[5]. New House

345 20 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Happy Reading......

××××××

Evelyn mengernyitkan matanya berulang kali.
Dan yang pertama kali dilihatnya adalah Bian yang semalam tidur bersamanya.

Evelyn tersenyum kecil melihat Bian yang masih tertidur lelap. Benar-benar terlihat lucu di mata Evelyn.

Evelyn menurunkan pandangannya, dan baru menyadari bahwa tangan Bian memeluk tubuh kecilnya. Mengetahui hal itu seketika membuat pipi Evelyn memerah bak terbakar.

Evelyn tidak langsung bangkit. Gadis itu masih di tempatnya dengan mata yang sibuk memandangi Bian.

Sekitar sepuluh menit setelahnya, Bian bergerak pelan. Laki-laki itu mulai membuka matanya dengan perlahan.

Evelyn tersenyum lebar saat melihat Bian dengan muka bantalnya. Benar-benar menggemaskan.

Bian tersenyum tipis pada Evelyn. "Kamu udah bangun dari tadi?." Tanya cowok itu dengan suara serak khas bangun tidur.

"Udah."

"Kok nggak bangunin aku."

Evelyn menggeleng. "Aku masih mau liat kamu tidur, lucu." Ucap Evelyn disertai senyuman lebar.

Bian tersenyum mendengarnya. Kemudian cowok itu mengeratkan pelukannya sehingga membuat jarak mereka semakin dekat.

Evelyn tidak menolak. Gadis itu malah kembali melingkarkan tangannya memeluk Bian. Dan tanpa aba-aba, gadis itu mencium Bian tepat di bibir laki-laki itu dengan cepat, setelah itu langsung menyembunyikan wajahnya di dada Bian.

Bian sendiri terkejut karena hal itu. Namun sedetik kemudian dirinya tersenyum senang dan semakin erat memeluk gadis kecilnya itu.

****

"Kita hampir sampai," Ucap Bian seraya melirik kearah Evelyn yang duduk di sampingnya, dan Evelyn pun mengangguk sebagai jawaban.

Hari ini pasutri baru itu memutuskan untuk mulai menempati rumah baru mereka. Rumah yang dibeli oleh Bian sebagai tempat tinggal mereka untuk kedepannya.

Bian memelankan laju mobilnya setelah sampai di depan rumah tersebut. Laki-laki tersebut turun, lalu membuka gerbang tinggi yang menutupi rumah itu.

Evelyn melihat Bian yang turun, lalu tak lama kemudian laki-laki itu masuk kembali kedalam mobil dan menjalankan mobilnya memasuki halaman rumah.

Evelyn terdiam melihat rumah yang ada di depannya. Rumah dengan dominasi warna putih yang begitu indah dimatanya. Rumah itu cukup besar, dengan dua lantai serta mempunyai halaman depan yang luas.

Evelyn turun setelah dibukakan pintu oleh Bian. Perempuan itu menatap Bian dengan tatapan kagumnya.

"Ini rumah kamu?." Tanya Evelyn yang masih tidak percaya.

Bian mengangguk lalu menggenggam tangan Evelyn. "Bukan rumah aku, tapi rumah kita, kamu suka?." Ucap Bian diakhiri senyum tipisnya.

Evelyn tersenyum lebar. "Suka, bagus banget." Ucap Evelyn tidak berbohong.

Bian ikut tersenyum melihat istrinya yang bahagia. "Yuk masuk." Ucap Bian seraya menggandeng tangan Evelyn.

Setelah masuk kedalam, Evelyn kembali dibuat takjub dengan segala isi perabotan yang telah ada. Semuanya tampak indah serta memiliki daya estetika tinggi yang dapat membuat Evelyn tidak bosan melihatnya.

"Bagus banget." Mulut Evelyn tidak henti-hentinya mengucapkan kata itu.

Evelyn hendak mendudukkan tubuhnya ke sofa, namun suara Bian lebih dulu menghentikannya.

ALTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang