01.the Fairy tale

325 6 2
                                    

Laladon

"Jangan Dipinggirin sosisnya... Kamu butuh protein" Galak suara seorang laki laki memandangi bocah kecil yang duduk manyun dengan nasi goreng di depannya....

"Jangan galak galak Te.... Alea kan masih masa pertumbuhan... Dia masih belajar menikmati makanannya... " Timpal laki laki setengah baya yang baru saja selesai mandi dan mengelap tubuhnya dengan handuk...

"Dan Alea gak menikmati sosisnya... " Cebik sang gadis kecil...

Ate memutar matanya "sombong.... " Masamnya

"Artificial..... " Timpal si gadis dingin

Pak Wito terbahak melihat cucunya kemudian mengelus kepala sang gadis...

"Gapapa sekali sekali makan yang gak sehat... Biar hidup gak terlalu boring" Ujar sang kakek bijaksana

"Mbah gak tau kekacauan apa yang kuhadapi di sekolah.... Yang jelas hidupku udah terlalu jauh dari boring" Masam si gadis

"Heh.... For god sake kamu baru delapan tahun" Ujar sang ayah tidak sabar

"Kalo aku baru delapan tahun jaga badanku dan Papa yang dua puluh sekian hidup sembarangan... Kita tahu siapa yang akan menderita di akhir jalan... " Timpal Alea lagi sambil membuka buka buku ensiklopedianya

"Kamu... Kamu yang akan menderita" Ujar Pak Wito tidak terduga.... Matanya berpandangan penuh arti dengan Mauliate...

"Kenapa aku? " Bingung Alea kemudian

Mauliate mengangkat bahunya "kamu harus ngurus dua kakek kakek penyakitan" Ujarnya dalam tawa

Alea balik memutar matanya... "Gimana kalo kita ngomongin hal yang gak terlalu depresif... Maksud papa.... Sebelum kamu berakhir ngurusin kakek kakek penyakitan.... Kamu bisa nikmatin hidupmu... Gimana? " Cengir ate seraya menawarkan kelingkingnya

"Apa aku punya pilihan? " Cebik Alea

Ate menggeleng "nggak sik... Tapi ini kan sama sekali gak jelek... " Jawabnya jenaka

Alea sejenak tersenyum "ini yang terbaik pa... Ini sama sekali gak Jelek" Ujarnya seraya menautkan Jarinya pada jari kokoh papanya yang tampan...

"Habiskan nasi gorengnya... Biar Mbah Wito antar kamu ke sekolah" Ujar Pak Wito yang sudah rapi memakai bajunya...

Alea mengangguk lalu mereka bertiga makan dalam diam.....

**********
"Sudah beberapa tahun dan kau masih menjemputku ke kantor? " Ujar laki laki tampan yang kini menghempaskan diri ke kursi penumpang...

Ate tertawa ringan dan mengecup pelan dahi laki laki itu... "Iya selamat pagi juga sayang... " Ujarnya hangat

Pipi Ditto bersemu merah "aku selalu bisa minta siapa saja untuk mengantarku ke kantor... Lebih dari itu....aku juga bisa menyetir mobil manapun yang kupunya untuk berkendara ke kantor... Gak usah terbiasa repot deh" Rajuknya...

Ate tertawa "kamu lupa satu hal.... " Ujarnya hangat

Dahi Ditto berkerenyit sesaat "apaan? " Timpal laki laki tampan itu kemudian

"Yang ada akunya cuma mobil ini" Laki laki sewarna tembaga itu meleletkan lidah.... Ditto sejenak mengacak lembut rambut tebal pria bongsor itu... Sejenak berterimakasih pada semesta yang membiarkannya masih bisa bersama si tampan... Bahkan setelah banyak kejahatan yang dibuatnya

"Kenapa bengong? " Bingung Ate

"Aku masih akan tetap minta kamu let go kantormu di benhill Te... " Manyun Ditto kemudian

Pria Pohon dan Matahari Yang Terburu Buru : Ayat 4Where stories live. Discover now