KSL Chapter 9

2K 117 2
                                    


Karena tempat tidur yang keras membuat tidur Arthur kurang nyenyak, ia pun bangun dan berjalan ke  sudut lain kamar itu, membuka jendela ia melihat hari masih gelap, ia pun memilih duduk di sofa sambil menghisap sebuah cerutu.

Miranda bangun karena menghirup aroma yang menyengat, saat membuka mata ia segera mencari sumber bau tersebut dan saat melihat suaminya, ia tahu sumber bau tersebut berasal dari cerutu yang di hisap suaminya.

Setelah merapikan pakaiannya ia bangun dari tempat tidur

"Tidak baik mengkonsumsi cerutu di pagi hari"ucap Miranda

Mendengar suara istrinya ia pun menolehkan kepalanya

"kau sudah bangun"balas Athur yang langsung mematikan cerutu miliknya

"hamba akan menyiapkan sarapan untuk anda"ucap Miranda yang berjalan keluar

selepas kepergian istrinya Arthur memutuskan untuk mandi

Mereka sarapan bersama sebelum berangkat

Karena lengan istrinya masih terluka dan tidak memungkinkan untuk menunggangi kuda seorang diri, di tambah Arthur tidak membawa kereta kuda.

"naiklah"ucap Arthur pada istrinya

Miranda pun mengikuti perintah suaminya untuk naik ke kuda tersebut, ia menyadari bahwa hanya suaminya yang bisa membawanya pulang dan ia bersyukur untuk itu.

 Arthur memegang pinggangnya dan mengangkatnya ke pelana, lalu menaruh kakinya di bagian pijakan kuda tersebut, tapi kenapa ia justru di dudukan membelakangi arah, bukankah seharusnya ia duduk menghadap depan.

saat ingin bertanya, suaminya malah naik dan memposisikan dirinya seperti bayi koala, kedua kakinya berada di atas paha suaminya dan wajah mereka saling berhadapan.

Arthur lalu menaruh tangan istrinya untuk melingkar di perutnya dan menarik pinggangnya sehingga mereka menempel satu sama lain

Sontak wajah Miranda pun memerah, jantungnya berdetak kuat seirama dengan rasa gugupnya, ia seperti perempuan haus kasih sayang saja, diperlakukan begini saja ia sudah deg deg an.

Arthur pun memacukan kudanya dan meninggalkan rumah sampah itu untuk kembali ke istana

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya mereka sampai di istana

Catherine dan yang lainnya sudah menunggu kedatangan mereka sedari tadi

begitu Miranda turun dari kuda, ia berlari ke arah anaknya

Jasmine dan Emily pun langsung memeluk Ibu mereka sembari menangis

"Ibuu, aku dan kakak sangat merindukan Ibuu" hiks hiks hiks hiks isak tangis Emily

Miranda yang melihat putrinya menangis pun merasa bersalah, ia memegang wajah putrinya satu per satu dan menghapus air mata mereka.

"Ibu sudah di sini sayang, ibu sudah pulang"ucap Miranda menenangkan anak-anaknya

Arthur yang melihat itu kembali di liputi perasaan bersalah, ia hanya diam saja di sebelah Aaric

Setelah puas berpelukan, Miranda berjalan menuju Catherine dan memeluk sahabatnya dengan erat sembari mengucapkan terima kasih karena sudah membantunya menjaga anak-anaknya.

"yang mulia terima kasih sudah menjaga anak-anak dengan baik"ucap Miranda pada Catherine

"sudah seharusnya begitu, mereka juga anak-anak ku Mir"balas Catherine dengan senyumnya

"Bagaimana keadaan Ibu ?"tanya Aaric sang putra mahkota

"Ibu, baik-baik saja nak"balas Miranda sambil mengusap kepala Aaric

KING SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang