Pagi hari disambut dengan kegaduhan Haechan yang tengah mempersiapkan sarapan karna dia bangun kesiangan
"Kakak bangun, waktunya sekolahhh!!! KAKAK!!"
Chenle yang masih tertidur reflek duduk karna tersentak, drama apalagi ini ya tuhan "iya mami" ucapnya lemas karna nyawanya belum terkumpul
"MARK BANGUN!!"
"Astaga bear, iya-iya ini bangun"
Dengan malas Mark berjalan kearah kamar mandi, masih jam setengah tujuh tapi istrinya ini sudah ribut bukan main
Tak lama mereka berdua sudah rapi dengan Jas dan seragamnya, duduk di kursi pantri lalu menyantap sarapan yang sudah Haechan siapkan
"Kakak ini bekal untuk Jisung"
"Jisung? O-oh oke mami"
"Kakak ada masalah sama Jisung?" Chenle tersentak karna pertanyaan yang dilontarkan papinya serta tatapan Haechan yang seolah mengintimidasi
"H-hah ngga kok pi"
"Beneran? Kemarin buna beritau papi kalau buna lihat Jisung jalan dengan perempuan"
Maaf kalau panggilannya sama dengan book "our life" tapi gpp tenang saja karna alur ceritanya beda
Oke back to topic
Chenle diam, dia hanya diam tak berani berkutik, apa yang dikatakan Buna itu memang benar karna dia juga melihatnya, bahkan mereka sempat ciuman
"Emm... Ng-ngga kok pi, mi, tenang aja"
"Sayang lihat mami, kalau kamu ada masalah cerita ya? Mami takut kamu ngga kuat pendam semua masalahnya, mami ngga mau kamu sakit apalagi sampai depresi gara-gara kamu mendam masalah sendiri, okey sayang?"
Chenle tersentuh dengan perkataan maminya, dia beruntung sungguh beruntung memiliki mami seperti Haechan, pengertian sekali
Chenle mengangguk, dia mencium pipi kedua orang tuannya lalu berjalan pergi sambil membawa bekal untuk Jisung, perkataan maminya sangat lembut, hati Chenle tersentuh
"Lele sayang mami dan papi"
🖤🖤🖤
Chenle berjalan menuju kelasnya, sebelum itu dia akan berjalan ke kelas Jisung untuk menyuruh anak itu makan, bekal ini untuk sarapan Jisung, karna Jaemin sudah berpesan padanya
"Jisung anaknya susah untuk disuruh makan Le, buna dan ayah sudah memaksanya tapi dia tetap tidak mau, coba kamu bujuk ya sayang, siapa tau Jisung mau makan saat kamu membujuknya"
Dia berjalan kearah kelas Jisung, dan benar feeling nya sudah menebak jika disana bakal ada Nancy, dia berjalan kearah mereka berdua yang sedang asik berbincang
"Emm Nancy boleh minta waktunya sebentar?" Nancy memutar bola matanya malas, dengan kesal dia berjalan menjauh dari kelas, sedang Chenle menarik satu kursi untuk duduk di depan Jisung
"Ini bekal untukmu, kali ini ada roti ikan (lupa nama) kesukaanmu, dan ada vitamin juga untukmu"
"Vitamin?"
"Buna memberitahuku agar memberikan vitamin ini sebab dia selalu melihat kau bermain game hingga lupa belajar dan menjaga kesehatanmu"
Jisung memakan makanan itu sedangkan Chenle menatap Jisung dengan penuh kasih sayang, jika bisa dikatakan Chenle ini sangat sayang pada Jisung
"Emm boleh aku bicara?"
"Bicaralah bodoh!"
