You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.
Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.
Happy reading
20 tahun kemudian
Di sebuah gedung rumah sakit ada sosok pria dewasa tengah terdiam menatap wajah seorang remaja laki-laki yang nampak ketakutan.
"Dia kenapa?" bingung Kiryuu.
Yah kiryuu memilih menjadi seorang dokter ahli mata. Entah apa yang dipikirkan oleh kiryuu. Bahkan hingga sekarang kiryuu belum menikah. Desakan dari keluarganya tidak digubris sama sekali oleh kiryuu. Dia seolah malas berurusan dengan namanya pernikahan.
Lagipula di jepang tidak menikah adalah suatu hal yang sangat wajar jadi kiryuu memilih tidak menikah. Dia masih menikmati masa lajangnya hingga sekarang.
Kedua saudaranya telah menikah duluan bahkan memiliki banyak anak. Usianya yang tidak muda tidak membuat kiryuu tua.
Hampir berusia empat puluh tahun tidak ada kerutan di wajah tampan kiryuu. Dia bahkan sering ditembak oleh beberapa dokter muda atau perawat di rumah sakit tempatnya bekerja namun dia tolak secara halus.
Kiryuu yang memang tidak ada jadwal praktek memilih mengikuti jejak pemuda yang sejak tadi dia lihat dari kejauhan. Tak lama turun hujan kiryuu memilih berteduh di salah satu tempat terdekat.
Beda lagi dengan remaja yang sejak tadi dia ikuti. Dia malah menatap hujan dengan senyuman lebar. Kiryuu menyipitkan matanya memfokuskan pandangannya kepada sang remaja.
"Dia menyimpan luka," gumam Kiryuu.
Kiryuu menghampiri sang remaja lantas menariknya menuju ke tempat yang lumayan jauh dari sana. Pada awalnya ditolak cuma tidak dipedulikan oleh kiryuu.
"Oniisan punya dendam padaku?" tanyanya.
"Kau akan sakit apabila hujan-hujanan bahkan kedua orangtuamu pasti mengkhawatirkan dirimu," nasihat Kiryuu.
"Mereka ada tapi hanya untuk melampiaskan segala emosinya kepadaku," lirihnya.
"Maksudmu?" bingung Kiryuu.
"Bukan apa-apa," ujarnya.
Remaja itu akan pergi namun telinga kiryuu mendengar suara ringisan dari mulut sang remaja.
"Paman akan obati dirimu terlebih dahulu dan membawamu pulang ke rumah kamu," ujar Kiryuu.
Remaja itu menjauh karena ucapan kiryuu barusan bahkan nampak sedikit ketakutan. Kiryuu melepaskan jas putih miliknya dan dipakaikan kepada sang remaja.
"Ayo ke rumahku dulu kebetulan tidak jauh dari sini," ajak Kiryuu.
"Iya," ujarnya.
Kiryuu membawa sang remaja ke rumah yang memang sengaja dia beli dekat rumah sakit tempat dia bekerja. Rumah sederhana yang memang diperuntukkan untuk seseorang yang tinggal sendirian. Tenang saja kiryuu memiliki beberapa kamar yang memang sengaja dia bangun untuk kedatangan kedatangan tamu.
Kiryuu hanya perlu berjalan kaki menuju rumahnya jarak tidak terlalu jauh juga. Tatapan sang remaja tidak lepas dari rumah milik kiryuu.
"Aku tanaka kiryuunosuke. Namamu siapa?" tanya Kiryuu kepada sang remaja.
"Zero," sahutnya.
"Nama keluarga?" tanya Kiryuu.
"Tidak ada," sahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Tanaka Ryuunosuke Twins (oc male reader)
Short StoryTIDAK ADA UNSUR LGBT SAMA SEKALI DAN KARAKTER COWOK YANG KUJODOHKAN DENGAN MC KUUBAH JADI CEWEK GENDERNYA STOP BILANG BOOK AKU INI YAOI DAN SEBAGAINYA SAKIT HATI TAHU AKU BACANYA My story doesn't exist on wattpad's other websites Ceritaku hanya ada...