7🖤

363 40 6
                                    

Seminggu sudah berlalu, dan Chenle sudah pulang dari rumah sakit, sekarang dia duduk di bangku taman yang berada di sungai han, hidupnya sepi, dia sudah mengirim pesan untuk Jisung tapi apa? Laki-laki itu tak meresponnya sama sekali

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, mami dan papinya kembali ke Canada tadi pagi, jadi sekarang dia di mansion sendirian, Sungchan kebetulan ada latihan voli jadi anak itu tidak bisa menjaga Chenle

Dia menatap sekitar, berharap Jika dia sendirian disini, berharap dia tidak menemukan Jisung dan Nancy yang sedang berjalan atau berciuman di taman

Dugaan Chenle salah, dia menemukan orang yang dia harap akan pergi sekejap dari hidupnya, sedang makan cake dan cola untuk berdua

Menghela nafas lelah, kenapa Tuhan bertindak tak adil dengannya? Kenapa setiap dia melangkah pasti dipertemukan oleh dua orang disana?

Dia beranjak dari duduknya lalu mencari tempat untuk sendiri, dia ingin sendiri dan.. Dia harap tidak ada yang mengganggunya

Duduk di pinggir sungai dengan tatapan kosong, di sampingnya ada tas sekolah dan jaket, Chenle pulang larut karna tugas dan piket jadi sepulang sekolah dia langsung kesini

"Dunia ini seperti neraka, aku ingin kembali kediriku yang dulu, Chenle kecil yang belum mengenal cinta, Chenle kecil yang polos dan lugu" batinnya berkata, dia mengeluarkan foto dirinya beberapa tahun silam

"Dunia ini seperti neraka, aku ingin kembali kediriku yang dulu, Chenle kecil yang belum mengenal cinta, Chenle kecil yang polos dan lugu" batinnya berkata, dia mengeluarkan foto dirinya beberapa tahun silam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap foto itu lekat "dunia ini sangat tidak adil, jika bisa aku akan kembali kecil seperti dulu" dirasa waktu menyendirinya selesai, dia beranjak dari duduknya lalu memakai jaket dan tasnya

Berjalan dengan wajah yang terlihat kurang sehat, bibirnya pucat dan perutnya sakit, asmanya kambuh lagi tapi dia abaikan

Sakit... Berjalan dengan asma yang kambuh membuatnya hampir tak bisa berdiri "huhh..." dia duduk lagi dan mengeluarkan oxycan portable oksigen -kaleng pernapasan bantuan-- dirinya sudah tidak kuat untuk berjalan

Dadanya sakit padahal hidungnya sudah ia kaleng pernapasan, dia kencabutnya pandangannya mulai memudar, dia pasrah jika dia pingsan disini dan tidak bangun esok hari, dia berharap koma lagi

"Chenle?"

Pandangan Chenle berubah menjadi segar, dilihatnya Felix yang tersenyum kedirinya, tapi karna tidak tahan akhirnya dia memilih untuk memejamkan mata

"Chenle? Le?"

Felix menggendong tubuh lemah itu dengan ringannya, dibawanya kerumah sakit agar Chenle dapat perawatan yang bagus

🖤🖤🖤

"Tuan Chenle mengalami koma, ini harus segera dilakukan operasi karna jalan pernafasannya terhalang oleh debu yang masuk terlalu banyak, jadi kami harus melakukan operasi untuk ini"

Felix mendengarkan ucapan dokter itu, pipinya sudah banyak jejak air mata, dia sudah menduga jika Chenle akan koma lagi karna tubuhnya yang kurus, pipinya yang tirus

"Berapa biayanya dokter?"

