You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
🍈 Ryuunosuke tidak suka
Ujian sebentar lagi dan aku membenci momen ini. Di depanku ada sosok kiryuu. Dia pasti menyuruhku belajar semalaman.
"Oi ryuu belajar!" Pekik Kiryuunosuke.
"Malas tahu." Keluhku.
Kiryuu menarik telinga kananku aku meringis tapi tidak dipedulikan kiryuu sama sekali. Kiryuu mengambil buku pelajaranku dia membuka salah satu bukuku. Kiryuu melepaskan jeweran telinga dan malah menatapku tajam.
"Heh jangan menatapku tajam begitu!" Protesku.
"Kenapa bukumu dipenuhi coretan tentang kau menyukai kiyoko-san hah?!" Kesal Kiryuunosuke.
"Itu." Ucapku tidak berani menatap wajah kiryuu.
"Kau belajar menggunakan buku milikku. Tanyakan apabila tidak mengerti aku akan mengawasimu." Ucap Kiryuunosuke.
Aku mengganggukkan kepalaku dan menerima buku milik kiryuu. Kiryuu mengalami gangguan mata sejak kecil. Bukan mengenai tentang rabun saja tapi itu lebih parah. Retina mata kiryuu terancam buta permanen dan sekarang dia tengah menjalani pengobatan.
"Kenapa menatapku begitu?" Tanya Kiryuunosuke.
"Penglihatan niichan akan pulih seperti sedia kala bukan?" Tanyaku.
"Fokus saja belajar." Ucap Kiryuunosuke.
Aku kembali membaca buku. Saat aku melirik kearah kiryuunosuke ternyata dia tertidur sangat lelap. Aku menutup bukuku dan memindahkan kiryuu keatas kasur. Aku tersenyum dan memeluk sosok tubuh kiryuunosuke.
"Papa," gumam Kiryuunosuke.
"Ryuu juga merindukan papa niichan." Ucapku.
Ayah kami pergi bekerja di luar negeri sejak kami berusia 10 tahun. Kami dulunya diurus nenek namun dia telah tiada saat kami berusia 12 tahun. Tentang ibuku dia tiada setelah melahirkan kami berdua.
Sejak kecil kami dipaksa mandiri demi bertahan hidup bahkan kakak perempuanku juga kuliah sambil bekerja. Kakak kembarku juga tengah berjuang demi penglihatan dia.
"Niichan aku akan selalu bersamamu." Ucapku.
"Hm ryuu." Gumam Kiryuunosuke.
"Niichan ungkapkan segala keluh kesahmu terhadapku dong." Ucapku.
Aku tahu walaupun aku dan kiryuu tidak mirip namun ikatan batin tetap saja ada. Kadangkala kiryuu terdiam menatapku mungkin dia menginginkan bermain voli bersamaku namun kiryuu ragu dan berakhir kiryuu lari menjauh.
Aku suka memeluk tubuh kiryuu ada ketenangan saat aku memeluk kiryuu. Aku memang manja terhadap kakak kembarku.
Aku ikut tertidur bersama kiryuu. Pagi harinya aku terbangun karena merasakan goncangan di tubuhku ternyata itu ulah kiryuu.
"Bangun kita harus sekolah." Ucap Kiryuunosuke.
"Ya." Ucapku.
Aku mandi dan sarapan bersama kiryuu. Saeko tidak ada mungkin masih tidur karena semalam dia ada jadwal kuliah malam.
Kami berdua berangkat sekolah bersama-sama. Kiryuu menaruh topi di kepalaku dia hanya diam saja.
"Kau botak jadi lindungi kepalamu." Ucap Kiryuunosuke.
"Bukannya botak itu baik." Ucapku.
"Terserah." Ucap Kiryuunosuke.
Kami berdua melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Musim sebentar lagi berganti bahkan kiryuu melepaskan jas sekolah miliknya.
"Niichan punya pacar?" Tanyaku.
"Belum masih dalam tahap pendekatan." Ucap Kiryuunosuke.
"Wah keren!" Pekikku.
"Kau boleh berpacaran asal belajar jangan lupa." Ucap Kiryuunosuke.
Aku tersenyum dan memegang tangan kirinya kiryuu. Kiryuu memang hanya memiliki satu teman saja. Dia sulit bersosialisasi atau lebih tepatnya kebanyakan orang memandang diam remeh.
🍈Belajar
Suke Twins
~ 28 Mei 2023 ~
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Tanaka Ryuunosuke Twins (oc male reader)
Cerita PendekTIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA My story doesn't exist on wattpad's other websites Ceritaku hanya ada...