14.the Genesis

12 1 0
                                    

"danau Toba?" Ujar Jati tertahan ketika sedang menerima telepon dari pria mungil kesayangannya siang itu

"Yeah ....Alea mendapatkan tugas untuk mengetahui tentang silsilah keluarganya ....dan Ate kebetulan sedang suntuk ...aku pun butuh refreshing....jadi kupikir ....kami akan istirahat sebentar di sana...." Jelas Ale masih terdengar mendung ...

Jati sejenak memandang ke arah lobby yang riuh rendah dengan Dara yang masih serius menatapi Data dalam laptopnya ....

"Kamu Baik baik saja cah bagus...?" Sejenak Jati bertanya

Ale terkekeh pahit "sedang mencoba untuk baik baik saja Mas ....hatiku lagi gak enak aja ..." Jelas Si cungkring Sesaat .....

"Dan aku gak ada di sana......" lirih Jati sedih

Ale menarik napas panjang .... "Yang penting kan kamu baik baik ....karena kalo kamu baik baik ...kupikir aku akan baik baik saja...." Ujarnya kemudian

"Maaf aku gak bisa terlalu terlibat ya Le...." Lanjut Jati lagi ....terdengar getar dari suaranya.... Sejenak rasa bersalah menjamah hati si mungil....

"gapapa mas.... Kamu bersinar dengan hebat.... Sinarmu buat aku terus berusaha.... Dan aku mau berusaha...." jawab Ale kemudian ...Jati menarik napas Panjang .....tidak ....ini bukan saat yang tepat untuk menceritakan tentang Dara yang tiba tiba muncul....

*********

"kenapa gak cerita sama aku ....aku bisa menyempatkan cuti kan? " kesal Ditto saat mendatangi rumah Ate di laladon malam itu ....Pak Wito dan Alea sedang membeli nasi goreng di luar kompleks....

"ini cuma jalan jalan biasa kok ....jangan aku mengganggu waktumu..."timpal Ate seraya meminum teh hangatnya ....

Ditto terdiam sejenak "sama sekali gak ganggu kok...."lirihnya sedih 

"aku gak tau To" dingin Mauliate memandangi laki laki tampan yang tampak salah tingkah itu .....angin bertiupan di beranda belakang rumah Soewito yang dilatar belakangi pohon beringin besar itu ....daun daun kuning berguguran ....dinginnya hembusan angin berhembus seolah merasuk ke hati hati dua lelaki tampan itu....

"apa yang Mau Ate tau...?" lirih Ditto yang seketika meraih tangan laki laki tampan dengan rahang kokoh itu.....

Mauliate menarik napas panjang "jujur aku gak mau tahu apa apa ....to ..... kamu tahu aku begitu memujamu dan aku gak siap atas kenyataan apapun yang melibatkan kamu sama Hiro ....." ujar si tampan dengan suara tergetar ....

"aku akan cerita ....." Lugas Ditto memandangi Ate yang perlahan menggeleng ...

"gak perlu To ....it's okay...." sahut laki laki berkulit sewarna tembaga itu ....

"it's not Okay ....kamu perlu tahu kebenarannya....." lanjut Ditto kemudian

"aku gak siap ...." teriak Ate kesal melampiaskan kemarahannya ....Tepat ketika pak Wito dan Alea datang dengan bungkus nasi gorengnya

"gak terlalu ribet kok...cuma perlu Piring dan Sendok" ujar Alea menghampiri dua laki laki tampan itu

"hah?" bingung Mauliate sementara Ditto terbengong

"katanya Papa gak siap makan nasi goreng?" ujar Alea kemudian ...Ate tersenyum masam dan mengelus rambut gadis kecil itu ....

"Kamu tahu maksud Papa bukan itu kan nak?" lirih laki laki dengan rahang kokoh itu ....

Alea mengangkat bahunya "aku tahu kok ...cuma kenapa kita tidak berpikir gitu aja .... daripada bunuh bunuhan...." cengir si gadis kecil

Ditto berpandangan dengan Ate "ini pasti Ale yang ngajarin...." timpal Ate membela diri...Pria tampan salah satu pewaris keluarga Askara itu hanya tersenyum dan mengangguk pelan

Pria Pohon dan Matahari Yang Terburu Buru : Ayat 4Where stories live. Discover now