Anak panah tersebut menancap di jantung pria yang ingin mereka interogasi
Arthur mengarahkan pandangannya ke berbagai sisi, dan bersembunyi di balik kuda
"Sepertinya mereka sengaja membunuh pria tersebut untuk membungkamnya"ucap Arthur
"sepertinya mereka akan mengorbankan anggotanya daripada mereka buka suara"balas Lukas
Arthur pun menganggukan kepalanya tanda sependapat dengan Lukas
"Lukas, kita lanjutkan perjalanan dan terus awasi jalan dengan seksama jangan sampai lengah"
"Perihal ini, kita bicarakan lebih lanjut di istana bersama Vince"lanjut Arthur
"baik yang mulia"
Arthur naik ke kereta kuda dan memberitahu istrinya bahwa ia akan berkuda bersama Lukas untuk menjaga mereka
Mereka pun memacu kudanya dan setelah menempuh perjalanan, Mereka pun sampai di istana.
Arthur membantu istrinya turun, Lukas pun mengendong Aarish dan Aaresh lalu menurunkan mereka.
"Istirahatlah, nanti kita ketemu saat makan malam"Ucap Arthur
Cupp Cup Cup ia mengecup kening istrinya dan kepala anak-anaknya
Saat ini Arthur sedang berada di ruang kerjanya bersama dengan Lukas, Harry dan Vince
Lukas pun menceritakan secara ringkas peristiwa yang mereka alami saat di perjalanan tadi
"Aku rasa panah itu memang bukan di tujukan untuk mu"Ujar Vince
Sebenarnya mereka berempat adalah teman seperjuangan dari kecil, mereka bahkan pergi bersama ke medan perang.Hanya Arthur dan Vince yang sudah menikah di antara mereka.
"aku rasa pun begitu, karena tidak mungkin mereka meleset jika memang panah itu di tujukan untuk ku"balas Arthur
"sayang sekali dia harus mati, kita tidak bisa mencari tahu dalang di balik penyerangan ini"ujar Harry
"Kita hanya punya bukti berupa anak panah"ucap Lukas
"ada apa dengan anak panah, apakah ada sesuatu dengan panah tersebut ?tanya Vince
"entah di mana, tapi rasanya aku pernah melihat anak panah dengan ukiran ini, tunjuk Arthur pada anak panah yang di pegang Lukas
Mereka berempat pun memperhatikan anak panah tersebut
"Lukas, minta salah satu orang kepercayaan kita untuk menyelidiki asal anak panah ini dan siapa yang membuatnya"titah Arthur
"baik yang mulia"
Selir Rosa masuk ke kamar Arthur dan melihat suaminya sedang mengganti baju kebesarannya dengan pakaian tidur
"yang mulia"panggil selir Rosa dengan nada lembutnya sembari memeluk lengan Arthur
Arthur melepas pegangan tangan Rosa pada lengannya
"yang mulia, apa kali ini yang mulia akan menginap di kediaman hamba?"tanya selir Rosa penuh harap
"aku ingin menjenguk Natasha"jelas Arthur singkat yang artinya juga sebuah penolakan bagi selir Rosa
"ada lagi yang ingin kau bicarakan?jika tidak aku akan pergi"lanjut Arthur
Sebelum menuju ke istana Selir Natasha ia akan mampir untuk melihat keadaan kedua putrinya
Saat akan masuk ke kamar puttrinya dia mendengar pembicaraan mereka
Jasmine dan Emily memiliki hubungan yang paling erat di antara anak Arthur yang lainnya, mereka sangat menyayangi satu sama lain, saat mengetahui bahwa ibu mereka di asingkan mereka menangis dan memohon untuk ikut tetapi ayah mereka tidak mengizinkan mereka untuk pergi ke sana.
Mereka berdua tidur di kamar yang sama dengan ranjang berdekatan, mereka sedih dan rindu yang teramat sangat dengan ibunya yakni Permaisuri Miranda.Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, untungnya mereka bisa bercerita kepada Ibu mereka yang lain seperti saat ini
Ratu Catherine saat ini ada di kamar kedua anaknya yang lain yakni Jasmine dan Emily, ia adalah ibu kedua bagi mereka.Ia memperlakukan mereka seperti anaknya sendiri.
"Jas, Emy bagaimana keadaan kalian hari ini"tanya Ratu Catherine dengan perasaan sayangnya
"menyenangkan ibu, hari ini kami belajar melukis dan kakak belajar berpedang bersama dengan Paman Vince"jawab Emily dengan raut ceria
Ratu Catherine tertawa kecil melihat semangat anaknya, sudah dari lama ia menginginkan anak perempuan tapi dokter memvonisnya tidak bisa mengandung lagi, sedih tentu saja tapi dengan kehadiran anaknya yang lain menjadi kebahagiaan tersendiri untuknya.
Catherine dan Miranda adalah sepasang sahabat, mereka tidak menyangka akan mempunyai suami yang sama.Tapi keduanya tidak menyesal, dan memilih menjalankan takdir yang sudah di gariskan kepada mereka.
Catherine yakin tidak mungkin sahabatnya akan berbuat hal menjijikan dan merendahkan seperti itu, ia pasti di jebak oleh seseorang.
Ia curiga pada selir Rosa tapi sampai saat ini ia belum memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa sahabatnya tidak bersalah.
"Ibu, benarkah ayah berbeda dari biasanya?"tanya Jasmine dengan wajah penasarannya
"Ibu rasa begitu, setelah melihat beberapa hari ini ibu yakin ada yang bermasalah dengan otak ayah kalian, tapi selama itu baik ya biarkan saja"jawab Ratu Catherine
Saat akan mengangkat suaranya kembali mereka di kejutkan dengan kedatangan Arthur
"Ratu apa yang sedang kamu lakukan di sini ?"tanya Arthur
"Tentu saja menemui anak-anakku"jawab Catherine
Jika Catherine duduk di ranjang Emily maka Arthur duduk di ranjang Jasmine
"Jasmine Emily bagaimana kabar kalian?"tanya Arthur sambil menatap kedua putrinya
"kami baik ayah"jawab Jasmine
"Maafkan ayah karena sudah membuat kalian bersedih"ucap Arthur dengan perasaan bersalah
Mereka tidak tahu ingin menjawab apa, jadi mereka diam saja
"ayah, berharap kalian dapat bersabar, kalau begitu ayah akan pergi"ungkap Arthur dengan makna ganda
Cup Arthur mencium kening Jasmine
Cup kali ini ia mencium kening Emily dan Cupp Arthur mencium pipi istrinya
Mereka memerah terutama Catherine, ia tidak menyangka suaminya akan menciumnya didepan anak-anak
Sementara baik Jasmine maupun Emily sedang memegang kening mereka masing-masing, setengah tidak percaya dan terharu dengan perlakuan ayah mereka.
Setelah kembali sadar, Catherine pun bangkit dari ranjang anaknya dan pergi ke kamarnya setelah mencium anak-anaknya.
Jangan lupa Commentnya yah
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
KING SECOND LIFE
Historical FictionMempunyai 4 istri tak lantas membuat Arthur tidak selingkuh, Ia menjalin hubungan dengan perempuan yg ia cintai hingga ada anak di antara mereka.Menelantarkan istri dan anak sah bahkan berlaku kejam terhadap mereka. Tetapi karma berlaku, tepat di u...