19

355 54 15
                                    











Chanyeol menatap pemandangan itu dengan tangan terkepal begitu erat, dia selama ini sudah mencoba menahan diri karena Sehun tidak suka dirinya marah tapi emosi itu kadang melonjak tinggi jika melihat pacarnya itu berbicara dan tertawa dengan orang lain, kenapa Sehun tertawa dengan orang lain dan bukan dengannya?

Sedari kecil mereka saling mengenal dan saling membutuhkan tapi semakin Sehub dewasa entah kenapa pertemanannya tidak bisa Chanyeol kendalikan, Chanyeol takut jika Sehun akan melupakannya dan pergi meninggalkannya semakin dia kenal dunia luar sehingga dengan cara agak ekstrim dia mengikat Sehun dengan status berpacaran, awalnya Chanyeol ingin langsung mengikat Sehun dengan pertunangan tapi sayang sekali ayah Sehun belum mengizinkan karena usia mereka yang masih begitu muda.

Chanyeol hanya ingin Sehun untuk dirinya sendiri, dia sudah ketergantungan dengan sosok manis itu sedari kecil, Sehun itu miliknya dan tidak orang lain yang berhak untuk Sehun selain dirinya itu yang sudah tertanam dalam otaknya sedari kecil, itulah yang membuatnya begitu posesif pada Sehun tapi ternyata sikapnya itu membuat Sehun ingin melepaskan diri darinya karena merasa sesak dicengkeram begitu erat, oleh karena itu dia mulai berusaha untuk mengurangi sikap egois dan posesifnya itu tapi kerkadang emosinya masih sulit dikontrol jika melihat pemandangan yang menurutnya sangat mengganggu matanya, dia tidak suka tawa Sehun dipersembahkan untuk orang lain.

"Sayang" Chanyeol mengerjap pelan saat suara Sehun menyadarkannya dari lamunan, pacarnya itu sudah ada didepannya dengan tatapan kebingungan.

"Kamu kenapa? Tangan kamu nggak sakit kamu genggam segitunya?" Chanyeol memperhatikan tangannya yang diraih oleh Sehun dan dengan sedikit kekuatan membuka kepalan tangan tersebut yang memang kuat sekali.

"Bby" Panggil Chanyeol membuat Sehun mendongak menatapnya dengan pendangan bertanya.

"Kenapa?"

"I love you Bby" Sehun terkikik mendengar jawaban Chanyeol, random sekali tiba-tiba bilang begitu.

"Love you too sayang, kamu kenapa sih? Nggak sakit kan?"

"I love you"

"Kamu nggak mau ninggalin aku pergi kan? Kenapa tiba-tiba ngomong kayak gitu?"

"Aku yang harusnya nanya sama kamu, kamu nggak bakal ninggalin aku kan Bby?" Chanyeol menangkup wajah Sehun dan menghadapkannya langsung pada wajahnya.

"Kamu aneh, ada yang ganggu fikiran kamu?" Sehun berusaha tenang menanggapi Chanyeol merasakan jemari Chanyeol diwajahnya sedikit bergetar yang menandakan kalau emosi cowok jangkung itu tengah bergejolak dan tidak stabil.

"Bby aku takut, aku nggak tau kenapa tapi aku takut banget" Sehun sedikit meringis saat tangkupan tangan Chanyeol diwajahnya semakin erat.

"Kita kemobil yuk, kamu harus minum dulu" Dengan sedikit agak keras Sehun menghempaskan tangan Chanyeol diwajahnya lalu segera menyeretnya masuk kedalam mobil.

"Minum dulu kamunya" Sehun mengambil air diatas dashboard, membukanya dan menyerahkan pada Chanyeol yang hanya diam menurut meneguk minuman itu begitu rakus.

Sehun mengusap tangan Chanyeol yang masih menggenggam tangannya dengan begitu erat dengan lembut.

"Udah tenang belum?" Tanya Sehun dan Chanyeol menghela nafasnya pelan sebelum mengangguk.

"Aku boleh nanya?"

"Apa Bby?"

"Tadi kenapa tiba-tiba marah?"

"Nggak tau, tiba-tiba nggak suka lihat kamu tadi ketawa-ketawa sama temen kamu, tiba-tiba ngerasa kamu lupa sama aku Bby" Sehun mencoba tersenyum mendengar jawaban Chanyeol yang genggamannya semakin erat.

"Caka kamu udah janji sama aku lho"

"Aku tau aku tau, aku juga udah berusaha buat nggak marah kan?" Sehun langsung mengusap bahu Chanyeol saat suara Chanyeol mulai meninggi.

"Aku udah berusa Bby, kamu juga udah liat gimaa perjuangan aku buat nahan diri kan? Tapi aku emang masih belum bisa sepenuhnya hilangin sikap egois aku, maaf aku nggak bermaksud buat nyakitin kamu Bby" Ujar Chanyeol menunduk lalu mengambil tangan Sehun dan menenggelamkan wajahnya disana.

"Caka"

"Jangan ngomong dulu Bby, aku tau kamu mau marahin aku jangan sekarang ya aku takut kalau kamu marahin entar emosi aku makin nggak kekontrol dan malah bikin kita berantem lagi"

Sehun menghela nafasnya pelan, menimpangkan kepalanya diatas kepala Chanyeol dan sesekali memberinya kecupan kecil.

"Sayang aku nggak?" Gumam Sehun pelan membuat Chanyeol mendengus mendengarnya, itu adalah hal paling nggak perlu ditanya jawabannya bagian mana yang menunjukkan dirinya tidak mencintai Sehun.

"Kamu yang paling tau itu Bby, kamu yang rasain"

"Emm sayang besok kita ke psikiater yuk, aku temenin kamu"

"Aku nggak gila Bby" Chanyeol menyentak tangan Sehun cepat setelah mendengar apa yang diucapkan pacarnya itu.

"Hey dengerin dulu, nggak ada yang bilang kalau kamu kayak gitu okay, aku juga nggak berfikiran kayak gitu, sayang psikiater itu bisa bantuin buat bisa mengerti kenapa kamu, kamu bisa berbagi cerita sama mereka kalau kamu emang nggak mau cerita sama aku karena takut nyakitin aku, Caka kamu nggak gila sayang" Sehun menangkup wajah Chanyeol cepat dan menatap matanya dengan begitu lekat mencoba membujuknya dengan tatapan mata tersebut dan senyum tipisnya langsung mengembang saat akhirnya Chanyeol mengangguk menyetujui permintaannya.

"Aku nggak gila kan Bby?"

"Nggak sayang nggak" Sehun mengecup pipi Chanyeol berkali-kali dengan penuh kasih sayang, cowok yang sedari kecil menjaganya itu sangat berarti untuknya mungkin ada banyak kekurangan dihubungan mereka banyak sekali tapi mereka berusaha membangunnya bersama agar hubungan itu jauh lebih sempurna untuk keduanya.

"Bby aku semakin banyak kurangnya ya" Entah kenapa suasananya berubah menjadi mellow seperti ini, Chanyeol entah kenapa terlihat begitu ketakutan sekarang, sebenarnya apa yang ada didalam kepala tampannya itu.

"Aku juga banyak kurangnya Caka, kan kata orang itu saling melengkapi"

"Jangan pergi ya Bby meski aku banyak kurangnya, entar aku beliin Bbubbi banyak-banyak"

"Tapi jangan dirusakin lagi, udah beli banyak entar kamu cemburu terus kamu gigitin si Bbubbi"

"Kamu jangan terlalu sayang sama Bbubbi nya, sayang ke aku aja makanya"

"Aku sayang kamu" Sehun menjawil hidung Chanyeol dan akhirnya senyum lebar terbit diwajah tampan itu yang langsung menarik Sehun kemudian direngkugnya dengan begitu erat.

"Nikah yuk Bby"

"Lulus juga belum, entar mau kamu kasih makan apa akunya?"

"Makan beling aja biar kayak debus kan entar menghasilkan uang dari situ" Sehun mencubit perut Chanyeol gemas.

"Siapa yang ngajarin bercanda kayak gitu? Kai ya? Pasti Kai soalnya garing banget nggak lucu"

"Iya soalnya yang lucu cuma kamu" Sekarang giliran Sehun yang mendapat hujan ciuman dari Chanyeol dipipinya yang menggembung.

"Stop praktekin hal yang kamu pelajarin dari Bio dan Kai, nggak cocok sama sekali"

"Terus aku cocoknya kayak gimana?"

"Kamu itu cocoknya cukup mencintai aku aja, nggak usah aneh-aneh entar makin aneh kelompok kamu kalau kamunya aneh juga" Jawab Sehun membuat Chanyeol terkekeh dan kembali mendekap Sehun dengan erat, cowok manis ini miliknya dan hanya miliknya.


🐺🐺🐺





Aneh banget nggak sih?

RelationShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang