"Help!!"
"Lariii!!"
"Tolong saya!!- ahh lepaskan saya!"
Kepala Alysha tertoleh ke kanan ke kiri dengan cepat dan penuh kepanikan. Gadis itu seperti sedang bermimpi sesuatu yang membuat tidur nya jadi terganggu sebab mimpi buruk itu.
"Ayah Ibu!!!"
"TIDAAAK!!"
Langsung Alysha terbangun dari alam tidur nya. Napas Alysha mendadak jadi tidak beraturan normal. Alysha merasakan detak jantung nya akan berhenti dalam sedetik lagi. Bahkan wajah nya kini mengeluarkan air keringat banyak. Dada nya naik turun seperti orang habis lomba lari.
"Kau baik-baik saja Alysha?"
Suara berat itu yang tidak asing; Alysha langsung menoleh. Terlihat ada Draco sedang menuangkan air bening ke gelas. Tapi, Alysha baru menyadari bahwa Draco tidak memakai baju, namun, memakai celana jogger.
"Minum air ini. Kau sepertinya habis mimpi buruk." ucap Draco menghampiri Alysha lalu memberikan gelas berisi air bening itu.
Alysha tidak merespon apalagi bertindak. Dirinya masih dalam keadaan panik, ketakutan, cemas, gelisah, dan semua perasaan-perasaan itu bersatu. Terlebih lagi ketika melihat Draco membuat Alysha punya firasat sesuatu tentang pria itu. Draco pun duduk dipinggir kasur dekat dengan kaki Alysha.
"Katakan kepadaku mimpi apa yang tadi kau lihat? Aku mendengar suara teriakan mu saat aku sedang berolahraga. Makanya aku langsung datang kesini membawa air." jelas Draco tanpa berekspresi.
Alysha hanya diam dan hanya menatap wajah tampan Draco yang juga mengeluarkan air keringat; berarti pria itu tidak bohong bahwa ia memang habis berolahraga. Tapi Alysha segera memalingkan muka dan memutar tubuh nya ke samping.
"Kemarin aku sudah mengantarkan kedua orangtua ku ke Amsterdam. Jadi hanya kita berdua sekarang yang ada di rumah. Mereka akan disana selama beberapa hari." lanjut nya yang menjelaskan.
Draco telah mengantarkan kedua orangtua nya ke Amsterdam? Alysha tiba-tiba punya rencana bagus bagaimana dia bisa kabur dari rumah ini dan terutama kabur dari Draco.
"Jika kau butuh sesuatu sebelum aku keluar, beritahu aku." ujar Draco yang lalu mengecup kepala rambut Alysha dan langsung berdiri dan meninggalkan Alysha. Alysha menelan ludah pelan ketika dirinya kini diperlakukan secara baik dan lembut oleh mantan kekasih nya.
07:30 A.M, Madrid, Spanish.
Alysha barusan keluar dari kamar mandi. Dia melihat Draco sedang berapi-rapi memakai dasi dan juga sudah memakai kemeja warna biru tua serta celana ketat panjang berwarna hitam di depan cermin. Walaupun Draco sibuk merapikan dasi, namun, mata Draco langsung menangkap kehadiran Alysha yang berdiri di belakang nya.
Oh fuck. She damn tiny.
Draco tiba-tiba tersenyum tidak jelas. Draco ingat bagaimana sosis nya tidak bisa masuk ke dalam vagina Alysha yang kecil karena miliknya terlalu kebesaran. Namun, Draco memaksa diri sehingga berhasil masuk dan saat Draco mau keluar; sosis nya yang malah tidak mau keluar.
Draco pun membalikkan tubuh nya menghadap Alysha. Ia berjalan sensual mendekati Alysha kemudian menarik punggung gadis ini untuk lebih dekat dengannya. Alysha langsung memejam mata saat Draco mengecup bibir nya secara lembut.
"Aku hari ini harus ke kantor. Kau tetap berada disini. Mama dan Papa sudah pergi dan aku pun hari ini juga akan pergi. Mungkin jam 5 sore aku pulang." ucap Draco sembari kembali mengecup bibir mungil Alysha. Alysha tidak merasakan aneh atau merasakan sesuatu ke dirinya ketika bibir nya terus dikecup oleh Draco.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRACO'S POSSESSION
Romansa⚠️ 21+ | Adult Dark Romance, Slowburn, Conflict, Mature Ternyata lebih menyeramkan dikejar oleh mantan dibanding hewan buas. Draco Scott, seorang CEO yang sukses dalam perbisnisan apapun di kota Madrid. Akan tetapi, dibalik dirinya yang menawan dan...