Chenle tersentak karna perkataan Jisung, setahun mereka pacaran belum pernah Chenle mendengar bentakan serta umpatan Jisung padanya, baru kali ini saja dia mendengarkan
"Emm... A-aku mau minta maaf atas kejadian kemarin malam, F-Felix saat itu terpancing emosi sampai dia menamparmu a--
"Tidak usah meminta maaf, aku sudah selesai dan kau bisa pergi"
"J-Ji? Bolehkah aku meminta sesuatu padamu? Bisakah kau menjauhi Nancy? Aku kekasihmu Ji"
"Tidak"
Jawaban singkat dari Jisung membuat hati Chenle sakit, dia membawa kotak bekal itu lalu pergi tanpa sepatah katapun, kecewa, sedih campur aduk di perasaannya
Dia masuk ke kelas dengan senyuman yang cerah, dia tidak ingin dia sahabatnya itu melihatnya dengan keadaan dirinya sedang murung
"Le?"
"Iya?"
"Le... Apa kau tidak berfikir untuk menjauhi Jisung? Dia sudah kelewatan, kurasa laki-laki seperti itu tidak pantas di pertahankan"
Chenle menunduk kala mendengar penuturan yang Daehwi berikan, sedang Felix menatap Chenle penuh permohonan
"Tidak bisa! Aku masih mencintai Jisung"
"Jika lo masih cinta ama Jisung, lo pernah ngerasa ngga kalo Jisung cinta sama lo?, sadar Le" ucap Felix
"Jika Jisung udah ga cinta sama gue lalu kenapa dia selalu makan bekal yang gue bawa? Kenapa dia selalu minum minuman yang gue bawa? Gue ngga percaya kalo Jisung ga cinta sama gue"
"Sadar Le, lo itu cuma dimanfaatin sama Jisung, dia makan bekal dari lo karna itu suruhan buna"
Chenle sempat bercerita Jika Jisung tidak mau makan, tapi jika dia bujuk makan Jisung akan mau makan, dan itu semua suruhan buna bukan dirinya sendiri, lagi pula jika dia tidak disuruh makan dia akan melakukannya
Chenle mengangguk "memang benar itu suruhan buna, tapi...--
"Ga usah ngeles, Jisung tuh ga suka sama lo"
"Gue ga percaya kalo Jisung ga cinta sama gue lix!! Dia selalu makan bekal gue minum minuman yang gue berikan--
"Mikir pake logika Le!! Itu suruhan buna bodoh, jika itu tidak suruhan buna maka dia tidak akan memakannya!! Pakai otak lo Le!!"
"Lo gini karna lo suka sama Jisung kan?!?! Terus ngehasut gue kek gini!!"
Plak
"Sadar!! Gue ga butuh cowo kek Jisung tau ga lo?" Chenle terduduk sambil memegangi pipinya yang panas akinat tamparan yang Felix berikan, segera Daehwi menghentikan Felix kala melihat Chenle yang sudah menangis histeris
"Lix udah tenangin diri lo"
Felix yang tersadar oleh apa yang dia lakukan langsung memeluk Chenle, "Le gue minta maaf le, gue minta maaf gue, gue, g-gue tadi kepancing emosi le" Chenle mengangguk sebagai jawaban
"Gue juga minta maaf lix udah nuduh lo yang ngga ngga" ucap Chenle sambil sesegukan, Daehwi yang melihat dua sahabatnya berpelukan sambil menangis hatinya tersentuh, juga sedih pastinya
Melihat keduanya saling menyalahkan hanya karna satu laki-laki bajingan, Chenle yang terpancing emosi hingga menuduh Felix yang tidak-tidak dan Fekix yang menampar Chenle
Siswa dan siswi hanya melihat sambil berbisik-bisik, mereka tidak mau melewatkan moment menyedihkan ini.
.・✫・゜・。..・。.・゜✭・
Tbc
[24.04.23]
Udah sampe situ aja, saya undur diri, jangan lupa vote dan koment, byee
-$
👇🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Not You || SungChen/JiChen
FanfictionKesepian yang tiada habisnya setelah ditinggalkan seseorang, Hadir sosok baru namun dia bukanlah sosok yang di cari terinspirasi dari lagu : Not You-Alan walker ⚠HOMOPHOBIC ⚠ 17+ 18+