"150 juta"

"Baiklah terimakasih dokter"

Felix berlari kebawah untuk membayar biaya operasi Chenle, seusai membayar dia langsung masuk kerungan Chenle, duduk di samping brankar

"Bertahanlah, dunia ini memang pahit tapi kau harus bertahan, melihat beberapa alat penunjang hidup membuatku ingin menangis sampai muntah, benar. Aku memang sudah menangis--

--kau tau... Aku tadi membeli susu kesukaanmu karna aku tau aunty echan dan om Markeu kembali ke Canada, jadi aku berfikir apakah aku ke rumah Chenle saja? Dengan membawa susu vanilla kesukaanya? Tapi saat aku menemukanmu kau sudah lemas--

--lucu bukan? Aku sudah membayar untuk biaya operasi mu, kau dinyatakan koma lagi dan harus operasi, itu kan yang kau inginkan?, jawab aku jangan diam saja! Zhong Chenle!?!"

Felix menangis, dia tak kuat bicara lagi, tangisannya mulai histeris, Sungchan dan Daehwi yang berada diluar ruangan Chenle turut perihatin karna Felix menangis dengan histeris

Bahkan Haechan dan Mark kembali pulang setelah mengetahui anaknya itu kembali koma, Felix memberitahu mereka semua, mereka menangis, Haechan berada dipelukan Mark yang sudah menangis

"Markeu hks, anakmu terbaring lemah disana"

"Kau tau kenapa Felix menangis histeris?" ucap Sungchan yang sudah sesegukan kembali, anggap saja mereka cengeng, tapi ini memang menyakitkan

Melihat orang tersayang terbaring lemah dengan alat penunjungan hidup, oksigen yang berada di mulut dan hidungnya, infus yang menancap di tangannya

"Aku baru melihat dia tertawa empat hari yang lalu, kenapa dia sudah kembali seperti itu mark? Jawab aku jangan diam saja?!!"

Mark memeluk istrinya, dia tau perasaan istrinya "kita duduk dulu bear" Haechan memberontak lalu berlari masuk, dia memegang tangan Chenle

"Kakak? Kakak ayo bangun.. Nanti mami sama papi beliin semua barang yang kakak mau.. Bangun ya kak? Kakak mau apa biar mami dan papi belikan langsung, nanti kalo kamu sudah sembuh kita ke mall, terserah kamu mau beli apa--

--sebanyak apa, tidak papa, jika bisa habiskan saja uang papi mu itu asal kamu senang, tas baru? Baju baru? Sweeter baru? Atau hoodie baru? Emm.. Bagaimana kalau piama baru? Iya nanti kita beli piama baru berwarna biru dengan gambar lumba-lumba, bagaimana kakak?... Jawab mami kakak"

Felix memeluk Haechan, ibu mana yang tidak menangis histeris melihat anaknya seperti ini?

"Kita ganti uang kamu ya nak? 150 juta kan? Biar kita ganti ya? Biar bisa buat sekolah sama uang jajan kamu" ucap Mark

"Tidak om, Felix ikhlas menolong sahabat sendiri, Felix tidak mengharap imbalan sama sekali, Terima ini lagi om"

Felix menyerahkan uang yang Mark berikan lalu berjalan kearah daehwi, segera Daehwi memeluk Felix yang menangis sesegukan, tentu saja dia juga menangis sesegukan

Sedangkan Sungchan hanya bisa menunduk, dia tidak ingin dikatai cengeng oleh Mark karna menangis

"Harusnya tadi gue ga ikut latihan voli, harusnya tadi gue temenin lu dimanapun lu berada le, lu harus cepat sembuh, gue ga mau pujaan hati gue sakit gini, itu pasti sangat sakit"

"Kakak? Kakak bangun dong, mami beliin ini--" ucap Haechan sambil menunjukkan bag besar berisi makanan kesukaan Chenle "--daegal kak, nama anjing baru kakak daegal, lihat dia langsung tidur di samping kakak, bangun ya kak?"

Mark mendekap istrinya "cukup bear, biarkan dia istirahat" Haechan menatap Mark "bagaimana jika Chenle..--

"Tidak!! Itu tidak akan terjadi, kakak.. Pasti sembuh, pasti!!"







⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Tbc

[04.05.23]

Jnlup vote ama komet ya😉

-$

👇🏻

Not You || SungChen/JiChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang