10. Interogasi

3 0 0
                                    

"..Okay, I'll do it, it's all for you, my dear"
-Tio








Happy reading guys! ✨

Berdering.

Haloo??
Sayang??

Aku udah ada di tempat tadi loh, kok kamu belum keluar-keluar sihh..

Zara yang mendengar semua ucapan Tio hanya diam dan menatap Lia. Lagi. Dan lagi. Lia hanya menyengir tanpa berdosa.

☆☆☆

Sayang??

Halo

Lah anjir! Lo apaain cewek gue hah? Mana cewek gue-

Bacot lo, minta nomor si Bara

Wahh parah lo! Abang sendiri lo jangkar
Kok bisa ya pacar gue temenan ama lo!

Gausah bacot, cepat kirim

Bentar, nih orangnya

Halo? Honey? Why? I've been waiting there

Lia yang mendengar ucapan Bara seketika langsung menjerit. Entah karena apa.

Bang, bisa ke kantin sekolah ga?

Why? Girl?

Baju gue basah-

How come? Why? Who do you like, honey? Try telling me..

"Halahh paling mandi di sekolah lupa ga bawa ganti"oceh Tio di balik telpon.

gue ceritain nanti tapi please, lo kesini ya?

Okey, Wait a minute, baby.

Tutt tutt

Panggilan pun dimatikan Zara dan mengembalikan ponsel milik Lia. Namun, kondisi Lia saat ini, cukup buruk. Ia tersenyum dan tertawa sejak tadi. Apakah ia terkena penyakit?

"Lo kenapa?" tanya Zara yang ingin diucapkan sejak tadi.

Lia yang ditanya hanya menatapnya. Menatap. Tidak menjawab ataupun bergerak. Hanya menatap dan menganga.

"ZARA!? SEJAK KAPAN LO PUNYA ABANG HAH?! ROMANTIS PULA.. AAAAAAA PENGEN GUE PUNYA PACAR KAYAK GITU!!" Seru Lia yang membuat Zara sedikit meringis.

"Sejak lusa"

"Astaghfirullah kok lo ga kasih tau gue padahal gue mau jadi kaka ipar-"

"Lo mau ninggalin gue, Li?" suara berat lelaki dari pintu gerbang kantin. Suara itu tak asing banginya.

"Ngh? Sayang, ga kok aku cuma bercan-"

Cup

Kecupan kening singkat dilakukan oleh lelaki itu. Lia yang menjadi korban kecupan nya hanya bungkam sebungkam-bungkam nya. Lia hanya bisa mendongak agar melihat wajah lelaki itu.

ZalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang