WARNING⚠
INI ADALAH FANFIC YAOI. OTOMATIS BAKAL ADA ADEGAN DEWASA COWOK×COWOK 🔞JANGAN SALAH LAPAK, KALO JIJIK, SILAKAN NAGA JUSEYO.
IDE CERITA INI ADALAH HASIL IMAJINASI OTAK SAYA. PARA TOKOH YANG SAYA SEBUTKAN TIDAK SEPERTI FF INI DI REAL LIFE.
HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN.
HAPPY READING.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.•••ATLANTIS•••
✧[CHANBAEK]✧
---------------------------------
"Pangeran..."
Abbey melirik disudut ruangan. Diatas ranjang sana Pangeran Atlantis itu sedang memuntahkan banyak sekali darah. Tidak bisa dipungkiri, kulit Atlas yang putih menjadi sangat pucat karena banyak sekali darah yang ia muntahkan.
Ia tau siapa Atlas dan bagaimana pribadinya. Tidak pernah sekalipun ia melihat Atlas seperti kebanyakan anak-anak yang tumbuh dalam tembok Istana. Ramah, baik hati, penceria.
Kini yang ia lihat didepan sana tak lebih dari seorang Pangeran yang tengah sakit keras.
Abbey memilih pergi. Wajahnya murung sepanjang kakinya melangkah. Ia salah satu orang yang ikut sedih akan keadaan sang Pangeran bungsu mereka itu.
"Hormat saya, kepada Yang Mulia Triton..."
Abbey merendahkan kepalanya didepan sang penguasa. Sedangkan pria tinggi dengan telinga yang agak meruncing itu hanya menoleh sesaat. Tidak berniat menatap penuh pada sang bawahan.
"Bagaimana kondisinya?"
"Tidak ada yang berarti, Yang Mulia. Malah semakin hari kondisi Pangeran semakin memburuk. Beberapa hari ini Pangeran hanya memuntahkan darah saja. "
Abbey mungkin tidak melihat, tetapi mendengar laporannya mengenai kondisi Atlas, membuat Triton mengepalkan tangannya erat-erat.
"Pergilah. Aku ingin sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATLANTIS : The Last City [CHANBAEK.On Going]
Romance"Bawakan buku kuno yang menjelaskan peradaban manusia Atlantis. Imbalannya, sebuah nilai paling sempurna dariku. Oh, kau juga bisa melanjutkan studimu ke Harvard. Bagaimana Byun Baekhyun, sanggup?" Frustasi karena belum menemukan petunjuk apapun dar...