Setelah Saint pergi Lian pun memanggil Kuea kembali ke tempat duduk mereka dan menikmati makan malam mereka dan di akhir para pelayan mengeluarkan sebuah kue ulang tahun dan juga seorang pemain biola yang memainkan lagu ulang tahun untuk Kuea.
Kuea pun terlihat sangat bahagia.Setelah itu mereka membawa kue ulang tahun Kuea dan pulang ke apartemen mereka.
Kuea menyimpan kue itu dan menaruhnya di meja makan.
"Hia, kita makan dulu kue ini, na?" ujar Kuea dan Lian pun tersenyum lalu menghampiri Kuea yang mengambil piring dan sendok serta pisau kue.
"Hia tidak begitu suka makanan manis Nhu." ujarnya dan Kuea yang tadi tersenyum pun menjadi murung sambil memotong kuea itu dan menaruhnya ke piring.
Lian yang melihat itu pun tersenyum.
"Baiklah. Kupikir Hia bisa makan sedikit." ujar Lian dan Kuea menatap Lian dengan tersenyum dan dengan cepat memotong kue itu lalu menaruhnya di piring dan menyerahkannya pada Lian.
Lian pun memotong sedikit kue itu dengan garpu kecil dan memasukkannya ke dalam mulutnya dan Kuea pun tersenyum lalu memotong kuenya dengan potongan cukup besar dan memakannya.
"Hmmm.." gumam Kuea sambil memejamkan matanya dan menggoyangkan sedikit kepalanya.
Lian menatap Kuea dan senyumnya menghilang hanya tatapan terpesona yang terlihat di mata Lian.
"Narak." gumamnya dan Kuea pun tersenyum lalu menatap Lian.
"Hah? Hia mengatakan sesuatu?" ujar Kuea dan Lian pun tersenyum.
"Hmm. Narak." ujarnya dan Kuea pun tersipu malu.
Hari2 pun mereka lalui berdua di apartemen itu.
Dan semakin hari Lian pun semakin bingung dengan perasaannya pada Kuea.
.
.
Sebulan Kuea tinggal di apartemen Lian dan hari itu Kuea yang sedang memasak baru tersadar kalau Kuea kehabisan kopi untuk Lian.Akhirnya Kuea pun keluar dari apartemen dan pergi ke mini market tempat Yim bekerja.
Sesampainya di sana Kuea mengambil kopi dan beberapa cemilan lalu memberikannya pada Yim untuk di hitung sambil berbincang.
Kuea dan Yim pun berbincang hingga melupakan waktu.
Hingga tiba2.."Kuea?" ujar seorang pria tinggi dan tampan berkulit coklat menatap Kuea sambil mengernyitkan dahinya.
Kuea pun melihat pada pria itu lalu tersenyum lebar.
"Phi Type?" teriak Kuea lalu Kuea dan Type pun berjalan cepat saling mendekat lalu Kuea dan Type pun berpelukkan.
"Apa kabarmu, nong?" tanya Type dan melepaskan pelukkannya lalu memegang bahu Kuea.
"Baik Phi. Bagaimana Phi dan Phi Tharn?" ujar Kuea sambil tersenyum.
"Baik, kita baik." ujar Type dan Kuea pun melihat keluar.
"Mana Phi Tharn? Kuea rindu Phi Tharn." ujar Kuea.
"Phi Tharn sedang di luar kota untuk beberapa hari. Apa kau hanya rimdu pada Phi Tharn?" ujar Type dan Kuea pun memukul pelan dada Type.
"Bukan. Kuea rindu kalian berdua." ujar Kuea.
"Kau luang? Kita makan di depan sambil berbincang, bisa?" ujar Type dan Kuea pun mengangguk.
Kuea pun pamit pada Yim yang bingung melihat Kuea yang berpelukkan dengan Type.
Dan Kuea pun pergi bersama Type.'Apa itu pacarnya Kuea?' pikir Yim dan terus menatap Kuea dan Type yang tersenyum dan Type yang merangkul bahu Kuea, namun khayalannya pun terganggu oleh seorang kostumer yang akan membayar.
Kuea dan Type masuk ke dalam sebuah restoran dan berbincang sambil makan malam di sana.
"Kau tinggal dimana sekarang Kuea?" tanya Type sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Kuea sekarang bekerja di rumah seorang pria Phi, dan Kuea tinggal di apartemennya." ujar Kuea dan Type pun mengernyitkan dahinya.
"Maksudmu, kau menjadi pembantu begitu? Kenapa Kuea?" tanya Type.
Lalu Kuea pun menceritakan kisahnya dengan Lian dan Mae dan bagaimana awalnya dia bekerja di apartemen Lian.
"Lalu kenapa kau tidak keluar saja dan bekerja di tempat yang lebih baik?" ujar Type lagi dan Kuea pun menunduk.
"Kuea juga tidak tahu, Phi. Kuea rasa karena Kuea merasa berhutang budi pada Hia Lian, jadi Kuea tidak bisa dengan seenaknya keluar dari sana." ujar Kuea namun Type merasa kalau bukan itu alasan sebenarnya.
"Apakah benar itu alasannya?" tanya Type dengan pandangan curiga yang membuat Kuea menunduk lagi.
"Khap Phi. Selain itu memang apa lagi alasan Kuea?" ujar Kuea sambil mempoutkan mulutnya.
"Mungkin kau jatuh cinta pada tunangan palsumu itu?" ujar Type sambil tersenyum namun Kuea menatap Type dengan membelalakkan sedikit matanya.
"Mana mungkin Phi. Hia Lian sudah punya Phi Saint." ujar Kuea.
"Tapi kau tidak punya siapa2 kan? Maksud Phi, kau bisa saja jatuh cinta padanya." ujar Type.
"Entahlah Phi. Kuea hanya bekerja disana dan tidak ada apa2 lagi." ujar Kuea dan Type pun tersenyum lalu melanjutkan makan, Kuea lalu menatap Type dan memikirkan apa yang Type katakan.
Sementara Lian yang baru pulang tidak menemukan Kuea.
Lian heran dan bertanya2 kemana Kuea pergi.
Lian melihat makan malam yang sudah ada si atas meja makan dan masih hangat juga.Lian lalu masuk ke kamarnya dan segera mandi lalu berganti pakaian.
Setelah itu Lian kembali keluar dan Kuea masih juga belum kembali.
Lian lalu terduduk di ruang tamu menunggu Kuea.Beberapa saat kemudian Lian mendengar suara dari depan pintu apartemennya.
Lalu Lian pun menghampiri pintu dan mengintip dari lubang pengintip di pintu apartemennya.Lian terkejut melihat Kuea dan seorang pria di depan pintu.
Lian melihat Kuea dan pria itu berpelukkan lalu pria itu pun mengelus kepala Kuea dan pergi sambil melambaikan tangannya dan di balas oleh Kuea dengan lambaian tangannya.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙒𝙝𝙮 𝙒𝙝𝙮 𝙇𝙤𝙫𝙚 (ZeeNunew) (022)
FanfictionLian Panich adalah seorang pengusaha yang dingin dan tidak suka dengan keterikatan dalam suatu hubungan yang menurutnya hanya akan membatasi gerakkannya. "Kenapa? Kenapa cinta bisa merubah prinsip hidup seseorang?" Sedangkan Kuea Chawarin adalah seo...