17🖤

280 33 0
                                    

Hayolooo, vote dulu dongss, cintahh

Happy reading 📖

.

.

.

Seiring berjalannya waktu, Sungchan selalu saja mengejar Chenle sedangkan dirinya sendiri dengan sekuat tenaga menghindar.. Tidak tau ini takdir atau apa kini mereka bertemu dari arah berlawanan

"Apa?"

"Aku.. Ingin memberimu ini"

Sungchan menyerahkan gantungan kunci lumba-luma serta notebook yang bergambar lumba-lumba dan hoodie biru langit

Chenle menerimanya dengan senang hati karna kapan lagi dia bisa beli, bukanya matre tapi uangnya sudah habis, masih banyak aslinya tapi itu cukup untuk makan di kantin selama dua hari, minim uang karna papi dan maminya tidak mengirim uang

Ini sudah hampir dua minggu mami dan papinya tidak pulang.. Karna apa? Karna mereka pulang pada bulan ke tiga

"Terimakasih.. Maaf juga karna tidak bisa membalas perasaanmu, kurasa kau terlalu baik untuk aku yang jahat ini.. Perlahan hapuslah perasaan itu.. Aku mohon"

"Akan aku usahakan.."

"Terimakasih.. Sekali lagi aku minta maaf"

"Tidak apa.. Mungkin kau risih karna aku selalu mengejarmu.. Maafkan aku"

Chenle menepuk pelan pundak Sungchan dua kali lalu melenggang pergi.. Badanya bergetar karna takut.. Dia parno dengan perilaku Sungchan si

.

.


"Tidak bisa.. Aku tidak bisa disini terus, ini sudah jam pelajaran aku tidak mau membolos lagi karna aku.. Ingin l.i.m.a b.e.s.a.r" ucapnya sambil menekan kata lima besar

"Ck, tidak peduli"

"Kau setan kenapa posesif sekali sih?"

Ray berdecak sambil mencibikkan bibirnya, dia menghilang dengan sekejap tanpa memperdulikan Daehwi yang terus memanggilnya

"Aishh.. Setan itu tambah hari tambah menyebalkan ya"

"Kau tidak mau berkunjung ke pemakaman mu?!?!"

Wush~

"Benarkah?"

Daehwi tersenyum miring "tentu apalagi.. Aku sudah telat hampir lima menit.. Sekarang bawa aku ke pemakaman mu"

"Bawa bunga?"

"Aku sudah menyiapkanya.. Tapi jika semester minggu depan dan aku tidak mendapatkan lima besar tidak ada--

"Aku tau aku tau.. Tapi aku akan menggodamu--

"Congor lu bikin emosi aja"

.

.

"Loh buk tapi saya tetep boleh ikut ujian kan? Buk ayolah saya ini tinggal sendiri di mansion gede.. Gimana kalo ada penghuninya yang ga seneng kalau saya ga ikut ujian? Orang tua saya pasti kecewa buk.. Ibuk tidak ingat saat ayah saya membayar sekolah ini untuk saya sekolah?"

Ibu Nayeon menggeleng, tau saja kalau Nayeon adalah guru bk disini.. Jadi kenapa Daehwi lebih akrab karna Nayeon tau yang menmbayarnya disini, apa? Anak kepala sekolah? Si Daehwi anak kepala sekolah? Iya didepan ya ini adalah anak bosnya

Not You || SungChen/JiChenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang