2

237 20 3
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍈 Ryuunosuke suka

Aku libur latihan dan sekarang tengah bersandar di pundak kiryuunosuke.

"Tumben tidak bermain bersama yuu?" Tanya Kiryuunosuke.

"Aku ingin bersamamu hari ini." Ucapku.

"Hari ini aku akan ke perpustakaan mencari buku untuk menunjang pelajaran mendatang." Ucap Kiryuunosuke.

"Membosankan." Ucapku.

"Kau bisa datang ke rumah yuu kalau tidak mau ikut denganku." Ucap Kiryuunosuke.

"Ikut saja." Ucapku.

Aku biasanya memang bermain voli bersama nishinoya apabila libur sekolah atau latihan. Entah kenapa libur kali ini aku ingin bersama kakak kembarku.

Kami berdua menuju perpustakaan kota. Aku bosan sekali menatap jejeran buku yang sangat banyak sekali. Kiryuunosuke itu sejak kecil menyukai buku sementara aku sebaliknya.

"Kau ingin membeli bola voli baru?" Tanya Kiryuunosuke.

"Mau!" Pekikku.

Selesai membayar buku kami menuju toko olahraga membeli bola voli baru. Aku bersemangat mencari bola voli yang menurutku bagus. Selesai membeli semuanya kami pulang ke rumah.

"Darimana kalian berdua?" Tanya Saeko.

"Beli bola voli dong!" Pekikku.

"Kiryu kau ini padahal neechan mengatakan uang sisanya untukmu." Ucap Saeko.

"Adikku menginginkan sesuatu, aku belikan saja mumpung aku punya uang." Ucap Kiryuunosuke.

"Ya sudah kalian makan siang sana." Ucap Saeko.

Aku menarik tangan kiri kiryuunosuke. Aku suka apabila kiryuunosuke memberiku bola voli baru.

Kamarku dan kiryuunosuke bersatu. Kedua orangtuaku berkata aku itu masih perlu pengawasan dari kiryuunosuke.

"Niichan!" Panggilku.

"Ya." Ucap Kiryuunosuke.

"Terimakasih." Ucapku.

"Sama-sama." Ucap Kiryuunosuke.

"Niichan doakan aku ya bisa mendapatkan hati kiyoko-san!" Pekikku.

"Kau boleh mengejarnya asal jangan terlalu berharap lebih adikku." Ucap Kiryuunosuke.

"Niichan malah mematahkan semangatku." Keluhku.

"Aku berbicara realistis ryu." Ucap Kiryuunosuke.

"Mulut niichan jahat persis touchan." Keluhku.

Kiryuunosuke berdiri lalu menyentil keningku. Aku mengaduh karena ulah kiryuunosuke di keningku.

"Mulutku memang jahat, namun lebih baik menyadarkan dirimu lebih awal daripada nanti kau sakit hati sangat dalam." Ucap Kiryuunosuke.

"Ada yang mulutnya persis dirimu. Kau pasti adu mulut dengan dia seru." Ucapku.

"Siapa?" Tanya Kiryuunosuke.

"Tsukishima kei." Ucapku.

"Oh." Ucap Kiryuunosuke.

"Niichan mau minta peluk." Ucapku.

Kiryuunosuke memelukku sangat erat. Aku suka sekali memeluk tubuh kiryuunosuke. Bahkan aku sering dipeluk saeko sangat erat. Aku anak bungsu jadi kedua kakakku sangat memanjakan diriku.

"Niichan suatu hari akan pindah ke indonesia." Ucap Kiryuunosuke.

"Kok pindah?" Tanyaku.

"Mau cari jodoh gadis indonesia." Ucap Kiryuunosuke.

"Jauh sekali dong." Ucapku.

"Niichan juga mau mencari sedikit ketenangan." Ucap Kiryuunosuke.

"Mata niichan baik-baik saja?" Tanyaku.

"Tidak apa-apa." Ucap Kiryuunosuke.

"Niichan itu keren. Aku yakin banyak yang menyukai dirimu." Ucapku.

"Bagaimana latihanmu?" Tanya Kiryuunosuke.

"Aku akan ke tokyo untuk latih tanding dengan nekoma." Ucapku.

"Musuh lama karasuno." Ucap Kiryuunosuke.

"Begitulah. Aku ingin sekali melihat lapangan utama secara langsung. Lapangan yang pernah kita tonton di tv tahun kemarin itu lho niichan." Ucapku.

"Niichan tahu kok." Ucap Kiryuunosuke.

Aku nyaman dalam pelukan kiryuunosuke. Entahlah parfum apa yang dia gunakan membuatku selalu nyaman dalam pelukan dia.

🍈 Apabila diberi hadiah oleh kiryuunosuke

Suke Twins

~ 28 April 2023 ~

Double update di awal cerita

✔️ Tanaka Ryuunosuke Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang