WWL24

819 75 5
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu pun datang juga, hari dimana Lian akan melamar Kuea di depan orang banyak.

Lian sudah terlihat tampan dan gagah dengan setelan jasnya menyambut para tamu yang datang.
Sementara Kuea masih di dalam ruang make up dan menunggu gilirannya keluar dengan gugup.

Satu persatu para tamu undangan pun datang yang sebagian besar adalah kolega2 Lian dan ayah Lian.

Dan Lian pun tersenyum melihat Saint datang dengan jas putihnya menghampiri Lian.

"Selamat ya Phi. Semoga Phi bahagia dan ini akan menjadi yang terakhir untuk Phi." ujar Saint dengan senyum yang terlihat dipaksakan.

"Terima kasih Saint." ujar Lian dan mengulurkan tangannya.

Saint pun menatap tangan Lian sambil menahan airmatanya lalu mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Lian.

"Ai'Lian, selamat na." teriak Joss yang tersenyum lebar menghampiri Lian.

Namun wajah Joss tiba2 terkejut melihat Saint dan Lian yang saling berjabat tangan.
Lian pun melihat pada Joss dan menarik tangannya dari tangan Saint.

"Saya permisi dulu Phi. Sekali lagi selamat." ujar Saint dan berjalan menjauh dari Lian dan Joss.

"Kau mengundang dia?" tanya Joss terheran2.

"Aku terpaksa mengundangnya Joss. Dia sudah tahu dan mendatangiku di kantorku." ujar Lian dan Joss pun menganggukkan kepalanya.

"Apa dia sudah mau menerima?" tanya Joss lagi sambil melihat pada Saint yang mengambil segelas wine di meja perjamuan untuk para tamu.

"Aku tidak tahu Joss. Aku sebenarnya merasa bersalah padanya, tapi aku tidak bisa memaksakan hatiku untuk memilih dia di bandingkan Kuea." ujar Lian yang juga memandang Saint yang terlihat lesu sambil meminum wine ditangannya dengan cepat dan mengambil kembali gelas yang baru.

Joss dan Lian pun membelalakkan matanya melihat Saint yang kembali meminum habis wine ke dua ditangannya.

Lian pun akhirnya berjalan cepat mendekati Saint dan ketika Saint mengambil kembali gelas yang baru Lian segera memegang tangan Saint dan menatap wajahnya yang memerah.

"Phi?" ujar Saint setelah melihat siapa yang memegang tangannya.

"Sudah cukup Saint." ujar Lian dan merebut gelas dari tangan Saint.

Saint pun tersenyum menatap mata Lian.

"Mengapa Phi melarangku? Tenang saja Phi aku tidak akan mengacaukan pesta Phi ini." ujar Saint dan akan mengambil gelas yang tadi di ambil Lian.

"Aku bilang sudah cukup." ujar Lian sambil menjauhkan gelas dari tangan Saint.

Saint pun akhirnya menatap Lian dengan wajah yang marah.

"Aku bilang aku tidak akan mengganggu pestamu Phi." ujar Saint dengan nada yang sedikit meninggi.

"Kau harus menyetir sepulang dari sini dan dalam keadaan mabuk itu berbahaya, kau tidak akan bisa mencapai rumahmu, Saint." ujar Lian dan Saint pun memalingkan wajahnya sambil tersenyum lalu kembali menatap Lian.

"Ouh Phi perduli? Sejak kapan Phi perduli padaku hah?" bentak Saint dan beberapa orang yang berada dekat mereka pun terkejut dan menatap pada Lian dan Saint.

"Kecilkan suaramu Saint." ujar Lian yang sadar pada sekitarnya yang memandang pada mereka.

Saint pun dengan sekuat tenaga berusaha menahan airmatanya keluar.

"Hia, Phi Saint." ujar Kuea yang tiba2 berada disana.

Lian pun segera memalingkan wajahnya melihat pada Kuea yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Kuea?" gumam Lian dan Saint pun tersenyum.
Tiba2 Saint melangkahkan kakinya dan berjalan menghampiri Kuea.

Setelah mereka berdua saling berhadapan Saint pun tersenyum dan menatap mata Kuea lalu mengulurkan tangannya.

"Selamat yah Kuea. Kau sudah berhasil merebut Phi Lian dariku. Kau sungguh hebat." ujar Saint dan Kuea pun menundukkan kepalanya menatap tangan Saint yang mengulur di depannya.

Namun tiba2 Lian menarik bahu Saint dari belakang yang membuat Saint membalikkan badannya menatap pada Lian.

"Jangan membuat masalah disini Saint." ujar Lian pelan.

"Hia. Kuea mohon jangan kasar pada Phi Saint." ujar Kuea dan menggenggam tangan Saint lalu menatap matanya dan tersenyum.

"Terima kasih Phi sudah datang menghadiri pertunangan Kuea dan Hia. Tapi Kuea mohon pada kalian berdua tolong selesaikan masalah kalian di tempat yang sepantasnya. Pertama kalian membuat Mae sakit hati hingga kehilangan nyawanya dan sekarang kalian juga akan mepermalukan nama besar Panich ayah Hia. Jadi Kuea mohon jika kalian masih ada ganjalan di hubungan kalian selesaikan sendiri dan jangan membuat orang lain menderita." ujar Kuea yang mengeraskan rahangnya dengan marah.

Saint dan Lian pun menatap Kuea.
Saint lalu menundukkan kepalanya sementara Lian menatap Kuea yang sedang menatapnya dengan kemarahan.

Kuea lalu melepaskan genggaman tangannya di tangan Saint lalu berjalan kembali ke dalam rumah.
Kuea pun sedari tadi menahan rasa marah, sakit hati airmatanya.

Begitu Kuea masuk ke dalam kamar, airmata Kuea pun jatuh.
Kuea berdiri dengan hati yang bergejolak menahan marah dan kecewa pada Lian.

Sementara Lian yang melihat Kuea berjalan masuk akhirnya menatap Saint dengan marah dan memalingkan wajahnya lalu mengejar Kuea.

Pintu kamar pun terbuka dan Lian pun masuk perlahan menatap punggung Kuea yang berdiri mematung memandang tempat tidur.

"Kuea." gumam Lian pelan, namun sebelum Lian menyelesaikan kata2nya Kuea berbalik dengan mata penuh airmata dan kemarahan.

"Jangan katakan apa2 Hia. Kuea punya mata untuk melihat apa yang terjadi. Kuea tidak tahu bagaimana sebenarnya perasaan Hia pada Kuea dan Phi Saint tapi satu hal yang Kuea tahu kalau hubungan kalian belum selesai. Masih ada sesuatu yang menganjal." ujar Kuea dan Lian pun menggelengkan kepalanya.

"Kuea." ujar Lian dan lagi2  Kuea memotong pembicaraan Lian.

"Hia jangan khawatir, Kuea tidak akan membatalkan pertunangan ini yang sudah terlanjur diadakan. Kuea tidak akan pernah mempermalukan Hia dan nama keluarga Hia. Kuea mohon Hia jangan katakan apa2. Kita keluar dan teruskan acara ini." ujar Kuea yang kemudian menghapus airmatanya sambil berjalan keluar kamar meninggalkan Lian yang bingung dengan apa yang harus dia lakukan.













TBC

𝙒𝙝𝙮 𝙒𝙝𝙮 𝙇𝙤𝙫𝙚 (ZeeNunew) (022)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang