*****
Hari di mana putri Emily menghilang.
Putri Emily yang sedang berlarian di sekitar taman istana melihat ada pelayan ibunya, kebetulan putri Emily cukup dekat dengan pelayan ibunya itu.
Joanna yang melihat putri Emily sedang berlarian di sekitaran taman istana pun berjalan mendekat, dengan langkah ragu-ragu ia mulai bertindak sebagaimana arahan Selir Rosa.
Joanna memberikan hormat lalu mulai menjalankan rencananya untuk menculik Putri Emily.
"Putri, yang mulia permaisuri Miranda meminta anda untuk menemui beliau sekarang"
"sekarang?tapi aku sedang bermain , apa tidak bisa nanti saja aku pergi menemui Ibu?
"tidak bisa putri, yang mulia mengatakan harus sekarang".
Putri Emily, yang masih kecil dan polos, menatap Joanna dengan mata yang penuh keingintahuan. Meskipun merasa kecewa karena harus meninggalkan permainannya, dia mengikuti Joanna dengan langkah-langkah yang lambat.
Joanna membimbingnya melalui koridor-koridor istana yang megah, menuju ruangan pribadi Permaisuri Miranda. Sementara mereka berjalan, suasana menjadi semakin sunyi, dan Putri Emily merasa ada yang tidak beres.
"Joanna, mengapa ibu memanggilku begitu mendesak? Apakah ada sesuatu yang salah?" tanya Putri Emily.
Joanna hanya tersenyum tipis dan menjawab, "Oh, tidak, putri. yang mulia permaisuri mungkin hanya memiliki kabar baik atau ingin berbicara mengenai sesuatu yang penting."jelas Joanna.
Namun, ketika mereka tiba di pintu ruangan Permaisuri Miranda, suasana menjadi semakin tegang. Joanna membuka pintu dengan hati-hati, dan Putri Emily melangkah masuk.
Tetapi begitu pintu tertutup, suasana berubah sepenuhnya. Putri Emily melihat bahwa Ibunya tidak berada di sana, dan malah ia dihadapkan pada sosok yang tidak dikenalnya.
"Siapa kamu? Di mana ibu?" tanya Putri Emily dengan kekhawatiran yang terpancar dari matanya.
Sosok misterius itu hanya tersenyum jahat dan berkata, "Jangan khawatir, putri kecil. Ibumu memanggilmu untuk alasan yang sangat spesial. Kamu akan tinggal bersamaku sekarang."
Putri Emily mulai menyadari bahwa sesuatu yang buruk terjadi. Ia berusaha berteriak, tetapi orang yang tidak di kenal itu dengan cepat menutup mulutnya dan membawanya pergi dari ruangan, menjauh dari keamanan istana.
*****
Setelah mendapatkan laporan dari Joanna bahwa penculikan putri Emily berhasil dilakukan, Selir Rosa tersenyum puas.
Ia tidak sabar untuk menyalakan api, ia yakin banyak orang akan tersulut dan akan terjadi pergolakan karena hal tersebut.Setelah putra mahkota lengser ia bisa mengusulkan putranya Arguz untuk menjadi putra mahkota.
Flashback On
Di dalam ruangan yang redup, percakapan strategis antara Selir Rosa dan rekan-rekannya terdengar dengan jelas. Ruangan itu dipenuhi dengan peta, rencana, dan atmosfer yang penuh intrik politik.
Beberapa dari mereka duduk ditemani perempuan bayaran, berbagai minuman tersedia di atas meja.Asap dari cerutu mengepul memenuhi ruangan.
Selir Rosa, seorang wanita cerdik dan licik, mengendalikan percakapan dengan penuh kecerdikan. Dia berdiri di tengah-tengah ruangan, mata cemerlangnya menunjukkan kebijaksanaan yang tajam.
""Kita akan meminta tebusan emas sebagai syarat pertukaran putri Emily"ujar Selir Rosa dengan seringaiannya.
Seorang diantara mereka memberikan tanggapannya, "Seharusnya kita langsung saja meminta Arthur datang, dengan begitu kita bisa langsung membunuhnya.Mengapa harus meminta emas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KING SECOND LIFE
Ficção HistóricaMempunyai 4 istri tak lantas membuat Arthur tidak selingkuh, Ia menjalin hubungan dengan perempuan yg ia cintai hingga ada anak di antara mereka.Menelantarkan istri dan anak sah bahkan berlaku kejam terhadap mereka. Tetapi karma berlaku, tepat di u...