"Alysha Charlett. Itu adalah nama mantan kekasih saya. Nama yang sangat indah dan... merdu jika di sebutkan di orang yang tepat."
"Alysha Charlett? Sepertinya nama itu terdengar familiar di saya sir."
"Maksud mu?"
"Um... Alysha Charlett. Bukannya dia adalah seorang dokter anak di salah satu rumah sakit kota Madrid? Adik perempuan kecil saya sebelumnya pernah di rawat oleh dokter anak yang bernama Alysha Charlett. Dan katanya juga dokter itu adalah dokter paling baik daripada dokter lain."
"Bagaimana kau tau itu?!"
"Begini sir, mantan kekasih anda bernama Alysha Charlett, katanya telah bekerja sebagai dokter anak di salah satu rumah sakit selama 6 tahun. Dia sekarang sudah memasuki S2 menjadi seorang dokter. Mungkin biar lebih sopan saja saya panggil dokter Alysha, dia belum menikah. Dokrer Alysha mengenal saya karena saya pernah berkunjung sebentar untuk menjenguk adik saya yang di rawat."
"Dan... Menurutmu, dia orang nya seperti apa?"
"Menurut saya, Nona Alysha adalah wanita yang suka tersenyum ramah kepada siapapun. Cara dia berbicara pun sangatlah lembut, sopan tutur kata nya, tidak pernah menggunakan nada keras atau tinggi kepada pasien. Dokter Alysha juga cara memeriksa kondisi pasien itu halus. Adik perempuan saya sempat mengatakan bahwa dia menyukai dokter Alysha. Maksudnya cara dia berperilaku kepada nya sangat baik. Dan juga dokter Alysha selalu memberikan motivasi kehidupan dan kesehatan kepada adik saya. Adik perempuan saya dan seluruh anggota keluarga saya menerima baik motivasi itu."
"Sehingga, dokter satu-satunya yang keluarga saya percayai termasuk saya, hanyalah dokter Alysha. Kami lebih mempercayai dokter Alysha daripada dokter yang lain. Selain dokter Alysha bisa menjadi dokter anak, dia bisa juga memberi obat resep kepada dokter spesialis dalam karena bapak saya juga sempat di bawa ke rumah sakit sebab penyakit paru-paru nya, dan syukurlah berkat kebantuan dokter Alysha, kondisi bapak saya mulai sedikit sembuh. Walaupun setiap hari rabu masih harus berkunjung ke rumah sakit untuk konsultasi."
"Um Vante. Rumah sakit apa Alysha bekerja?"
"Rumah sakit nya yaitu Hospital Universitario Fundactiòn Jimènez Dìaz, sir. Apakah anda punya tujuan akan datang kesana?"
"Rencana nya saya ingin kesana bertemu dengan mantan kekasih saya. Saya sangat merindukannya. Tapi saya sadar diri, Vante. Setelah kami berpisah dalam waktu 6 tahun, saya pikir dia sudah melupakan saya. Tapi untuk saya sendiri, entah kenapa saya masih belum bisa melupakannya. Apakah berarti saya adalah pria sejati yang benar-benar cinta dengan satu wanita?"
"Hospital Universitario Fundactiòn Jimènez Dìaz..." gumam Draco sambil menatap pemandangan langit yang kebiruan dan sambil meminum segelas tegukan minuman alkohol dalam satu napas.
Draco meletakkan gelas kecil bekas itu diatas meja kantor nya. Draco tampak diam seolah sedang memikirkan sesuatu. Tangan kanan kekar nya pun mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang. Hanya dalam 3 menit menelpon seseorang itu; seseorang itu pun datang cepat ke ruangannya.
"Yes sir?"
"Saya ingin kamu mengantarkan saya ke Hospital Universitario Fundactiòn Jimènez Dìaz."
"Sekarang sir?"
"Menurutmu?"
"Oh um baik sir."
Vante membungkuk badannya lalu keluar ruangan dan segera turun ke lantai lobby untuk menyiapkan mobil dan untuk mengantarkan Draco ke Hospital Universitario Fundactiòn Jimènez Dìaz. Walaupun Draco tidak menjelaskan alasannya tetapi mau tidak mau sekarang Vante harus menuruti perintah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRACO'S POSSESSION
Romance⚠️ 21+ | Adult Dark Romance, Slowburn, Conflict, Mature Ternyata lebih menyeramkan dikejar oleh mantan dibanding hewan buas. Draco Scott, seorang CEO yang sukses dalam perbisnisan apapun di kota Madrid. Akan tetapi, dibalik dirinya yang menawan dan...