Ello guys! Maapkeun baru up yakh, kali ini capt nya agak panjang dikit aja ah..Happy Reading guys!
░░
Di apartemen, tepat nya di dalam ruang tamu nya itu, kini terasa tegang. Entah siapa yang mematikan pendingin ruangan itu, tetapi udara sangat panas di sana.
Bukan hanya tegang. Kedua lelaki itu duduk di sofa yang berseberangan dengan nya. Tangan terlipat di dada secara bersamaan. Tatapan menginterogasi. Ekspresi datar. Juga suasana tegang ini! Sangat mengganggu nya.
"Ngapain gelud kayak tadi"
"Ga sekalian bikin dia mati aja?"
" How dare you be a hero- "
" Even though you hurt yourself "
Yeah. Ucapan mereka membuat nya sedikit ngeri sendiri. Zara hanya menunduk. Yang ia lakukan tidak salah, niat nya juga tidak salah, tapi cara nya sedikit kasar menurut nya. Entahlah, suasana seperti ini membuat nya sedikit..
Tak tau, dia tak tau suasana saat ini.
Tegang.
Zara yang ditanya, juga ditatap seperti itu sedikit risih, sekaligus takut. Dipukul, ditampar, juga di banding kan, itulah pikirnya. Ia pun menunduk dengan kedua tangan nya menutupi wajah.
Beda hal nya kedua lelaki yang menatap nya tajam itu.
Sekarang, kedua lelaki pun dibuat sedikit heran dengan tingkah nya. Enak
"Kalo lagi ngobrol itu tatap matanya, sayang"
Perkataan halus dari Alvan, walaupun nada bicara nya sedikit tinggi. Lagi, Bara dibuat keheranan dengan reaksi Zara. Yang biasa nya ceria, aktif, dan kekanak-kanakan, sekarang pendiam, diam, dan seperti menahan tangis.
Dia menangis?
Itu yang Bara pikirkan.
Bara pun berdiri lalu mendekati adik nya yang masih tetap pada posisi yang sama, kedua tangan menutupi wajah nya. Bara mengusap rambut nya dengan halus, itu tanda jika ia tak marah. Mengangkat wajah nya yang sudah di penuhi air mata.
Dia menangis.
Bara yang tadinya menatap adiknya tajam, kini sedikit melemah. Mengusap air mata yang telah turun di pipi nya. Tak lupa mengusap rambut nya dengan lembut.
"Kenapa nangis? Kan tadi cuma tanya"
Walaupun pelan, Bara tetap mendengar senggukan adik nya itu yang sangat pelan. Zara yang menangis pun segera mengusap air mata nya dengan kasar, namun tetap menunduk.
"Sorry, maaf ya udah bikin kamu takut" ucap Bara lembut.
Bara yang tadinya lembut pada Zara, kini menatap tajam Alvan. Alvan, yang dasar nya cuek dan tak menggubris pun hanya melengos dan berdiri melangkah menuju dapur.
Ia pun hanya mendengus kesal melihat tingkah nya yang sedikit menyebalkan. Kembali lagi. Fokus dan tatapan nya kini tertuju pada Zara yang masih menunduk. Dengan tangkas ia memeluk adik nya itu dari samping dan menaruh kepala nya di bahu kekar nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zalvan
Teen Fiction"gue suka ama lo! lo bisa ga sih peka dikit aja hah?!" ketus cowok itu dengan nada tinggi " Я не принимаю тебя, мне это не интересно" tangkas nya dengan cepat lalu pergi. (aku ga suka kamu, ga tertarik) __________ "Here, honey, is my hoodie. how co...