☆☆☆
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Nevan adalah anak kandung daru Duke Rowan dan Duchess Rowan. Aku tidak mengerti mengapa aku ditinggalkan di sebuah mansion yang berada di tengah hutan jauh dari jangkauan manusia kecuali aku dan beberapa pelayan di mansion ini.
Nevan tidak mengerti kesalahannya apa, tapi seiring bertambahnya usia ia mulai beramsumsi bahwa orang tuanya membuangnya. Tapi amsumsi tidak berdasar itu tiba-tiba mulai runtuh sesaat orang tua Nevan datang kembali menjemputnya ke rumah ia yang seharusnya.
Ia mulai memiliki sedikit harapan bahwa orang tuanya akan memanjakan ia dengan kasih sayang yang melimpah. Tetapi lagi lagi itu hanya amsumsi Nevan yang tak berdasar, ekspetasi tak berdasar yang menjatuhkannya sejatuh-jatuhnya.
Ia tidak tau selama ini ada yang menggantikan posisi dia di keluarga ini. Ia merasa tidak adil, kenapa ia harus mengalami ini?
Sehingga mulai saat itu mau tak mau hatinya mulai sedikit membenci Jake, perlahan-lahan ia mulai memikirkan apa yang akan terjadi jika Jake tidak hadir di kehidupan dirinya maupun kedua orang tuanya.
Nyatanya Nevan sama seperti kebanyakan anak lainnya, mendambakan kasih sayang orang tuanya hanya untuk dirinya. Akibat dari hal itu, sesuatu tiba-tiba bergejolak dalam hatinya. Perasaan aneh yang sebelumnya ia belum pernah rasakan. Bisakah kau menebak apa yang terjadi padanya?
☆☆☆
H-1 Festival
"Festival kali ini keliatan sangat meriah, apa karena ini berhubungan dengan perayaan kerja sama dengan Kerajaan lain?" monolog Jay sambil berjalan dengan kedua tangan disaku celananya.
"Kemungkinan besar." Hayden berucap sambil melihat rumah rumah warga yang sangat full dengan dekorasi dekorasi Festival.
"Memangnya sebelum ini tidak pernah se meriah ini?" Jake bertanya bukan tanpa sebab, karena sebelumnya Jake yang didunia ini maupun dia tidak pernah melihat Festival semacam ini.
"Tidak, aku tidak pernah melihat Festival diadakan sebesar ini sebelumnya. Kekaisaran Enha sudah berkali-kali bekerja sama dengan Kerajaan lain, tetapi baru kali ini Festival diadakan se meriah ini. Kemungkinan karena pihak lain yang diajak kerja sama adalah Kerajaan Neo yang sebenarnya bisa berdiri sendiri sebagai Kekaisaran." Jay melanjutkan ucapan Jake.
"Kalau begitu kenapa Kerajaan Neo tidak mendirikan Kekaisarannya sendiri?" Jake bertanya lagi.
"Entahlah, mungkin Kerajaan Enha bisa membujuk Kerajaan Neo untuk bekerja sama karena sesuatu yang diberikan oleh Kerajaan Enha. Tapi pada akhirnya itu hanya rumor tak berdasar, kita tak perlu memikirkan hal itu pula." Hayden berucap setelah ia melihat Jake membuka mulutnya bersiap memberi pertanyaan yang selanjutnya.
"Baiklah, aku tidak akan bertanya lagi." Jake merapatkan mulutnya setelah melihat Hayden yang nampaknya malas menjawab pertanyaan Jake.
Sesaat Jake mengedarkan pandangannya ke sekitar, ia melihat lagi sosok pria berambut perak itu. Karena rasa penasarannya, Jake akhirnya pamit pada Jay dan Hayden tanpa mengucapkan akan pergi kemana.
"JAKE! Kau mau kemana?!!! Jangan tinggalkan aku berdua dengan orang ini." Jay berteriak frustasi melihat Jakenya yang menjauh.
"Kalian pergilah berdua tanpaku, aku memiliki sedikit urusan!" Jake berteriak setia dengan langkah kakinya yang mengejar pria berambut perak itu.
"Aih sial!" Jay menendang batu tidak bersalah didepannya.
"APA!? Kenapa kau melihat ku seperti itu?!" Jay berteriak kepalang kesal melihat Hayden yang menatapnya sinis.
Hayden tanpa banyak bicara pergi meninggalkan Jay sendirian."OI KAU! TUNGGU!!." yah tampaknya Jay tidak terbiasa pergi sendirian.
☆☆☆
Berbekal sihir dan pedang, Jake mengikuti seseorang berambut perak tersebut dengan hati-hati. Tapi tampaknya orang tersebut sudah menyadari bahwa ia diikuti dari tadi, hingga pada akhirnya Jake berjalan hingga jalan buntu.
"Apa-apaan ini, kemana ia pergi?" belum sempat Jake membalikkan badannya, tiba-tiba seseorang menghunuskan pedangnya tepat di samping leher miliknya.
"Siapa kau?" suara orang itu terdengar kecil namun terasa sangat mengintimidasi.
"Tenang dulu tuan, aku bukan orang jahat." Jake mengangkat kedua tangannya sambil meringis setelah merasa kalimat yang ia ucapkan sangat klise dan bodoh.
"Kau... Jake?" pedang yang berada tepat berada di samping leher Jake mulai melonggar.
"Eh, apa anda mengenal saya?" Jake mengerutkan alisnya kebingungan.
"Tentu, tentu saja aku mengenalmu."
"Kalau begitu. Bolehkah aku berbalik badan, ah tidak jadi." sesaat Jake ingin membalikkan badannya, orang itu mendekatkan pedangnya lagi tepat dileher Jake.
"Tidak, belum saatnya. Nanti kau akan tau. Jangan pernah berbalik badan jika kau belum ku izinkan berbalik." ucap orang itu.
"Baiklah baiklah, cepatlah tanganku sudah pegal menunggumu pergi." ucap Jake yang masih setia dengan mengangkat kedua tangannya keatas.
"Dalam hitungan ketiga kau bisa berbalik." ucap sosok berambut perak itu.
"1."
"2."
"Hei aku sudah bisa berbalik sekarang kan?" Jake yang sudah tidak mendengar hitungan akhirnya berinisiatif bertanya.
"Sialan, apa aku dipermainkan? Katanya hitungan ketiga,apa orang itu tidak bisa berhitung????" Jake bermonolog setelah ia melihat tidak ada siapapun dibelakangnya.
"Tapi siapa sebenarnya dia? Siapa orang disekeliling ku yang memiliki rambut berwarna perak???" lanjut Jake dengan penasaran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.☆☆☆
Note :Sebenarnya identitas orang berambut perak kan udah pernah di reveal ya, tapi sengaja gak pake nama biar terkesan misterius.
Anyway! Thanks for the support, i really-really appreciated 🙏. Bila ada typo mohon maaf ya, authornya 🤏 sedikit stressss. Sampai ketemu di next chapters ヾ(^-^)ノ See ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Villain | Transmigration Story
Fantasia➷ "I never craved for attention untill I taste yours" Shim Jake seorang pria berumur 25 tahun yang memiliki hidup tidak pernah kekurangan apapun mulai dari kekayaan, keluarga yang harmonis sampai dengan kepintaran, semua ia miliki. Ia sering membaca...