lukas dan para prajurit dengan panik


Jangan lupa Commentnya yah

Ini Original story dari aku yah dan kalau ada kesamaan di tempat lain mohon pemberitahuannya, makasih.


TBC.




KING SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang