KSL Chapter 5

2.5K 138 5
                                    



Anak panah tersebut menancap di jantung pria yang ingin mereka interogasi

Arthur mengarahkan pandangannya ke berbagai sisi, dan bersembunyi di balik kuda

"Sepertinya mereka sengaja membunuh pria tersebut untuk membungkamnya"ucap Arthur

"sepertinya mereka akan mengorbankan anggotanya daripada mereka buka suara"balas Lukas

Arthur pun menganggukan kepalanya tanda sependapat dengan Lukas

"Lukas, kita lanjutkan perjalanan dan terus awasi jalan dengan seksama jangan sampai lengah"

"Perihal ini, kita bicarakan lebih lanjut di istana bersama Vince"lanjut Arthur

"baik yang mulia"

Arthur naik ke kereta kuda dan memberitahu istrinya bahwa ia akan berkuda bersama Lukas untuk menjaga mereka

Mereka pun memacu kudanya dan setelah menempuh perjalanan, Mereka pun sampai di istana.

Arthur membantu istrinya turun, Lukas pun mengendong Aarish dan Aaresh lalu menurunkan mereka.

"Istirahatlah, nanti kita ketemu saat makan malam"Ucap Arthur

Cupp Cup Cup ia mengecup kening istrinya dan kepala anak-anaknya

Saat ini Arthur sedang berada di ruang kerjanya bersama dengan Lukas, Harry dan Vince

Lukas pun menceritakan secara ringkas peristiwa yang mereka alami saat di perjalanan tadi

"Aku rasa panah itu memang bukan di tujukan untuk mu"Ujar Vince

Sebenarnya mereka berempat adalah teman seperjuangan dari kecil, mereka bahkan pergi bersama ke medan perang.Hanya Arthur dan Vince yang sudah menikah di antara mereka.

"aku rasa pun begitu, karena tidak mungkin mereka meleset jika memang panah itu di tujukan untuk ku"balas Arthur

"sayang sekali dia harus mati, kita tidak bisa mencari tahu dalang di balik penyerangan ini"ujar Harry

"Kita hanya punya bukti berupa anak panah"ucap Lukas

"ada apa dengan anak panah, apakah ada sesuatu dengan panah tersebut ?tanya Vince

"entah di mana, tapi rasanya aku pernah melihat anak panah dengan ukiran ini, tunjuk Arthur pada anak panah yang di pegang Lukas

Mereka berempat pun memperhatikan anak panah tersebut

"Lukas, minta salah satu orang kepercayaan kita untuk menyelidiki asal anak panah ini dan siapa yang membuatnya"titah Arthur

"baik yang mulia"

Selir Rosa masuk ke kamar Arthur dan melihat suaminya sedang mengganti baju kebesarannya dengan pakaian tidur

"yang mulia"panggil selir Rosa dengan nada lembutnya sembari memeluk lengan Arthur

Arthur melepas pegangan tangan Rosa pada lengannya

"yang mulia, apa kali ini yang mulia akan menginap di kediaman hamba?"tanya selir Rosa penuh harap

"aku ingin menjenguk Natasha"jelas Arthur singkat yang artinya juga sebuah penolakan bagi selir Rosa

"ada lagi yang ingin kau bicarakan?jika tidak aku akan pergi"lanjut Arthur

Sebelum menuju ke istana Selir Natasha ia akan mampir untuk melihat keadaan kedua putrinya

Saat akan masuk ke kamar puttrinya dia mendengar pembicaraan mereka

Jasmine dan Emily memiliki hubungan yang paling erat di antara anak Arthur yang lainnya, mereka sangat menyayangi satu sama lain, saat mengetahui bahwa ibu mereka di asingkan mereka menangis dan memohon untuk ikut tetapi ayah mereka tidak mengizinkan mereka untuk pergi ke sana.

Mereka berdua tidur di kamar yang sama dengan ranjang berdekatan, mereka sedih dan rindu yang teramat sangat dengan ibunya yakni Permaisuri Miranda.Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, untungnya mereka bisa bercerita kepada Ibu mereka yang lain seperti saat ini

Ratu Catherine saat ini ada di kamar kedua anaknya yang lain yakni Jasmine dan Emily, ia adalah ibu kedua bagi mereka.Ia memperlakukan mereka seperti anaknya sendiri.

"Jas, Emy bagaimana keadaan kalian hari ini"tanya Ratu Catherine dengan perasaan sayangnya

"menyenangkan ibu, hari ini kami belajar melukis dan kakak belajar berpedang bersama dengan Paman Vince"jawab Emily dengan raut ceria

Ratu Catherine tertawa kecil melihat semangat anaknya, sudah dari lama ia menginginkan anak perempuan tapi dokter memvonisnya tidak bisa mengandung lagi, sedih tentu saja tapi dengan kehadiran anaknya yang lain menjadi kebahagiaan tersendiri untuknya.

Catherine dan Miranda adalah sepasang sahabat, mereka tidak menyangka akan mempunyai suami yang sama.Tapi keduanya tidak menyesal, dan memilih menjalankan takdir yang sudah di gariskan kepada mereka.

Catherine yakin tidak mungkin sahabatnya akan berbuat hal menjijikan dan merendahkan seperti itu, ia pasti di jebak oleh seseorang.

Ia curiga pada selir Rosa tapi sampai saat ini ia belum memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa sahabatnya tidak bersalah.

"Ibu, benarkah ayah berbeda dari biasanya?"tanya Jasmine dengan wajah penasarannya

"Ibu rasa begitu, setelah melihat beberapa hari ini ibu yakin ada yang bermasalah dengan otak ayah kalian, tapi selama itu baik ya biarkan saja"jawab Ratu Catherine

Saat akan mengangkat suaranya kembali  mereka di kejutkan dengan kedatangan Arthur

"Ratu apa yang sedang  kamu lakukan di sini ?"tanya Arthur

"Tentu saja menemui anak-anakku"jawab Catherine

Jika Catherine duduk di ranjang Emily maka Arthur duduk di ranjang Jasmine

"Jasmine Emily bagaimana kabar kalian?"tanya Arthur sambil menatap kedua putrinya

"kami baik ayah"jawab Jasmine

"Maafkan ayah karena sudah membuat kalian bersedih"ucap Arthur dengan perasaan bersalah

Mereka tidak tahu ingin menjawab apa, jadi mereka diam saja

"ayah, berharap kalian dapat bersabar, kalau begitu ayah akan pergi"ungkap Arthur dengan makna ganda

Cup Arthur mencium kening Jasmine

Cup kali ini ia mencium kening Emily dan Cupp Arthur mencium pipi istrinya

Mereka memerah terutama Catherine, ia tidak menyangka suaminya akan menciumnya didepan anak-anak

Sementara baik Jasmine maupun Emily sedang memegang kening mereka masing-masing, setengah tidak percaya dan terharu dengan perlakuan ayah mereka.

Setelah kembali sadar, Catherine pun bangkit dari ranjang anaknya dan pergi ke kamarnya setelah mencium anak-anaknya.


Jangan lupa Commentnya yah


TBC.




KING SECOND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang