06.The Debt

39 4 0
                                    

"Nggak terlalu bersemangat mbak Kara ? " Ujar Nadia tersenyum seraya menawarkan air mineral ke perempuan muda yang terbengong memandangi konsep panggung....

Sang gadis mengangkat bahunya...."ribet..... Actually this is ribet...... " Lirihnya.....

"Tapi ini konsep yang tim mbak Kara minta.... Atletis... Glamor....evolusi hingga menjadi sesuatu yang eksepsional.... " Ujar Nadia mencoba berlogika....

Kara terdiam memandangi perempuan yang lebih tua sesaat.... Entah kenapa dia merasa pernah mengenali perempuan itu dimana....

"Tapi eksepsional itu apa...? " Lirih Kara

"Berbeda dari yang lain tentunya? " Lanjut Nadia lagi seraya mengajak Kara duduk di tenda Kru yang lebih sejuk....

Sejenak sang perempuan Muda terlarut dalam pikirannya

"Ya kan semua orang gitu... Mau berbeda... Mau mendobrak batas.... Mau.... Eksepsional" Manyun Laki laki berjanggut dan Brewok yang sedang asyik memakan rujaknya itu....

"Ya iyalah Bro... Diantara berjuta orang di dunia ini... Apa menariknya kalo lo sama aja kayak yang lain" Sewot Kara setelah menyesap sejenak marimas dinginnya....

"Konsep mau berbeda itu lama lama jadi template.... Kalian semua sama sama ingin berbeda... Jadi dimana bedanya? " Senyum si laki laki misterius.....

"Kreativitas itu gak ada batasnya....itu yang membuat kita masing masing berbeda.... Manabisa kayak gitu di buat template" Cibir si perempuan....

"Actually semua itu sama.... Sama sama Gak berguna.... Sama sama gak ngaruh..... " Dingin laki laki brewok itu lagi.....

"Masyarakat mendapatkan Shock Value.... Hal untuk dibicarakan... " Sengit sang perempuan...

"Shock value bikin masyarakat noleh.... Pertanyaannya... Apa kalian puas hanya sekedar dapet tolehan? " Lanjut laki laki itu lagi

"So apa maksudmu? " Kesal Kara kemudian

"Pengaruh..... " Jawab si lelaki

Kara memutar matanya.....

"Gunakan Shock value... Tapi bukan yang hanya mencengangkan mata... buat masyarakat merasa lo bagian mereka.... Bukan bukan menjadi sama tapi menjadi sang pengisi bagian kosong.... Lo beda...tapi lo berguna.... Dengan begitu mereka gak hanya tertarik sama lo.... Tapi mereka menginginkan lo.... Gue pikir pendekatan relatable akan lebih berhasil daripada pendekatan glamor glamor gak guna gitu... " Jelas pemuda itu panjang lebar

Kara terdiam dan perlahan mengangguk angguk mendengarkan penjelasan itu

Laki laki ini eksepsional seperti namanya

Matahari....

***********

"Terimakasih sudah mau menyempatkan diri makan siang bersama kami ya Te.... " Ucap Sundari seraya menuangkan teh hangat ke Cangkir laki laki tampan yang sejenak tersenyum itu....

"Alea bragging soal ayam buatannya.... Dan aku tergoda ingin mencoba... Walau ini ayam hasil dihangatkan kupikir Mama sangat Ahli mengajarkan Alea memasak" Timpal Ate seraya meneguk teh hangatnya....

"Bagaimana kalian? " Lanjut Sundari memecah kesunyian yang sesaat hadir....

"Kalian? " Ucap Ate kemudian

"Kamu dan Ditto? " Lirih sang Bunda

Ate terdiam... Sesaat bingung tentang kata kata itu .... Sundari tak pernah berkata ya walaupun dia sudah tak seteguh dahulu mencoba memisahkan dua laki laki itu....

Pria Pohon dan Matahari Yang Terburu Buru : Ayat 4Where stories live. Discover now