WWL15

932 83 4
                                    

"Kenapa dengan kalian?" teriak Kuea yang memegangi kedua tangannya yang sakit.

Kuea juga menatap kesekitar dan banyak mata yang menatap pada mereka.
Kuea pun membungkuk2kan badannya, meminta maaf pada orang2 yang ada di sana.
Kuea menatap Type dan Lian lalu berjalan keluar dari restoran itu.

Kuea terus berjalan menuju apartemen diikuti oleh Lian dan Type.
Namun ketika melewati tempat parkir apartemen yang sepi.

Tiba2 Type kembali menarik tangan Kuea dan Lian pun menatap mereka.

"Phi, apa yang Phi lakukan?" teriak Kuea berusaha melepaskan tangannya namun Type berbisik pada Kuea.

"Diamlah, dan ikuti permainanku." ujar Type dan Kuea pun mengernyitkan dahinya bingung dengan apa yang akan dilakukan Type pada Lian dan juga apa maksud Type melakukan itu.

"Siapa kau untuk Kuea? Aku akan membawa Kuea kembali bersamaku." ujar Type dan Lian dan Kuea pun membelalakkan matanya sambil menatap Type yang menatap Lian dengan tajam.

"Kuea kau tidak harus bekerja seperti ini lagi. Phi akan mengurusmu." ujar Type dan Kuea pun bingung.

"Tidak bisa. Kau tidak bisa membawa Kuea pergi dariku." ujar Lian dan sekarang Kuea menatap Lian dan semakin bingung.

"Aku tahu kau juga menyukai Kuea bukan? Terlihat tadi kau melepaskan tangan Kuea ketika dia merasa kesakitan." ujar Type.

Kali ini Kuea benar2 bingung dengan pembicaraan Type dan Lian.

"Jika Kuea hanya kau anggap pembantu untuk apa kau mempertahankannya? Kau orang kaya kan? Kau bisa menyewa siapa saja yang lebih baik daripada Kuea. Aku menyayangi Kuea dan aku akan mengurusnya." ujar Type.

"Aku tidak pernah menganggap Kuea sebagai pembantu." ujar Lian.

"Lalu?" tanya Type.

"Dulu aku memerlukan dia karena Mae, dan sekarang.." ujar Lian terdiam dan menatap Kuea yang sedang menatapnya.

"Sekarang apa?" ujar Type, namun Lian hanya terdiam dan menatap Kuea.

"Ah sudahlah. Ayo Kuea." ujar Type dan menggenggam tangan Kuea yang bingung dan membalikkan badannya lalu membawanya berjalan.

Kuea menatap Lian dan Lian menatap Kuea.

Lalu tiba2 Lian berjalan cepat dan menyusul Kuea dan Type lalu menarik tangan Kuea.
Kuea tertarik dan memegang dada Lian.
Lian menatap wajah Kuea lalu memegang kedua pipinya dan mencium bibir Kuea.

Kuea membelalakkan matanya.
Type tersenyum dan memalingkan wajahnya.

Lalu Kuea melepaskan ciumannya dan menatap mata Kuea yang masih membatu.

"Hia tidak pernah menganggap Nhu sebagai pembantu di rumah. Kuea penting untuk Hia sejak pertama Kuea masuk ke dalam rumah. Dulu demi Mae dan sekarang.." ujar Lian dan Kuea pun akhirnya mengedipkan matanya.

"Sekarang Hia takut kehilangan Nhu. Sepanjang hari tadi semenjak Hia melihat Kuea dengan orang lain, Hia merasa takut Nhu akan pergi meninggalkan Hia." ujar Lian.

"Hia." gumam Kuea pelan.

"Hia tidak tahu apa perasaan yang Hia rasakan pada Nhu. Tapi Hia takut kehilangan Nhu, Hia ingin mencium Nhu, Hia ingin memeluk Nhu." ujar Lian.

