20🖤

229 25 17
                                    

Vote dulu

.

.

"Le... Nancy.. Koma"

Chenle terkekeh lalu menaikkan kakinya ke meja cafe, cafe loser tempat dia bekerja, saat ini sedang sepi dan dia sudah tidak bekerja disini karna alasan tidak ada felix dan.. Besok dia akan bekerja di lain tempat

Dia bukan bahagia tapi sedang menikmati karma orang lain.. Uhh jahat sekali dirinya tapi tidak apa karna menikmati karma orang itu nikmat

"Apa hubunganya denganku?"

"Tidak.. Hanya.. Jangan beritahu buna tentang hubungan kita, aku tidak mau buka sakit"

"Benarkah? Ohh begitu ya.. Iya iya"

Chenle tertawa remeh lalu pergi dari sana "cafe loser.. Cafe ini hanya untuk pecundang sepertimu, rendahan sekali aku berada di cafe pecundang"

Jisung tertegun, Chenle tak pernah berbicara sekasar itu dan baru kali ini dia mendengar kata itu.. Keluar dengan bebasnya dari mulut Chenle

"Le... Aku menyesal" memang tepat bukan? Penyesalan selalu datang di akhir.. Tidak ada salahnya, tapi yang salah adalah dirinya sendiri karna membuat Chenle berubah menjadi anak yang kejam

Hatinya sudah menghitam karna dia, asmanya bisa dinyatakan sembuh karna meminum obat rutin, sekarang Chenle anti banting karna hatinya keras dan.. Sedikit tidak punya belas kasihan

.

.

"Hufft... Bagaimana pecundang ini bisa tidur disini.. Aku nyasar disini.. Uhh baunya busuk sekali"

"Le.."

Chenle menoleh, sudah ada Sungchan yang memperhatikanya dengan mobil hitam dibelakangnya.. Dan.. Sedikit perubahan dari gaya berpakaian Sungchan

"Mengapa?"

Chenle mengernyit, dia menatap Sungchan dengan alis terangkat satu dan menjawabnya "oh aku tersesat" dia baru mengerti karna pertanyaan menggantung Sungchan

"Aku antarkan pulang, kebetulan kau tersasar sangat jauh dari kota seoul"

"Naega eodi issji?" artinya nih : --aku ada dimana?--

"Emm menurutku kau ada di pojok kota seoul"

Baiklah.. Chenle berlari dengan terbirit-birit karna tau dia berada jauh di pojok kota seoul, astaga biasanya jalan ini sangat rawan dengan begal

Chenle mematung saat melihat gang sempit yang gelap, disana juga ada bekas minuman keras dan puting rokok, dia melangkah mundur dan menabrak sesuatu

"Jangan perkosa aku.. Jebal.."

"Hei apa yang kau bicarakan? Ayo aku antar pulang.. Mama Njun menyuruhku untuk membawa kamu pulang"

"Mami?"

"Biarkan orang tua kamu berdua.. Kata mama Njun kamu tinggal disana sementara, kurasa mama merindukan pipi gembul mu itu"

Chenle cemberut, tidak lucu sama sekali

.

.

"Lalu kenapa?!"

"Sayang aku bisa jelasin"

"Gue kira lu kerja! Nyatanya malah ngewe sama wanita di bar, satu lubang saja tidak cukup?!!"

Ray memeluk Daehwi, dia memeluknya dari belakang, entah apa yang terjadi tiba-tiba Daehwi datang ke bar saat dirinya sedang skidipapap sama cewe di bar

Not You || SungChen/JiChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang