Note
~menjadi berarti itu tak ada gunanya untuk
dia yg tak mau mengerti☘☘☘
".... "
"a..aku..aku tidak bisa membantunya"karin berucap pelan namun berhasil membuat membuat Sasuke menegang
.
." Apa maksudmu kau tidak bisa membantu nya" Sasuke berujar kaget
Nampak karin sedikit terdiam, ia masih mencoba memikirkan kata yang tepat, wajahnya nampak sedang berpikir dan...
"Istrimu terkena penyakit yang langka,yah.... Kau tau penyakit ini seharusnya hanya akan terjadi pada orang orang pemilik mata sharinggan jadi..... "Karin terhenti ia tak bisa menjelaskan karna ini hal yg baru untuk nnya
Sasuke nampak terkejut, kata kata karin mengingatkannya pada kakaknya Uciha Itachi, kaka yang sangat menyayanginya hingga rela di bunuh oleh dirinya, Itachi yg terkena penyakit karna menggunakan sharinggan yg berlebihan.
"Ba.. Ba.. Bagaimana bisa... Hi.. Hi.. Hinata..." Sasuke tak bisa berbicara,ia terkejut juga takut,wajahnya datar namun keringat yg meluncur begitu saja di wajah tampannya tak bisa di sembunyikan
Karin tertegun melihat sosok Sasuke saat ini, tak pernah sekalipun ia melihat Sasuke setakut dan secemas ini kepada seseorang,
Karin mengerti perasaan itu, perasaan takut di tinggalkan, perasaan takut kehilangan, perasaan marah karna tak bisa melakukan apapun.Ia mengepalkan tangannya
"Aku akan berusaha mencari obat untuk ini, hanya karna belum ada yg bisa menyembuhkannya belum tentu itu benar-benar tidak bisa di sembuhkan, aku akan berusaha" Ujar karin serius
"Aku akan meminta Orochimaru untuk membantu" Lanjutannya yg kemudian melangkah cepat untuk pergi menemui Orochimaru
"Hm... Terimakasih"
☘
Setelah kepergian karin, Sasuke duduk di samping ranjang, ia menggenggam tangan kecil yang nampak pucat itu
Sasuke menatap sendu, oniyx nampak menganggambarkan perasaannya saat ini, ia tak bergeming namun sesaat sebuah getaran di tangannya membuat Sasuke terkejut
"Ughhh.... "
Suara lenguhan gadis indigo yg tertidur itu membuat Sasuke tersadar, ia melepaskan genggamannya, dan kembali ke ekspresi datarnnya
"....Sasuke... " Suara Hinata begitu serak dan pelan hampir tak terdengar namun Sasuke sudah siaga membantu tubuh gadis itu untuk bersandar
Ia segera memberikan segelas air untuk gadis itu dan membantunya untuk minum, Hinata nampak sedikit terkejut namun ia terlalu lemah untuk menunjukan ekspresi itu
Hinata menurut ketika Sasuke menyuruhnya minum, ia juga menurut ketika Sasuke menyuruhnya mengganti pakaiannya yg nampak terkena bercak darah.
Amethyst nya tak pernah lepas menatap setiap pergerakan dari suaminya yg begitu perhatian
Hinata tak pernah membayangkan sebelumnya pernikahannya dengan Sasuke akan seperti ini, ia tak pernah berharap akan di perlakukan baik oleh Uchiha itu ia tak pernah berharap bahwa Sasuke akan perduli padanya.
Hinata tak pernah akan bisa membayangkan hal itu, namun hari ini ia benar-benar merasakan ketulusan dan juga kehangatan dari seorang laki-laki yg berstatus sebagai suaminya
Dari pelupuk matannya Hinata dapat merasakan genangan air di sana, ia sedih dan bahagia secara bersamaan
"Ke.. Kenapa kau menangis??, apakah ada yang sakit? " Suara berat yg dingin itu membuat Hinata segera menghapus air matannya
Ia menggeleng kecil, meski suara pria itu dingin, Hinata tau suara itu tulus akan kekhawatiran
KAMU SEDANG MEMBACA
_UNTUKMU_
Fanfiction|canon| |fanfic| |slowup| "Lalu siapa yg kau pilih, Sakura yg merupakan cintamu atau Hinata yg sebentar lagi akan menjadi calon istri mu!? " Tanya Sasuke membuat mereka yg ada di sana tersentak termasuk Hinata. Cmn ambil setengah kalau penasaran si...