"Itu namanya cinta Phi." ujar Type dan menatap Lian sambil tersenyum.

Lian dan Kuea pun menatap pada Type.

"Hah kalian ini. Coba kalian sadari dan kalian pikirkan dengan baik bagaimana perasaan kalian masing2." ujar Type.

"Phi Type." gumam Kuea dan Lian pun tersenyum pada Type dan mengangguk.

"Aku memang menyayangi Kuea, tapi hanya rasa sayang kakak pada adiknya. Tapi.." ujar Type sambil menunjuk pada Lian.

"Jika kau berani menyakitinya. Jangan harap kau bisa melihatnya kembali." ujar Type dan Lian pun mengangguk.

"Aku tidak akan pernah menyakiti Nhu." ujar Lian pada Type dan Kuea pun tersenyum.

"Aku titip dia Phi. Jangan sakiti dia. Dia sudah cukup menderita jangan tambahkan lagi luka di hatinya." ujar Type.

"Khap. Aku berjanji, aku tidak akan pernah menyakiti Kuea." ujar Lian dan Type pun tersenyum.

Type lalu menghampiri Kuea dan memeluknya.
Namun kali ini Lian tersenyum melihat mereka.

"Kuea.. Phi pergi dulu, na! Phi Tharn mungkin sudah pulang sekarang. Jaga dirimu baik2 na nong! Jangan sungkan meneleponku atau Phi Tharn jika kau membutuhkan bantuan, na?" ujar Type dan Kuea pun tersenyum sambil mengangguk dan kembali memeluk Type.

"Terima kasih banyak Phi Type." ujar Kuea dan Type pun mengelus rambut Kuea.

Type lalu menjabat tangan Lian sambil saling menatap dan tersenyum.
Type lalu berjalan mundur sambil melambaikan tangannya yang di balas oleh Kuea.
Dan Type pun pergi dari tempat parkir apartemen itu.

Setelah Type menghilang dari pandangan Kuea dan Lian.
Kuea berbalik dan melihat pada Lian lalu menunduk dan berjalan masuk ke dalam apartemen dan Lian pun berjalan sambil tersenyum mengikuti Kuea.

Sesampainya di dalam kamar apartemen, Kuea pun berjalan ke ruang keluarga dan ketika Kuea akan menuju ke dapur.

"Nhu tunggu." ujar Lian dan Kuea pun terdiam.

Kuea mau berbalik menghadap Lian, namun Kuea merasa malu untuk menatap Lian sekarang.

Lian pun mendekati Kuea dan memeluk bahu Kuea dari belakang.

"Nhu, tolong jangan pergi dan tunggu Hia sampai Hia tahu apa sebenarnya yang Hia rasakan pada Nhu!" ujar Lian.

Namun Kuea teringat akan kata2 Saint maupun Lian.
Kuea tahu kalau Lian adalah orang yang tidak percaya pada suatu hubungan yang menurutnya hanya digunakan untuk mengekang pergerakkan seseorang.

Dan Kuea juga tahu kalau Saint yang sudah bersedia menunggu Lian selama bertahun2 namun pada akhirnya hanya kecewa yang Saint dapatkan.

Kuea perlahan melepaskan pelukkan Lian lalu berbalik menatap Lian.

"Maafkan Nhu, Hia. Tapi Nhu tidak mau menunggu Hia jika di akhir hanya kekecewaan yang Nhu dapatkan." ujar Kuea dan Lian pun mengernyitkan dahinya.

"Nhu tidak mau berakhir seperti Phi Saint." ujar Kuea yang kembali berbalik dan berjalan menuju kamarnya, meninggalkan Lian yang termenung dan Lian pun baru merasakan rasanya sedih dan begitu takut kehilangan seseorang.










TBC

𝙒𝙝𝙮 𝙒𝙝𝙮 𝙇𝙤𝙫𝙚 (ZeeNunew) (022)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang