•Note
Harapan akan selalu datang
Meski kekecewaan akan menjadi jawabannya————
"Arghh.... "
Suara ringisan yang di keluarkan oleh pria bermanik beda warna itu berhasil membuat Hinata tersadar dari lamunannya
"Ja_jangan memaksakan dirimu,perlahan saja"
tuturnya membantu sang uchiha untuk bersandar"Kau"
"Emm... Kau tidak sadarkan diri selama 3 jam,ini di kediaman hyuga, kakashi-sama sudah kembali"singkat jelas dan berhasil menjawab seluruh pertanyaan di benak sang uchiha
"Hn"
"Apa masih ada yang sakit?? " Tanya Hinata pelan dan perhatian
"Tidak"
Hinata memandang sendu meremas pakaiannya, padahal seperti baru kemarin mereka saling bertukar cerita, membagi kebahagiaan dan membuka lembaran baru, namun kini mereka seperti orang asing
"Maaf sasuke-kun aku sudah menuduhmu" Gumam sang gadis sembari menundukan kepalanya, dia tak bisa melakukan apapun selain menunggu
Menunggu menunggu dan menunggu
Hingga akhirnya takdir yang menentukan seperti apa jalan mereka
"Hn... Tidak masalah"
Hinata menatap Sasuke sesaat, senyum kecut terpatri di bibirnya
"Aku akan membawakan makan malam untukmu" Hinata bangkit dari tempatnya
Perasaannya benar benar campur aduk sekarang, apakah dia pantas di sebut seorang istri?? Bahkan ketika suaminya sedang di masa kritis ia tak ada di sana
Rasa bersalah dan penyesalan selalu saja datang belakangan, entah sikap seperti apa yang harus ia tunjukan sekarang
Lamunan demi lamunan menghiasi pikirannya, jejak jejak kepedihan tertanam di rautnya
Kenapa harus dirinya?? Apakah kami-sama seingin itu menghapus eksitensinya??
Kenapa harus dia yang terlupakan kenapa bukan yang lainnya?? Tidak cukup kah cobaannya selama ini??
Ahh..... Ittaina....
Lirihnya menengadah, menahan buliran air mata yang terasa akan jatuh
Semangkuk sup dan juga nasi di bawanya dalam satu nampan menuju kamar itu, tarikan nafasnya sangat dalam sebelum akhirnya menggeser pintu Shoji
"Sasuke-kun....makanlah dulu, kau harus meminum obatmu kan"Ia tersenyum simpul meletakan nampan di tangannya ke samping sang Uchiha
"Hm...arigatou, gomen Karna aku tidak mengingat apapun"
Ia melirik wajah itu, wajah yang sudah seminggu lebih tak Ia lihat, bibirnya Ia tarik paksa mencoba untuk tetap baik baik saja
"Istirahatlah, kita bicarakan ini besok saja" Ucapnya berpamit keluar dari kamar miliknya
Langkahnya sangat berat ketika menutup pintu itu, sekuat apapun Ia mencoba mengerti, hatinya tetap saja sakit
Buliran air mata jatuh membasahi tanah, angin malam yang dingin menusuk semua pori porinya
Hening dan sepi
Setiap langkahnya bahkan terdengar menggema di setiap lorong rumahnya,Hinata berjalan seolah tak ada tempat di mana dia akan berlabuh
Hingga Ia terhenti mendapati adiknya yang begitu menyayanginya berdiri tepat di hadapannya dengan pandangan menusuk
"Nee-chan, ayo bicara" Ucapnya mengajak Hinata untuk mengikutinya
KAMU SEDANG MEMBACA
_UNTUKMU_
Fanfiction|canon| |fanfic| |slowup| "Lalu siapa yg kau pilih, Sakura yg merupakan cintamu atau Hinata yg sebentar lagi akan menjadi calon istri mu!? " Tanya Sasuke membuat mereka yg ada di sana tersentak termasuk Hinata. Cmn ambil setengah kalau penasaran si...