13. Pemandangan hari ini

5 0 0
                                    

"Jangan nangis ya"
-Zara








Happy reading guys! ✨

Setelah melihat pesan masuk dari Whatsapp, Zara dan Bara pun segera makan dengan lahap. Mereka menghabiskan makanannya membutuhkan waktu 15 menit.

Zara yang selesai lebih dulu membantu membawa piring kotor menuju dapur, dan disusul Bara. Disaat Bara ingin mencuci piring kotor tadi, segera. Zara mencegah tangan Bara dan menarik tangan nya menuju lantai atas.

Tepat pukul 18.00,lampu-lampu pada gedung tinggi, apartment yang berhadapan, juga lampu jalanan. Semua di nyalakan secara paralel. Langit berwarna biru kemerahan ditambah bintang yang menghiasi langit. Bulan sabit muncul di antara banyaknya bintang. Indah sekali.

"Gimana bang? Bagus kan pemandangan nya"

"Hm, cantik kayak kamu"

Mereka pun saling pandang, lalu tertawa kecil. Pandangan pun beralih menatap pemandangan indah dari atas apartemen. Sudah lama tidak merasakan indah nya pemandangan luar. Angin menerpa pelan mengenai rambut panjang milik Zara.

Bara memandang Zara dengan lekat. Dengan rambut yang diterpa angin, juga baju putih polos yang ia kenakan. Sangat mirip ibunya dulu. Tak sadar, ia tersenyum saat memandang nya. Bara meraih pinggang ramping nya agar ia dekat dengan dirinya.

Zara yang masih memandang indahnya pemandangan sedikit terkejut dengan tindakan nya. Zara hanya tersenyum. Lalu melanjutkan menatap indah nya langit yang kini sudah sepenuh nya berwarna biru gelap.

Setelah merasa puas, mereka pun turun menuruni tangga dan melangkah menuju ruang tamu. Zara pun dengan semangat duduk di sofa dan menyalakan televisi nya. Sedangkan Bara dia berada di dapur, mencuci piring kotor tadi yang belum tercuci.

Zara. Ia sedang melihat acara kesukaan kaum bocil-bocil, yang sekarang jarang muncul. Dora the explorer. Dengan tangan memeluk bantal, kaki disilangkan di atas sofa, juga tatapan menatap tajam kartun berponi itu.

*Katakan peta!
"Peta" ujar nya dengan menirukan ucapan si Dora, masih sabar.

*Sekali lagi
"Peta!" seru nya, sedikit kesal.

*Kurang keras!
"Peta goblok! Budeg lo, ra hah?!" sentak nya sambil melempar bantal ke arah televisi.

"Arghh! Budeg lo Dora! Kayak si Ardo!!" teriaknya lalu berlari menuju kamar.

☆☆☆

Pukul 05.20, Zara sudah bangun. Ia terbangun karena pergi ke toilet. Tetapi, ia melihat Bara yang tertidur di ruang tamu, tepatnya di sofa dengan tumpukan berkas di meja. Dia ketiduran? Jawabannya iya.

Perlahan, ia mendekat ke arah Bara dan melihat berkas itu. Ingin rasanya membantu nya. Ia pun mengambil salah satu berkas yang ada di atas meja, namun tak ia pahami, sama sekali. Karena tak paham, segera ia kembalikan.

Zara pun melangkah menuju dapur, berniat untuk membuat suatu makanan untuk nya dan juga Bara. Ia berpikir sebaiknya ia memasak makanan yang simpel, tapi enak juga cepat. Hanya ada satu pikiran yang ada di benak nya. Mie instan. Hanya itu yang sering ia makan ketika ada Ediy.

Akhirnya, pilihan tepat pada Mie instan rebus dengan telus dan sayur-sayuran. Hanya 20 setelah melakukan semua dan jadi. Sebungkus mie instan dibagi untuk nya juga Bara. Zara pun makan mie tersebut di ruang tamu, membawa dua mangkok mie rebus sekaligus dengan berhati-hati.

Sempurna.

Kedua mangkok mie sudah berada di atas meja. Zara mengambil mangkok mie dan menyalakan televisi nya lalu menekan tombol volume untuk mengecilkan suara nya.  Ia duduk di sofa, dekat Bara yang sedang tertidur saat ini. Di jam segini, kartun penguji mentalnya tidak ada, si Dora. Juga channel kesukaan nya juga belum ada, INTM. Hanya ada berita dan itulah yang ia tonton.

ZalvanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang