3. Kericuhan

14 1 0
                                    


Terimakasih semuaa,Yang sudah baca cerita ku 🍂

Maaf kalo kurang bagus 🐣

" Masa kanak-kanak adalah masa yang tak akan terulang"
-Zara




Happy reading guys! ✨

☆☆☆

Setelah jam biologi berakhir, datang lah jam yang sama sama menyebalkan. Matematika. Bukan satu atau dua, melainkan tiga jam langsung.

Yang tadi nya kelas sunyi dan tenang, kini menjadi semakin sunyi seperti ruangan yang tak berpenghuni.

"Keluarkan kertas dan polpen kalian" ucap Bu Sanjani, guru Matematika senior.

Bu Sanjani di kenal dengan sifat ketus dan cuek. Beliau belum menikah dan masih bisa dibilang muda. 27 lah umurnya. Cantik, pintar, bodygoals, dan juga jutek. Banyak siswa siswi yang berdebat dengan nya tentang rumus atau pun jawaban. Termasuk Zara.

"Pssst"

"Apa?"bisik nya.

"hari ini ada ulangan kah?" bisik cewek yang duduk dengan Zara, Raya.

"Nggak" tambah nya.

"Ohh hm.." Zara pun menoleh ke arah nya dan menatap nya. "Nanti kalo ulangan-"

"Ntar gue kasih tenang aja" ucap nya dengan santai.

Dengan bangga Raya menyeringai dan mengepalkan tangan nya. "Makasih Zara canciii" seru Raya yang membuat Bu Sanjani menoleh ke arah nya.

"Maju" satu kata dengan penekanan. Dengan nada yang tak bisa dibantah kan membuat suasana tegang.

Zara dan Raya saling tatap seolah mereka bisa berbicara dengan tatapan itu. Tak lama Zara pun berdiri dan berjalan ke arah meja Bu Sanjani.

"Mampos Ra.." ejek Ridho, sang bendahara kelas.

"Bacot-"
"Diam!" bentakan yang berhasil membuat Ridho dan Zara diam. Zara pun lanjut melangkah kedepan sampai di depan meja Bu Sanjani.

Setelah sampai di meja Bu Sanjani, kedua nya pun sama sama diam. Tak ada suara. Hanya tatapan dalam yang bisa menjawab. Beberapa detik kemudian, Bu Sanjani mengeluarkan beberapa kata.

"Bagikan ke temanmu"

Bukan nya menjawab, Zara hanya mengangguk dan melangkah untuk membagi kan semua kertas ini ke seluruh teman nya.

"Behhh dingin" bisik Ridho
"He'eh sama sama dingin, sama sama pinter matematika, wes pancen cocok rek" tambah Ardo, sang wakil kelas.

"Diam!" bentak Zara dan Bu Sanjani. Ditambah tatapan sinis dari mereka membuat Ridho dan Ardo gelapan dan langsung diam.

"Mampus gue" gumam mereka berdua.

☆☆☆

Jam istirahat pun tiba. Banyak siswa siswi bergegas menuju kantin ataupun koperasi. Namun berbeda dengan Zara. Ia pergi ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku.

ZalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang