Chapter 11 : Angry But Caring

92 57 0
                                    

Kalian pikir seks mereka dari pagi akan berhenti hanya 30 menit? Oh tentu saja tidak. Draco tetap tidak akan berhenti menghentakkan batang besar nya ke dalam vagina Alysha sampai kedua kaki Alysha bergemetar hebat dan mengeluarkan air keringat banyak. Sudah jam 4 sore namun mereka berdua masih menikmati seksual brutal itu.

Oh sebenarnya bagi Alysha ini sangatlah menyiksa dirinya. Alysha benar-benar tak sanggup untuk melebarkan kedua kakinya lagi. Dia sungguh membutuhkan istirahat panjang. Namun, mantan kekasih nya ini terlalu egois sehingga tidak mengizinkan atau memberikan kesempatan kepada Alysha untuk menghirup udara dengan tenang.

Wajah mereka berdua pun tidak pernah saling menjauh. Draco menghentakkannya dengan menempelkan pipinya ke pipi Alysha. Bagaikan harimau sedang memangsa seekor kelinci. Walaupun air keringat seperti air tsunami yang muncul banyak drastis ini, namun Draco bersikeras memasukkan dan mengeluarkan batang nya dari kemaluan Alysha terus menerus tanpa henti.

"D-Draco stop!!!"

"I won't stop. I'm gonna fuck you so bad."

"Please stophh- you... you hurt me!"

"Your the one who hurt me, Alysha. Don't think you can mess with me. I don't like and hate seeing you with other men."

"But please... stop... my... my vagina..."

"Your vagina is mine now. Your lips is mine, your breast is mine. Everything on you is all mine now. Do you understand my word honey?"

Bahkan suara deringan ponsel di atas meja lampu sama sekali tidak membuat mereka langsung berhenti berseksual. Kedua kaki Alysha dihentakkan keras oleh kaki panjang nya Draco. Tak itu juga, sepray kasur pun berantakan dan basah semua sebab keringat dan sebab cairan kental dari kemaluan Alysha.

"A-aku... sudah... banjir banyak."

"Itu bagus sayang. Semakin engkau banjir dan becek, semakin aku ingin fuck you more."

"Draco... aku mohon... vagina ku sakit..."

"Oh jangan banyak alasan Alysha. Kita sudah 8 jam melakukan ini bukan hm? Dan kau sebelumnya tidak komplain seperti ini."

"Sungguh aku serius Draco. Kau benar-benar menyakiti ku."

"Shut up or I fuck you more and more. Satu kesalahan adalah satu seks."

"Kau... kau gila..."

"Aku tidak gila Alysha. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu sehingga aku akan berbuat apapun untuk mendapatkan mu. Bukankah si Kevin itu si dokter sialan itu pernah mengatakan when a man falls in love, the man will do anything to get his first love. Kau masih ingat kan?"

Seketika Alysha terdiam seribu bahasa. Draco pun tersenyum miring ketika melihat reaksi Alysha saat ini setelah ia mengatakan kalimat menyebalkan itu. Sekarang Alysha pasrah sudah dirinya diperkosa oleh mantannya.

"Oh honey! Waktu kita masih menjalani hubungan dengan normal, aku masih belum berani untuk menyentuh mu, tapi dengan aku memberi mu ciuman adalah suatu bentuk kasih sayang ku kepada mu. Engkau pun juga mencium ku dan mengatakan engkau lebih mencintaiku daripada aku."

Alysha kini tidak berbuka suara lagi. Ia seolah benar-benar menerima nasib buruk nya hari ini.

"Oh aku lelah tapi aku menikmatinya."

Akhirnya sekian dari 8 jam ini Draco memindahkan posisinya dan Alysha sekarang bisa menutupi tubuh nya yang telanjang dengan selimut. Alysha pun menghadap kiri yaitu ke dinding. Sementara Draco ikutan menghadap kiri lalu memeluk Alysha di belakang.

"Aku mencintaimu sayang. Jangan berpikir hanya kau saja yang merasa tersakiti disini. Aku juga merasa tersakiti oleh mu. Engkau mengkhianati cinta ku jika kau ingin tahu kesalahan mu. Putus hubungan bukan berarti aku langsung menghapus perasaan cinta ku terhadap mu. Sekali lagi aku katakan bahwa aku sangat mencintaimu lebih dari apapun. Aku merindukan mu, menginginkan mu sangat. Semua kenangan indah kita dulu tidak pernah aku lupakan. Engkau satu-satu wanita yang telah memikat hati ku hanya untuk mencintai mu. I love you babe." ucap Draco panjang lalu mengecup rahang Alysha secara lembut.

DRACO'S POSSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang