Draco keluar dari ruangan bersama anak kecil itu. Draco entah kenapa raut wajahnya berubah sedih: kedua alisnya terkerut ke bawah, kelopak matanya mulai sayu. Apakah sungguh Alysha benar-benar berubah dengannya? Dan lupa juga? Draco sadar bahwa mereka telah berpisah dalam waktu yang sangat lama yaitu 6 tahun. Tetapi percayalah semua kenangan indah dulu tidak pernah sedikit pun Draco lupakan. Draco simpan semua kenangan itu di dalam pikiran.
Jika saja ada doraemon disini... Draco bersungguh akan merengek keras untuk meminta doraemon mengeluarkan sebuah alat yang bisa mengembalikan waktu. Bukannya doraemon adalah robot kucing yang serba ada?
Tanpa Draco sadari dia berjalan duluan meninggalkan anak kecil itu. Setelah melihat perubahan sikap Alysha kepada nya membuat mood nya langsung rusak.
Apakah Alysha sekarang sudah membencinya? Banyak pertanyaan di pikiran Draco saat ini.
"Dimana dia!"
"Aku yakin pria sialan itu membawa anak kita ke dalam rumah sakit ini."
"Tapi dimana?! Goddamn it!"
"Maaf, ada apa ini?"
Mereka bertiga langsung menoleh ke belakang yang dimana ada beberapa perawat menghampiri mereka dan bertanya. Bahkan seluruh raut wajah para pasien terlihat panik. Mereka para ketiga orang tersebut sudah terbiasa jika diri mereka dipandang agak mengerikan oleh orang-orang sekitar sebab pakaian punk mereka yang serba hitam.
"Maaf sebelumnya tapi kami sedang mencari keberadaan anak lelaki kami. Biarkan kami jelaskan cerita kejadiannya. Tadi saat kami sedang berjalan bersama dipinggir jalan, tiba-tiba ada seorang pria berpakaian kantor datang dan langsung menarik anak lelaki kami dan dia membawanya ke dalam rumah sakit ini."
"Ya, kami tidak sempat mengejar nya sebab lariannya sungguh cepat. Tapi pada akhirnya kami semua memutuskan mengejar nya namun sial kami tidak bisa menemukan jejak orang nya."
"Maaf jika pakaian kami membuat kalian semua merasa tidak nyaman atau takut. Tapi sungguh kami adalah orang baik. Kami disini hanya ingin mencari anak kami saja, bukan ingin berniat jahat."
Para perawat saling menoleh satu sama lain. Salah satu ketiga orang itu berdecak kesal sebab mereka si para perawat ini sama saja tidak mengenal sosok pria yang menculik anak nya.
"Ayah."
Suara panggilan yang tak asing bagi orang bertiga tersebut pun menoleh secara bersamaan.
"Abrasha."
"Oh my gosh my son!"
Syukurlah mereka bertiga akhirnya menemukan anak lelaki mereka walaupun bocah itu muncul entah dari mana. Namun kekembaliannya membuat kedua orangtua nya serta saudara lelaki nya tersenyum bahagia.
"Kamu tadi ada dima-"
Kebetulan Draco ikut muncul namun Vante langsung menghampiri Draco dan kedua pria itu saling mengobrol satu sama lain. Ayah kandung Abrasha berdiri ketika mengenali punggung Draco.
"You bastard!"
Dalam satu pukulan Draco nyaris terjatuh ke lantai dan langsung menyentuh rahang nya yang habis ditonjok tiba-tiba oleh seseorang. Sang Ayah Abrasha terlihat marah: napas nya menjadi memburu, wajah yang merah serta kedua tangan dikepalkan kuat.
"Berani sekali anda menculik anak saya eh?!" bentak nya sambil menunjuk dengan jari telunjuk tangan kanannya.
Draco dan Vante pun saling bertatapan. Draco menghela napas kasar. Tangan kirinya ia jatuhkan.
"Maaf saya bukan bermaksud ingin melakukan kejahatan tetapi ada satu alasan mengapa saya menculiknya. Tapi sekarang kalian boleh pulang membawa anak kalian kembali. Saya tidak lagi membutuhkannya." ucap Draco agak anggun dan formal tutur kata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRACO'S POSSESSION
Romance⚠️ 21+ | Adult Dark Romance, Slowburn, Conflict, Mature Ternyata lebih menyeramkan dikejar oleh mantan dibanding hewan buas. Draco Scott, seorang CEO yang sukses dalam perbisnisan apapun di kota Madrid. Akan tetapi, dibalik dirinya yang menawan dan...