Chapter 14 : You Are Still Mine

61 44 0
                                    

"Are you lost baby girl?"

Tubuh mungil Alysha nyaris menabrak tubuh seseorang lagi. Namun, kali ini Alysha memilih langsung memundur saja.

"No... No.."

"Where are you going hm?"

Alysha langsung memundur ke belakang.

"Kau... BAGAIMANA KAU TAHU KEBERADAAN KU?!" teriak Alysha yang penuh kaget atas kemunculan Draco tiba-tiba dihadapannya. Draco pun lantas tertawa berat.

"Oh darling. Kau belum tau bahwa aku mempunyai lokasi pelacak khusus untukmu?"

Alysha semakin kaget. Draco hanya tersenyum manis saja tapi bagi Alysha itu adalah senyuman iblis dan mengerikan. Seolah-olah Draco adalah psikopat iblis yang ingin mencekramnya.

Oh.

Pisau.

Alysha tanpa berpikir panjang dan tanpa ragu-ragu. Dia pun mengeluarkan pisau itu dari saku celana nya dan langsung mencondongkannya ke depan wajah Draco.

"KAU LIHAT INI?!"

"Pisau?"

"Aku bersumpah, jika kau berani mendekat satu langkah saja, aku akan langsung menusuk wajah mu habis-habisan sampai kau mati sampai kau kehilangan darah dengan pisau ini!"

"Huh? Kejam sekali."

"Aku tidak main-main Draco!"

Tapi Draco terlalu yang menyeramkan dibanding pisau tersebut.

Padahal Alysha bisa langsung kabur lagi tapi sayang nya Draco begitu cepat menahan tangannya yang memegang pisau itu. Lalu Draco memutarkan tubuh Alysha dan menahan perutnya. Pisau tadi telah Draco singkirkan secara cepat hingga tangan Alysha kini kosong. Sekarang posisi Alysha adalah membelakangi Draco, namun, dekat jaraknya dengan dada pria itu sehingga punggung nya menyentuh dada nya.

"Wherever you go, I will always found you." ucap nya dengan nada berbisik dan berat suaranya di tepat telinga kanan Alysha. Alysha kembali merasakan jantung nya berdetak kencang.

"Dasar wanita pembangkang. Berani sekali kau mencoba kabur dari ku hm? Kau pikir kau ini apa yang bisa kabur seenaknya? Dimana pun kau bersembunyi dari ku, aku akan selalu menemukan mu." tegas Draco. Kini mereka sudah kembali di rumah dan sudah berada di kamar.

Alysha memundur di atas kasur dengan raut wajah tampak ketakutan dan panik.

"Satu kesalahan adalah satu seks. Apakah kau lupa dengan kalimat itu? Atau jangan-jangan kau sengaja berbuat banyak kesalahan supaya aku bisa memperkosa mu banyak lagi?"

Seketika tubuh, kaki maupun bibir pada bergemetar hebat. Alysha benar-benar tak menyangka jika mantannya ternyata bisa se-obses ini dengannya.

"Jadi kau ingin berseks lagi dengan ku hm? Oh darling. Kau sungguh manis. Padahal sosis ku terlalu besar untuk lubang mu yang kecil. Tapi ternyata kau menikmatinya bukan?"

"Kau... KAU GILA!"

Draco sekadar memberi tatapan dingin dan tanpa berekspresi. Alysha lama-lama yang akan jadi gila sebab mantannya terlalu kejam melakukan hal ini kepadanya.

"Kenapa... Kenapa Tuhan menciptakan manusia laknat, babi, kejam, keji, jahat sepertimu?! Kenapa Tuhan mempertemukan aku dengan pria berengsek, bajingan, tolol dan bodoh soal cinta!!! Seandainya Tuhan tidak menciptakan mu Draco. Sesayang itu kah Tuhan kepada mu?! Sehingga memberi mu banyak kesempatan untuk hidup di dunia?! Ya Tuhan, ampunilah aku. Aku benar-benar membenci mu Draco." ujar Alysha. Air tangisannya pun mengalir banjir di pipi.

Alysha kira dengan cara dia mengucapkan semua curah hatinya yang selama ini dia pendam kepada Draco bisa membuat pria itu langsung merasa kasihan dan tidak tega dan langsung juga minta ampun.

DRACO'S POSSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang