➷ "I never craved for attention untill I taste yours"
Shim Jake seorang pria berumur 25 tahun yang memiliki hidup tidak pernah kekurangan apapun mulai dari kekayaan, keluarga yang harmonis sampai dengan kepintaran, semua ia miliki. Ia sering membaca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku, aku tidak ingat diriku yang dikehidupan sebelumnya sudah tidak ada." Shim Jake menatap tidak percaya pada Jake Rowan.
"Itu kenyataannya, kau meninggal dalam kecelakaan." Jake Rowan menatap nanar pada Shim Jake.
"Bagaimana bisa?" Jake menundukkan kepalanya, ia menatap ke bawah tidak percaya.
"Itulah kebenarannya, maaf tapi aku hanya bisa membuatmu hidup kembali menjadi diriku didunia ini. Aku hanya ingin pergi dengan tenang dan bebas, tolong jaga tubuhku dengan baik. Selamat tinggal, Jake." Tubuh Jake Rowan perlahan memudar seperti debu, hingga benar-benar menghilang.
"Tunggu! Aku masih ingin bertanya tentang kabar adikku.." suara Jake perlahan mengecil setiap kalimatnya.
☆☆☆
"Hey, Jake. Ini aku Hayden, apakah kau sedang bermimpi indah disana? Aku membawa sebuah buku untukmu. Tidakkah kau penasaran? Terakhir kali kuberikan rekomendasi kau sangat senang, harusnya yang ini juga akan membuatmu senang." Hayden bercerita sambil menumpu kepalanya dengan tangan, menatap Jake dengan sangat perhatian tiap nafasnya.
"Kau manis saat tidur, akan lebih manis lagi kalau kau menjadi milikku seorang." Hayden mengecilkan suaranya disaat kalimat terakhir yang ia ucapkan.
"Tidakkah jauh lebih baik berada di dunia nyata daripada dunia mimpi Jake? Apakah kau tidak ingin melihat dunia diluar Kekaisaran Enha? Kalau kau bangun akan kutunjukkan kau dunia luar." Hayden masih setia menatapi Jake.
"Benarkah?" Tiba-tiba Jake membuka mulutnya lalu secara perlahan membuka mata yang sudah terpejam. Ia berkedip menyesuaikan matanya dengan cahaya yang memasuki retina nya.
"Jake?? Kau terbangun, akhirnya!" Hayden memasang wajah terkejutnya tapi setelah itu ia memasang senyum lebarnya.
"Jadi gimana? Tawaran tadi masih berlaku?" Jake bertanya kepada Hayden sambil berusaha mencari posisi duduk.
Hayden yang melihat hal itu akhirnya membantu Jake, lalu berkata. "Tentu saja, dengan senang hati. Karena ujian praktek sudah selesai kau bisa berlibur sementara. Aku akan mengajak mu ke negeri seberang, kalau kau mau." Hayden mengeluarkan senyumannya.
"Aku mau! Aku mau pergi!" Jake berbicara sambil mengayunkan tangan Hayden.
"Iya aku pasti akan membawamu pergi, untuk sekarang jangan terlalu banyak bergerak. Kau baru saja bangun dari tidur panjangmu." Hayden berbicara sambil mengelus kepala Jake.
"Kau pasti lapar, ayo kita makan."
"Ayoo!" Jake turun dari kasurnya lalu memegang tangan Hayden menuju ke ruang makan.
