Alysha terbangun walaupun tidak mimpi buruk atau terkena cahaya matahari. Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali agar penglihatan matanya jelas dan tidak buram. Alysha pun bangun dari posisi terbaring nya. Namun, tatkala dia di buat terkejut karena melihat Draco duduk di sofa di depan matanya.
Pria itu... tidak memakai atasan baju tapi memakai celana tidur berwarna abu-abu. Alysha menelan ludah saat matanya tak sengaja melirik bagian perut otot yang dimiliki Draco.
Menggoda tapi sayang nya pemiliknya adalah pria berengsek. Alysha menyadari Draco menatapnya sambil memegang gelas kaca berukuran kecil lalu meminumnya. Di sebelah kanan Draco terdapat botol alkohol. Pria itu pagi-pagi sudah meminum minuman keras? Apa ia tidak merasakan mabuk? Alysha baru ingat hari ini adalah sabtu. Pantas saja pria itu tidak bersiap-siap memakai pakaian kantornya. Tapi kenapa ia malah memperhatikan Alysha yang sedang tidur? Berharap Alysha tidak mengeluarkan air liur atau apalah. Dan semoga saja Draco tidak melakukan hal aneh-aneh kepadanya.
Ia memperhatikan Alysha dengan wajah datarnya tanpa ekspresi. Alysha akui bahwa Draco lebih tampan dengan tanpa ekspresi. Karena semakin kelihatan jelas aura tampan kelas tinggi nya dan aura CEO nya.
"Ke... Kenapa kau menatap aku seperti itu?"
"Kenapa perempuan yang baik hati, lemah lembut, tidak pernah berkata kasar seperti Alysha Charlett terkena kekerasan bahkan pelecehan dari lelaki berengsek, berotak bodoh, mesum seperti Draco Scott?"
Bibir Alysha hampir bergemetar, namun, heran dengan perkataan Draco tadi. Apakah pria ini masih sadar? Tidak mabuk kan?
"Maksudmu?" tanya Alysha sedikit berani walaupun tadinya tidak ingin bertanya. Draco malahan tiba-tiba diam dan tetap tanpa ekspresinya.
Tapi setelah itu Draco bangkit dari duduk sembari meletakkan gelas kecil itu agak kencang bunyi nya.
Alysha perhatikan gerak gerik Draco saat ini sedang mengambil baju kaos berwarna putih dan celana ketat berwarna hitam. Tanpa ada berbicara sama sekali kepada Alysha, Draco membuka pintu kamar dan keluar dari sana.
"Tu-tunggu!"
Alysha menyingkirkan selimut tebal dari kedua kakinya. Gadis itu pun ikut keluar kamar untuk mengejar Draco yang mendadak pergi. Alysha juga mencoba turun tangga dengan cepat supaya dia bisa menahan Draco sebelum pria itu benar-benar pergi meninggalkannya.
"Draco tunggu!"
Untung sempat sebelum pria itu menginjak lantai luar rumah. Draco sekadar membalikkan setengah badannya dan menatap Alysha tanpa ekspresi.
"K-kau ingin pergi... ke mana?" tanya Alysha seperti anak kecil yang menggunakan suara imut nya dan tatapannya juga menggemaskan. Draco tersenyum kecil setelah itu.
"Oh. Ternyata mantan kekasih ku bisa bertanya seperti ini. Aku kira dia tidak akan peduli jika aku pergi."
Alysha diam tanpa ada niatan ingin membalas ucapan Draco itu. Tapi, bibir mungil nya disentuh dan di elus secara lembut oleh Draco. Draco mengelus bibir mungil Alysha dengan jari jempol nya. Sekali-kali membuka nya kecil. Alysha entah kenapa dia tiba-tiba merasakan bersalah atas perkataannya kemarin kepada Draco. Meskipun perkataan dia kemarin adalah fakta, kebenaran, dan tidak bisa bohong. Tapi Alysha Charlett tetaplah Alysha Charlett yang dikenal sebagai dokter wanita paling baik hati, rendah hati dan murah senyum.
Sejujurnya kemarin Alysha terlalu emosi sehingga dia mengeluarkan kata-kata yang tak patut nya dikeluarkan hingga menyakiti hati Draco. Walaupun Draco adalah mantan kekasih paling berengsek, paling bajingan, paling apa lagi? Bukannya ada kata pepatah kalau ucapan lebih tajam daripada pedang? Yang artinya adalah segala sesuatu yang keluar dari mulut seseorang, memiliki kemungkinan besar untuk membunuh seseorang baik itu secara fisik, mental atau jiwa seseorang, untuk itulah; sebagai manusia haruslah hati-hati agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
DRACO'S POSSESSION
Romance⚠️ 21+ | Adult Dark Romance, Slowburn, Conflict, Mature Ternyata lebih menyeramkan dikejar oleh mantan dibanding hewan buas. Draco Scott, seorang CEO yang sukses dalam perbisnisan apapun di kota Madrid. Akan tetapi, dibalik dirinya yang menawan dan...