[7]. Jogging

200 11 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Happy Reading.....

****

"Udah apa belum siap-siapnya?" Tanya Bian yang mengamati Evelyn yang tengah menyisir rambutnya.

"Iya bentar lagi." Jawab perempuan itu tanpa menoleh kearah Bian.

Hari ini adalah hari Minggu, atas ajakan Bian kemarin, akhirnya pagi ini mereka memutuskan untuk jogging disekitar komplek.

"Udah ayo!" Ucap Evelyn seraya bangkit dari duduknya. Perempuan itu mengenakan celana training hitam dengan atasan putih, juga dengan sepatu putih untuk alas kakinya.

Perempuan itu menghampiri Bian, dan berhenti tepat didepan laki-laki itu. "Udah cantik kan?" Tanya Evelyn dengan senyum manisnya.

Bian terkekeh pelan. "Iya cantik banget," Ucap laki-laki itu seraya mencubit pelan pipi Evelyn.

Evelyn tersenyum senang, lalu berucap. "Makasih, yaudah yuk berangkat."

****

Mereka berlari berdampingan dengan Evelyn yang tidak berhenti mengoceh hal-hal random.

"Ian, kalo disuruh milih, kamu lebih suka kedinginan atau kepanasan?" Ucap Evelyn bertanya pada Bian.

Bian menoleh kearah istrinya, terkekeh pelan karena pertanyaan random dari perempuan itu.

"Lebih milih kedinginan sih." Bawah Bian setelah berfikir lumayan lama.

"Alasannya?"

"Karna kalo kedinginan kan masih bisa pake selimut atau baju panjang. Dan satu lagi, kalo kepanasan aku tuh rasanya kaya kesel, badmood. Nggak enak banget lah pokoknya." Ucap Bian menjelaskan panjang lebar.

"Iya sih, aku juga setuju sama pendapat kamu."

"Kamu kok mau tumben banget mau ikut jogging, kan dulu kamu pernah bilang kalo nggak suka lari." Ucap Bian mengganti topik pembicaraan.

"Ya kan dulu, sekarang ini aku udah jarang olahraga, makanya ini mumpung punya kesempatan, ya harus digunakan sebaik-baiknya kan. Lagian yang ngajak kamu, ya aku pasti mau lah." Ucap Evelyn diakhiri tawa lucunya.

"Bisa aja ngejawabnya." Ucap Bian yang ikut tertawa.

"Bisa dong, aku kan emang pinter dari sananya."

"Oh jadi niatnya mau sombong gitu ya?" Tanya Bian seraya mengusap pelan puncak kepala Evelyn.

"Ih jangan, nanti rambut aku berantakan." Ucap Evelyn seraya menjauhkan dirinya dari jangkauan Bian.

"Gapapa, meskipun berantakan kamu tetap cantik kok dimata aku."

"Ih, apaan sih." Ucap Evelyn seraya membuang muka, mencoba menyembunyikan semburat merah yang mewarnai pipinya.

"Cie ada yang blushing." Ucap Bian semakin semangat menggoda istri kecilnya itu.

"Ih enggak ya." Ucap Evelyn sedikit meninggikan suaranya.

"Iya ih, terus itu pipinya kok merah kenapa, hm?" Ucap Bian seraya mencoba menyentuh pipi Evelyn.

"Enggak, mana ada merah." Ucap perempuan itu masih tidak mau mengaku.

"Ada."

"Tau ah, sekarang ayo kita lomba lari, siapa yang duluan, dia yang menang." Ucap Evelyn yang terpikirkan sebuah ide bagus.

"Oke aku setuju, aku hitung sampai tiga ya, satu... dua..."

Baru sampai hitungan dua, Evelyn sudah lebih dulu berlari sekuat tenaga meninggalkan Bian. Sementara Bian hanya menggeleng-geleng kan kepalanya melihat tingkah gemas istrinya itu.

ALTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang