15.The Connection

10 1 0
                                    

"ate Di sini?" ucap Ben setelah meneguk kopi hitamnya ....

Allegro yang terduduk di depannya hanya memutar matanya
"ate yang gak single di sini ...dan tulang ..... tulang juga gak single kan?" kesal si cungkring

Ben tersenyum hangat "galak sekali" gumamnya

"ya galak lah ....aku suka kalian bersama ....aku sedih kalian harus berpisah ...dan sekarang dia lagi gak dalam kondisi prima ....jangan kau goda" kesal Ale seraya mengunyah Pisang gorengnya....

Ben memandang si cungkring gemas "jangan judgemental...aku belum memutuskan apa apa ...." senyumnya pahit ....

"memang kau sedang merencanakan apa? sampai harus memutuskan memutuskan...?" galak Ale sambil melotot

Ben terkekeh mendengarnya "apapun itu...ini gak melibatkan Mauliate ...kita baru saja bertemu ingat?" jelas lelaki yang lebih tua di kedai kopi di tengah pasar Balige itu ...

"nah ....ngapain kau disini tulang? kenapa kita bisa tiba tiba bertemu ...bukannya kau di Atambua bersama Gracias?"lurus Ale memandangi laki laki tampan setengah baya itu penuh selidik

Ben terdiam dan kehilangan kata kemudian menarik napasnya panjang

"dan sekarang aku di Balige ... sendirian....it means something kan?" senyum Ben berahasia

"iya ...kayak dia masih tidur karena mabuk kebanyakan tuak misalnya...." manyun laki laki cungkring bermata besar itu....

"Kayak dia mau mengejar kursi gubernur dan memutuskan untuk menikah politis dengan saudara jauh ibunya .....janda pengusaha susu kuda liar....." Ujar Ben terkekeh pahit....

Ale melongo dan meledak dalam tawa .....

Ganti Ben yang mencebik dan berujar sewot ..."emang kenyataannya kayak gitu kok" ujarnya seraya tersenyum masam .....Ale berusaha menghentikan tawanya ....

"Nggak aku gak bilang tulang bohong.....cuma...cuma aku memang lagi butuh tertawa terbahak-bahak sekarang ....lagi sangat butuh..." Lirihnya kemudian

Ben terdiam memandangi Ale yang salah tingkah "what's wrong?" Lirih sang lelaki yang lebih tua

Ale menarik napas panjang dan membuang muka "everything's wrong...." Kesalnya

*************
"sudah kau minum obatmu hari ini?" ujar Ate sementara matanya memandang menerawang kosong ke danau luas dan pulau di tengah tengahnya yang menjadi halaman belakang villa mereka di Balige pagi itu...

"sudah kutelan bersama air hangat tadi ....mama buat bubur ayam ....enak di perut ....mungkin gak enak di hati aja ..." senyum Ditto mendengar siapa yang menelepon pada pagi itu

"maaf membuatmu gak enak hati ..." sahut Ate ringan diraihnya botol air mineral kemudian diteguknya perlahan

Ditto terkekeh pahit "aku yang salah ...kau yang memohon maaf ...gimana deh?" ujarnya kemudian ....

keadaan sesaat sunyi, Pria berkulit sewarna tembaga itu memandangi tebaran air luas yang terbingkai jendela kamarnya

" i love you Te...I really do....." ujar Ditto gelisah memecah kesunyian

"yet Hiro selalu ada ..  aku gak tau apa maksudnya dan itu nakutin...." timpal Ate seraya terkekeh pahit ....

"Hiro adik kecilku ....Dan aku pikir ....aku menyakitinya ...." gagap Ditto kemudian.....

"menyakiti? dengan kasih yang kotor?" lanjut Ate tegas ....

Ditto menarik napas panjang....
"yeah ....short of...." ujarnya masam

Pria Pohon dan Matahari Yang Terburu Buru : Ayat 4Where stories live. Discover now