Beberapa bulan kemudian...
Hari ini adalah hari kelulusan SMA
Merak 01."Aaa gw cantik gak sih" ucap Amanda
"Cantik, tambahin jepit deh" saran Azure.
Perempuan kelas mereka sejak 1 jam lalu malah fokus make up.
Sedangkan lelakinya malah sibuk memperhatikan mereka.
"Mereka di marahin kagak sih make up gitu" tanya Bintang
"Kagak, angkatan kemarin aja kek gini" jawab Ajis
"AAAAA!!!!!" Teriak Sarah
"Kenapa Sar?" Tanya teman-temannya.
"Kecoret..." Sarah menunjukkan pipinya yang tercoret oleh lipstik.
"HAHAHAHA MAMPUSSS" Ejek Feby
"KACIANN HUHUUU" ucap Febri
"Woy!!" Fuja memberi peringatan pada para lelaki agar tidak menghina Sarah, karena jika sekali saja mereka menghina Sarah, ia akan mengamuk.
"AWAS LO PADA GW TANDAIN LO SAMPE GW TUA SAMPE GW MATI BAKAL GW INGET LO PADA!!!" Ancam Sarah, ia pun keluar kelas.
"Ancritt serem" Ucap Ahmad yang sedikit tertawa.
"Nah kan gara-gara kalian sih!"
"Ya kita kan gak tau ji" Bantah Ghani.
30 menit kemudian...
Selesai foto bersama, mereka pun mulai berfoto dirinya masing-masing.
"Zure" panggil Bintang
"Iya?"
"B-boleh foto bareng gak? Berdua gitu hehe..." Ucap bintang
"Oh boleh"
"Makasih ya"
"Iya santai aja tang"
"Eh tunggu"
"Ya?"
"Gw mau ngomong.."
"Boleh"
"Sebenernya gw.. suka sama lo... Tapi gw sadar kalo lo udah punya pacar. Gw cuman pengen ngungkapin perasaan gw aja supaya gw lega. Gw suka sama lo saat lo Dateng jadi murid baru" Lancang bintang.
"Tang... Makasih udah suka sama gw, makasih udah mau berjuang, makasih banyak pokoknya gw apresiasi lo buat ini. Gw minta maaf kalo ada salah sama lo selama ini, gw yakin bakal ada cewek dateng dengan hati tulus dan Cinta yang penuh buat Lo, tapi Inget jangan disakitin juga" balas Azure.
"Hehe iya thanks ya, yaudah gw mau kesana lagi ya" bintang pun pergi
"Hey guys, sekolah kita gak ada acara gitu buat kita?" Tanya Fuja.
"Gak tau tuh" jawab Azure
"Buset kelas kita kurang apa yak sampe gak di bikinin acara" ucap Adira
"Ntah, mungkin karena kasus Bella itu deh"
"Bener sih bisa jadi juga apa kata lo zure"
"Guys masuk dulu ke kelas ada pengumuman nilai tertinggi!!!" Teriak Sarah.
Para siswa pun masuk ke kelasnya.
"Sebelum masuk ke inti nya, ibu mau mengucapkan selamat kepada kalian telah menjalani hari-hari di sekolah dan Pasti stress nya gak ke tolong"
"Ibu hanya ingin menyampaikan beberapa siswa yang mendapatkan nilai tertinggi"
"Ibu tulis ya"
Beberapa siswa tersebut diantaranya.5. Ajis
4. Feby
3. Amanda
2. Bintang
1. Azure"Selamat ya, untuk yang namanya tidak tercantum disini jangan berkecil hati ya? Kalian masih bisa lanjut di universitas dengan nilai paling tinggi ya ibu doain"
"Aamiin" sekelas pun merasa senang.
"Bu gak ada acara gitu?" Tanya Sarah
"Untuk itu nanti siang kalian jangan dulu pulang, karena orang tua kalian akan kesini."
"Gitu doang?"
"Ali! Gausah protes kamu"
"Ampun Bu"
"Yasudah kalian boleh bebas ngapain"
"Woy ancrit kita gak ada sesi foto sekelas gitu?"
"Yaudah ayok!!!"
Satu kelas pun berfoto, nampak ribut sekali.
1 jam kemudian...
"Varuna!!!" Panggil seseorang dari kejauhan.
Azure yang langsung sadar dengan panggilan itu langsung membalikkan badannya dengan kibasan rambutnya.
Itu adalah Zergan yang suka sekali memanggil Azure dengan panggilan nama tengahnya yaitu 'Varuna'.
Orang tua Azure dan Zergan pun datang, namun tak hanya itu Alaska juga datang dengan Faris, Fadil, Septian, dan Tama.
"Abang!!!" Azure lari dan langsung di peluk oleh Zergan.
"Happy graduation!" Zergan mengangkat badan Azure ke atas.
"Foto dong mah!"
"Oh iya" Nathania langsung foto momen itu.
"Happy graduation my universe!"" Alaska membawakan bunga untuk Azure.
"Makasih kak"
"Cantik, rapih, dan anggun" Puja Alaska yang membuat pipi Azure menjadi merah merona.
"Kak!! Jangan gitu ah Malu.."
"Ngapain malu sama pacar sendiri?"
"Ya malu aja" Azure menundukkan kepalanya.
Haii
Ceritanya masih berlanjut kok
Maaf jarang up
Jangan lupa vote dan komen.
Salam love putih 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
An important mission [End]
ChickLitseorang gadis yang kedua orang tuanya seorang detektif. Kadang beberapa misi juga ia harus sedikit membantu. Kadang ia pun malas dengan misi itu, tetapi bagaimana lagi? Itu pekerjaan orang tuanya. "Lagi? Udah capek aku sama misi kek gini. Udah lah b...