11

397 68 7
                                    









"Adek ada masalah? Kenapa belakangan ini papa perhatiin kamu murung terus?"

"Masakan bunda nggak enak ya?" Sepasang suami-istri itu memperhatikan sang putra yang tengah melamun sambil mengaduk-aduk makanan yang ada dipiringnya.

"Bun, Caka dari kemarin nggak nyariin adek ya?"

"Hmmm? Nggak tuh kemarin dia dateng tapi diem doang sambil perhatiin rumah terus balik pulang nggak nyariin kamu tuh"

"Ihhh gitu ya, kog dia gitu sih bun? Ngeselin banget"

"Berantem ama Caraka?"

"Ahh nggak tau ayah, adek lagi pusing ini nggak mau ditanya-tanya jadi ssstttt" Sang ayah hanya menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah Sehun yang kini menidurkan kepalanya dimeja makan dengan kesal.

"Kalian ini berantem mulu lama-lama bunda kawinin deh berdua"

"Mauuuu, eh nggak deng belum mau ahhh udah ah adek mau berangkat aja, ayah mau nganterin?"

"Bareng Caka aja ya dek"

"Ihhh nggak mau, mending minta anter pak sopir, bye adek berangkat dulu" Sehun mencium pipi ayah bundanya bergantian sebelum keluar dari rumah.

"Inget entar sampai sana makan dikantin, kamu cuma sarapan dikit tadi"

"Siap bunda ratu"

"Dasar anak itu" Sehun segera berteriak memanggil pak sopir saat dia sampai didepan rumah.

"Kak Ar" Sehun menoleh dan mendapati Caiden melambai girang kearahnya, anak itu sedang berada diboncengan motor besar kakaknya, iya Chanyeol yang sudah bersiap berangkat dengan motor hitam kesayangannya.

"Kak Ar, sini bareng Iden sama abang aja"

"Kak Ar dianter sopir aja Iden, Iden hati-hati ya yang pinter sekolahnya"

"Okay kak Ar, bye love you"

"Love you too Ideeeen, muach" Sehun memberikan ciuman jauhnya pada Caiden lalu memberanikan diri untuk melirik Chanyeol yang sedari tadi diam dengan wajah datarnya, biasanya dia akan marah pada Caiden jika sang adik berani menggoda Sehun tapi sepertinya hari ini hal itu tidak mengganggunya, karena cowok tampan itu hanya menutup kaca helm nya lalu segera melajukan motornya tanpa melirik Sehun sama sekali.

"Dihhhh apaan kayak gitu? Kog dia nggak marah gue putusin?" Sehun menurunkan tangannya yang tadi membalas lambaian tangan Caiden.

"Gue juga kenapa dah? Kan gue yang mutusin kenapa sekarang gue yang nyari-nyari dia, tapi gue kangen Caka hiks Caka udah nggak sayang gue" Sehun memanyunkan bibirnya kesal dan menghentakkan kakinya, membuat sang sopir yang sudah menunggu didalam mobil mengerutkan keningnya heran.

"Adek jadi berangkat sekarang nggak?"

"Iya ini berangkat" Sehun masuk kedalam mobil lalu segera menyibukkan diri dengan ponsel tak mau jika sang sopir melihat mata kecilnya yang berkaca-kaca.

"Mampir dulu dek?"

"Nggak pak langsung aja, aku ada kelas pagi soalnya" Jawab Sehun cepat dan langsung diiyakan oleh pak sopir.

"Arunaaaaaaa, akhirnya lu dateng juga kirain lu nggak masuk hari ini, lu udah baik-baik aja? Lu nggak galau kan?" Sehun yang baru turun dari mobil mengerutkan keningnya heran saat Suzy menyambutnya dengan heboh.

"Apa sih Zy heboh banget perasaan, berisik pagi-pagi"

"Lu beneran nggak apa-apa?"

"Apa sih? Emangnya gue kenapa? Laper? Iya gue laper tapi kagak selera makan"

RelationShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang